Dubes Norwegia Tatap Muka dengan Pemprov NTT

dirinya juga melihat Indonesia bagian Timur banyak kesenjangan sehingga perlu ada upaya mengatasi kesenjangan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Suasana pertemuan Dubes RI untuk Norwegia dengan Pemprov NTT di Ruang Rapat Asisten Setda NTT, Senin (7/10/2019). 

Dubes Norwegia Tatap Muka dengan Pemprov NTT

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Duta Besar RI untuk Norwegia, Thodung Mulya Lubis melakukan tatap muka dan berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Asisten Setda NTT, Senin (7/10/2019).

Hadir pada kesempatan itu, Wagub NTT, Josef A. Nae Soi, sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov NTT, sejumlah Kepala SMA dan SMK di Kota Kupang , Wakil Rektor I Undana, Dr. Drh. Maxs Sanam,M.Sc, Kepala Humas Undana, David Sir,S. Sos, M. Hum, Prof. Stein Kristiensen dari University of Agder dan undangan lainnya.

Lubis saat pertemuan itu mengatakan, ada beberapa sektor yang menajdi perhatian ,yakni pemerintahan, pendidikan, pariwisata, energi terbarukan dan perikanan.

"Potensi di sini besar, saya bersyukur ada pak Josef dan pak Viktor pimpin NTT. Karena itu di sisi objektif ini kita harus siap dari sisi SDM," kata Lubis.

Dia merincikan beberapa pertimbangan potensi kerjasama dengan Kerajaaan Norwegia, yakni
Norwegia adalah salah satu negara maju di Skandinavia yang berbasis kesejahteraan sosial yang tengah menjadi panutan penerapan negara kesejahteraan oleh banyak negara di dunia.

"Norwegia juga memiliki wawasan berkelanjutan yakni arah kebijakan pemerintah Norwegia yang sudah dirancang untuk menjamin generus penerus di masa mendatang (dana minyak, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, energi hijau, pengelolaan dan daur ulang sampah )," kata Lubis.

Dikatakan, Norwegia juga punya standar dan mutu pendidikan yang tinggi dan sebagai salah satu negara pendonor terbesar bagi pembangunan global.serta sebagai salah satu negera promotor utama tujuan pembangunan berkelanjutan (SGDs) yang menempatkan Norwegia sebagai aalah satu negara yang telah mencapai lebih dari 80 persen tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB

"Kita gelar diskusi ini agar ada masukan dan usulan , kita coba rumuskan lima sektor . Jika sausara-saudara sampai ada yang lain maka bisa disampaikan," katanya.

Sedangkan di kerjasama pendidikan, Lubis mengatakan, ada beberapa perguruan tinggi, yakni Oslo Metropolitan (pendidikan guru dan pengajar) , Univeersity of Agder (Ilmu Pemerintahan dan Energi Terbarukan)
NTNU (perikanan) dan University of Bergen (Pariwisata )

"Saya sangat bahagia dan sudah datang ke Kupang dan saat ini kali keempat. Kalau  tiga kali sebagai lawyer tapi kali ini cukup istimewa karena polisi kawal di depan. Perkenalan saya dengan Wagub dan Gubernur NTT sudah lama, saya bertemu dengan pak Gubernur di Oslo beberapa waktu lalu dan banyak hal yang kami diskusikan," kata Lubis.

Dikatakan, sebagai Dubes di sana, dirinya juga melihat Indonesia bagian Timur banyak kesenjangan sehingga perlu ada upaya mengatasi kesenjangan.

"Saya awalnya sebagai seorang dosen tidak punya cita-cita jadi dubes,kecuali jadi dekan Fakultas Hukum.
Saat zaman Presiden pak Seoharto saya dipecat,karena saya selalu kritik terhadap pemerintah. Suatu saat paspor saya dicabut sehingga 3,5 tahun saya tidak bisa ke mana-mana, " katanya.

Wagub NTT, Josef A. Nae Soi mengatakan, sampai saat ini memang tidak banyak yang potensi yang bisa dikirim ke Norwegia, tapi bisa mempromosikan pariwisata.

"Pariwisata banyak hanya regulasinya yang masih berbelit-belit dibanding dengan negara lain. Karena itu saya dan pak Viktor katakan kita buat out of the box. Kami tidak langgar UU tapi kami by pas UU," kata Josef.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved