Orangtua Siswa Soroti Masalah Tanah SMKN 1 Buyasuri: Minta Bantuan Pemkab dan DPRD Lembata
Pihak Orangtua Siswa Soroti Masalah Tanah SMKN 1 Buyasuri: Minta Bantuan Pemkab dan DPRD Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Pihak Orangtua Siswa Soroti Masalah Tanah SMKN 1 Buyasuri: Minta Bantuan Pemkab dan DPRD Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Orangtua siswa SMK Negeri 1 Buyasuri kembali menyoroti masalah tanah sekolah yang sampai saat ini belum tuntas. Hal ini mereka ungkapkan saat rapat komite yang melibatkan seluruh orangtua/wali murid, pihak sekolah dan pengurus komite pada Rabu ( 23/10/2019).
Kepala SMKN 1 Buyasuri Fransiskus Reme mengatakan masalah tanah sekolah sampai saat ini belum diselesaikan, padahal mereka sudah melakukan pendekatan secara berulang kali.
• Krisis Air Bersih di Palue, Pemkab Sikka Kirim Air Pakai Kapal Fery
“Saya sendiri bingung ketika saya melakukan pendekatan ke Dinas PPO Provinsi NTT. Dari dinas bertanya kepada saya kenapa dari dinas kabupaten alihkan aset yang bermasalah. Lalu ke dinas kabupaten katanya semuanya sudah dialihkan ke provinsi,” kata Fransiskus menjelaskan.
Frans mengatakan, kepala sekolah sebelumnya juga sudah melakukan pendekatan kepada pihak terkait baik ke dinas maupun kepada bupati agar bisa secepatnya menyelesaikan persoalan ini.
Hal ini diperlukan mengingat beberapa pos anggaran dari pusat maupun provinsi tidak dapat digunakan, bahkan dana tersebut dikembalikan ke pusat.
• Gubernur Viktor Laiskodat Minta Squat Jump, Ini Tanggapan Karo Pemerintahan Setda NTT Doris Rihi
“Sehingga sampai saat ini kami masih kekurangan ruang kelas, ruang praktik, perpustakaan dan sarana lainnya yang tidak bisa dibangun,” ungkapnya sesal.
Fidelis Ledo, orangtua siswa asal Desa Leuburi berharap anggota DPRD Kabupaten Lembata menyikapi persoalan tanah sekolah ini secara serius.
“Karena delapan orang yang terpilih mewakili kami dari Kedang dengan tujuan agar bisa membawa aspirasi kami. Salah satunya masalah tanah yang belum diselesaikan,” ungkapnya.
ia juga berharap pemerintah jangan biarkan masalah ini berkepanjangan dan berlarut – larut.
“Kasihan anak – anak kami yang sedang berada di sekolah sehingga kami berharap DPRD bisa menyelesaikan persoalan ini agar anak – anak kami bisa nyaman ke sekolah dan menerima pelajaran dengan baik,” pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)