News
Gara-gara Guru dan Kepala Sekolah Tidak Masuk Sekolah, Siswa SMPN 2 Nirangkliung Demonstrasi
Kunjungan belasan siswa bersama para orangtua ini memrotes ulah para guru dan kepala sekolah yang telah hampir dua bulan tidak masuk sekolah.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Egy Moa
POS KUPANG, COM, MAUMERE - Belasan siswa kelas 7, 8 dan 9 mewakili ratusan siswa SMPN 2 Nita di Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Sikka di Kota Maumere, Kamis (10/10/2019) siang.
Kunjungan belasan siswa bersama para orangtua ini memrotes ulah para guru dan kepala sekolah yang telah hampir dua bulan tidak masuk sekolah. Para guru mengasuh mata pelajaran datang `senin kamis,' para siswa jarang mendapat pelajaran dan menghabiskan waktu hanya dengan bermain.
Kehadiran para siswa bersama orangtua ini menarik perhatian pegawai Dinas PPO dan para tamu yang kebetulan datang berurusan di Dinas PPO Sikka. Kejadian ini baru pertama kali terjadi di Sikka.
Kedatangan para siswa diterima Pelaksana tugas (Plt) Kadis PPO Sikka, Mayela da Cunha dan para pejabat di Dinas PPO Sikka. Sebelumnya, hari Rabu (9/10/2019), Plt Kadis PPO telah mengunjungi SMPN di Nirangkliung memastikan pengaduan masyarakat tentang kinerja guru dan kepala sekolah.
Albertus Ivandi Bata, menuturkan, kedatangan mereka bersama orangtua diketahui seorang guru yang kebetulan datang ke sekolah itu Kamis pagi. Namun guru yang tak disebut identitasnya tak berkomentar sepatah katapun.
"Setiap hari para guru sering datang terlambat. Mereka biasanya datang jam 9 sampai jam 10 baru masuk sekolah. Kepala sekolah sudah lama tidak masuk sekolah lagi," kata Albertus dibenarkan Ronadus Seu, rekannya di kelas 9.
Sejumlah orang guru honor SMPN 2 Nita di Nirangkliung, telah 11 bulan belum menerima honor dari sekolahnya. Belum dibayarnya honor itu diduga menjadi salah satu sumber masalah tidak masuknya para guru mengajar di sekolah itu.
"Kepala sekolah jarang masuk. Para guru honor tidak pernah dibayar honornya, pantas saja mereka malas masuk sekolah mengajar para siswa," ujar Imakulta Reni.
Penjual kue setiap hari menjajakan jualanya di depan pintu masuk SMPN 2 mengaku prihatin dengan kondisi para siswa sekolah itu. Setiap hari, anak-anak menerima pelajaran sekitar 1-2 jam setelahnya mereka bermain di dalam kelas atau di luar ruangan hingga jam terakhir.
Meski Imakulta, belum memiliki putra atau putri sekolah di sana. Menurut Imakulata, para guru tidak bisa datang mengajar karena perut lapar, honor tidak dibayar.
Ia menyatakan, protes dilakukan siswa dan orangtua ke Dinas PPO Sikka karena kepala sekolah Benyamin Sareng dan para guru pengasih mata pelajaran jarangan masuk mengajar.
"Anak-anak datang pagi dari rumah, bersihkan ruangan dan halaman sekolah, para guru belum datang. Mereka datangnya sekitar jam 9 atau jam 10 sekitar dua sampai tiga orang saja," kisah Imakulata.
Dinas Copot Kepsek
Buntut aksi protes siswa dan orangtua murid atas buruknya pengelolaan SMPN 2 Nita di Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kamis (10/10/2019), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Sikka, segera mencopot jabatan Kepala SMPN 2 Nita, Benyamin Sareng.