BREAKING NEWS : Tak Takut Diolok, Korban Pemerkosaan di TTS Kembali Bersekolah

Namun kini Mawar telah kembali bersekolah setelah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten TTS, Edison Sipa memerintahkan kepala sekolah

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO
Ilustrasi korban pemerkosaan 

Setelah hampir dua Minggu tidak bersekolah, Mawar sadar dirinya telah ketinggalan pelajaran. Oleh sebab itu, dirinya memanfaatkan catatan teman-temannya untuk mengejar ketertinggalannya.

"Teman-teman bantu saya kejar ketertinggalan materi pelajaran. Catatan mereka saya pinjam untuk pakai belajar di rumah. Pelan-pelan saya sudah mulai bisa mengejar ketertinggalan saya," katanya.

Ibu Mawar yang ditemui terpisah mengaku, senang sang anak bisa bersekolah lagi. Dirinya masih ingin sang anak menempuh pendidikan walau tengah berbadan dua.

Semangat dari sang anak untuk bersekolah membuat rasa khawatir jika anaknya akan menjadi bahan olokan hilang.

"Jujur Kaka, saya takut dia kena olok dari dia punya kawan-kawan makanya saya berat ijinkan dia sekolah. Tapi melihat semangatnya untuk sekolah begitu tinggi akhirnya saya juga setuju kalau dia tetap bersekolah," sebut sang ibu.

Belum lama ini lanjutnya, sang anak sudah mendapatkan imunisasi di Puskesmas Nulle.

Selain itu, mulai tanggal 15 Oktober, sang anak akan rutin mengikuti kegiatan posyandu untuk menjaga kesehatan sang bayi yang tengah dikandung.

Karena keterbatasan ekonomi yang dialami, sang ibu belum bisa membeli makanan tambahan untuk sang anak yang tengah hamil.

"Jujur kakak, saya juga kepengin beli kasih dia susu, daging supaya dia makan. Tapi keluarga kami begini sudah. Bapa sedang merantau di Kalimantan, saya sudah tidak kerja lagi di Oesao. Kalau ada sedikit uang nanti baru bisa beli daging atau susu buat dia," ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

Diberitakan pos Kupang sebelumnya, Sebut saja namanya Mawar, gadis 13 tahun asal Desa Tublopo, Kecamatan Amanuban Barat yang menjadi korban pemerkosaan tetangganya sendiri Yopi Benu, pemuda tanggung tamatan sekolah menengah pertama. Akibat perbuatan Yopi, saat ini Mawar mengandung enam bulan.

Ditemui Pos Kupang. Com, Sabtu (21/9/2019) dikediamannya, Mawar menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya tersebut.

Kisah kelamnya bermula pada Rabu (16/1/2019) malam. Saat itu mawar sedang tertidur lelap di ruang tamu sementara sang nenek sedang tertidur di dapur, dimana bangunanya terpisah dari bangunan rumah.

Kedua orang tua Mawar sedang merantau. Sang ayah merantau ke Kalimantan dan sang ibu bekerja di Oesao, Kabupaten Kupang.

Memanfaatkan kondisi rumah Mawar yang sepi, pelaku lalu masuk ke rumah korban dengan cara mendobrak pintu depan. Usai berhasil masuk, pelaku langsung menindih tubuh korban sambil merabah bagian dada korban.

Korban yang kaget terbangun sempat berusaha untuk berteriak namun pelaku segera menutup mulut korban.

Pelaku lalu mengancam akan memukul korban jika melawan.

Pelaku lalu membuka pakaian korban dan memperkosa korban.

Jadikan Contoh! Saat Senator Muda Asal NTT Tak Malu Boyong Ortu ke Senayan

Reaksi Aneh Dul Jaelani Putra Maia Estianty dan Ahmad Dhani saat Mulan Jameela Jadi Anggota DPR

Usai melampiaskan napsu bejatnya, pelaku lalu meninggalkan korban. (din)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved