Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena

Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena

Editor: Bebet I Hidayat
via Tribun Wiki
Abdul Muni Lari Terbirit Lihat Massa Bawa Parang dan Senso, Detik-Detik Mencekam Kerusuhan Wapena 

"Namun massa itu justru bilang 'bunuh-bunuh 'dan saya langsung lari ke rumah sebelah yang belum dibakar," sambung dia.

Abdul Muni juga sempat ingin mematikan api yang sudah melalap bagian kiosnya.

Namun massa itu justru mengejar dan mengancam akan membunuh dirinya.

"Saat itu saya langsung naik ke plafon rumah untuk bersembunyi dan tidak bisa turun karena di luar banyak massa," ucapnya.

5. Cara Abdul Muni Lolos dari Kerusuhan di Wamena

Abdul Muni, warga Dusun Durbugen, Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, merupakan salah satu korban Kerusuhan Wamena yang berhasil lolos dari kejaran massa.

Ia tiba di rumahnya dalam keadaan bekas luka bakar di bagian lengan kanannya sepanjang 4 centimeter dan di pelipis bagian sebelah kanan.

Pada saat Kerusuhan, tak banyak pikir, Abdul Muni saat itu juga bertekad melompat dari atas plafon rumahnya dengan tujuan ingin kabur dari kepungan massa.

Ketika hendak melompat, bagian lengan kananannya terkena percikan bensin dari massa yang ingin membakar rumah tempat Abdul Muni bersembunyi, lalu api melalap bangunan rumah tersebut dan lengannya ikut terbakar.

Abdul Muni dan temannya berhasil lolos dari kepungan massa. Dia dan temannya berhasil kabur dari rumah tersebut dengan cara membobol pagar di bagian belakang rumah meski tangannya dalam keadaan terbakar.

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.
Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah. (KOMPAS.com/AFP/VINA RUMBEWAS)

"Saya langsung kabur ke hutan bersama teman saya itu, ketika saya hendak melompat ke sungai lalu saya naik lagi tiba-tiba teman saya sudah tidak ada. Saya juga tidak tahu dia lari kemana," ucapnya.

Meski sempat lolos dari kejaran massa, namun Abdul Muni masih tetap dikejar oleh dua orang massa hingga ke semak-semak hutan.

Namun dia berhasil menghilangkan jejak, meski saat itu keadaan kakinya terluka karena terkena pecahan kaca.

"Saya sembunyi di semak-semak. Ketika situasi sudah aman, saya keluar dan saya jam 16.00 WIT dijemput anggota TNI lalu saya dibawa ke Kodim untuk diamankan," ungkapnya.

Melihat kondisi Abdul Muni yang terluka, pihak TNI langsung membawa dirinya ke RSUD setempat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved