Buntut Tawuran FKIP VS FST, Rektor Undana Drop Out Dua Mahasiswa
Tawuran antarmahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali pecah, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 14.00 Wita
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
"Hanya masalah tas saja, terus media sosial lalu mereka saling tersinggung," katanya.
Tawuran antarmahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali pecah, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 14.00 Wita,
Tawuran ini melibatkan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Sains dan Teknik (FST).
Tawuran sebelumnya terjadi pada Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 17.15 Wita.
Seorang mahasiswa FST Prodi Teknik Mesin, Tedi (23) mengaku, tawuran susulan tersebut terjadi saat ia dan 5 rekannya sedang berada di sebuah kantin yang terletak tidak jauh dari gedung FKIP Undana.
Saat menikmati makan siang di kantin tiba-tiba, lanjut Tedi, segerombolan mahasiswa dari FKIP Undana
Mahasiswa FKIP Undana rupanya curiga dan menduga kalau mereka dimata-matai sehingga terjadi pengejaran dari mahasiswa FKIP.
"Kami kaget karena ada teriakan disertai aksi kejar-kejaran dari mahasiswa FKIP Undana dan ada yang menggunakan parang," ujar Tedy.
Ia dan rekan-rekannya pun menyelamatkan diri dan lari ke arah kampus sambil menghubungi rekan mereka. Mahasiswa FST Undana pun siaga dan hendak melakukan aksi balasan, namun diredam para dosen.
Seorang dosen Prodi Teknik Mesin FST, Tom Boimau mengumpulkan mahasiswanya dan memberikan arahan.
Sementara dekan FKIP Undana, Melkisedek Taneo juga mengumpulkan puluhan mahasiswa FKIP di halaman kampusnya.
Ia meminta mahasiswa FKIP Undana secara sukarela mengembalikan tas yang menjadi pemicu pertikaian itu.
"Jika ada mahasiswa FKIP Undana yang menyimpan tas yang menjadi sumber masalah maka mari kembalikan melalui saya dan saya akan mengembalikan ke FST," katanya didampingi sejumlah dosen FKIP Undana.
Demi keamanan dan kenyamanan proses kuliah, ia pun meliburkan mahasiswanya pada Selasa (15/10/2019).
"Tidak ada perkuliahan pada Selasa," ujarnya.