Pater Robert Ramone Raih Satya Lencana Kebudayaan
tetap berkarya melestarikan budaya sebagai warisan leluhur yang bernilai dan bermafaat bagi generasi penerus bangsa.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso
Pater Robert Ramone Raih Satya Lencana Kebudayaan
POS-KUPANG.COM| KUPANG --Pater Robert Ramone, C.Ss.R, inisiator dan pendiri Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan.
Tanda penghargaan ini dikeluarkan dan diberikan oleh Presiden kepada warga negara Republik Indonesia yang telah berjasa besar dalam bidang kebudayaan yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Malam penganugerahan telah dilaksanakan di Gedung Istora Senayan Jakarta, Kamis (10/10/2019) berkenaan dengan hari puncak pameran kebudayaan RI.
Pater Robert dalam pesan WhatsApp yang diterima Pos Kupang. Com, Jumat (11/10/2019), pengharagaan ini merupakan ke depalan kali yang diterima Pater Robert dan Rumah Budaya sejak tahun 2010.
Pertama Academi Award Nusa Tenggara Timur berupa piagam penghargaan dan trophy kategori Humaniora dan Pelestari Budaya di Kupang tahun 2010
Penghargaan dari Wakil Presiden RI berupa trophy kategori promotor pariwisata Sumba melalui karya photograpy di Jakarta tahun 2011.
Penghargaan dari Menteri pariwisata dan Kebudayaan RI berupa piagam kategori promotor pariwisata Sumba melalui karya photograpy di Jakarta tahun 2011, CRS (Corporate Social Sustainable of La Tofi Jakartas berupa trophy kategori pelestari budaya di Denpasar tahun 2011.
Penghargaan dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI berupa trophy dan piagam kategori pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman di Jakarta tahun 2014, penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) berupa piagam dan trophy sebagai salah satu dari 8 karya arsitek terbaik Indonesia di Medan tahun 2015,.
Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupa piagam kategori Pengabdian dalam Membangun dan memajukan Bidang pariwisata di Provinsi NTT di Kupang tahun 2016 dan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden RI di Jakarta, Kamis (10/10/2019.
Menurut Pater Robert, penghargaan seperti ini menambah semangat untuk terus berkarya, namun penghargaan bukanlah tujuan karyanya tapi merupakan akibat bagi dirinya dan Rumha Budaya entah dihargai atau tidak tetap berkarya melestarikan budaya sebagai warisan leluhur yang bernilai dan bermafaat bagi generasi penerus bangsa.
Bagi Pater Robert,satu hal penting ialah bahwa penghargaan yang diterima bukanlah tujuan pekerjaan tapi hanyalah merupakan akibat atau hasil dari pekerjaannya.
"Kami sekali pun tidak pernah melamar untuk mendapatkan penghargaan. Termasuk yang terakhir ini, Satya Lencana Kebudayaan, tidak ada pihak yang mengusulkan untuk mendapatkan penghargaan ini tapi 'ditemukan' lewat artikel berupa sepak terjang lembaga kami, Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba," kata Pater Robert.
Satya Lencana Kebudayaan adalah tanda penghargaan yang dikeluarkan dan diberikan oleh Presiden kepada warga negara Republik Indonesia yang telah berjasa besar dalam bidang kebudayaan yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
• Bermodal Satu Tenaga Kerja, Yonrid Raup 50 Juta Dari Hasil Panen Holtikultura
• Seminar Kasih Melanda NTT Ratusan Peserta Antusias, Kisah Edy Pasien Kanker Paru Stadium 4
Tanda penghargaan ini merupakan anugerah tertinggi dalam bidang kebudayaan. Beberapa orang yang pernah mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan adalah Sophan Sophiaan (alm), Ammaq Cammana, Ki Satono, Taufik Hidayat Udjo, Mus Mualim (alm), Rhoma Irama, Anjar Any (alm), Tilhang Oberlin Goeltom (alm), Evi Meiroza dan Linneke Sjerlie Watoelangkouw.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Geradus Manyela)