Yunarto Wijaya & Andi Arief saling Sindir Soal Demonstrasi Mahasiswa & Anak STM, Sebut Najwa Shihab

Yunarto Wijaya & Andi Arief saling Sindir Soal Demonstrasi Mahasiswa dan Pelajar STM, Sebut Najwa Shihab

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
WartaKota
Yunarto Wijaya & Andi Arief saling Sindir Soal Demonstrasi Mahasiswa & Anak STM, Sebut Najwa Shihab 

Yunarto Wijaya & Andi Arief saling Sindir Soal Demonstrasi Mahasiswa dan Pelajar STM, Sebut Najwa Shihab

POS-KUPANG.COM - Yunarto Wijaya & Andi Arief saling Sindir Soal Demonstrasi Mahasiswa dan Pelajar STM, Sebut Najwa Shihab

Direktur Charta Politica Yunarto Wijaya saling sindir dengan politisi Demokrat Andi Arief di twitter.

Saling sindir antara Yunarto Wijaya dan Andi Arief ini menyoal aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar STM yang berlangsung hingga Senin (30/9/2019) malam.

Awalnya, Yunarto Wijaya menilai aksi demonstrasi yang hingga sampai malam itu hasilnya lebih cocok dibuang ke tong sampah.

"Maaf buat demonstran yang sampai malam ini masih beraksi, output kalian lebih cocok dibuang ke tong sampah... Kalian bukan kembang, tapi hama demokrasi," tulis Yunarto Wijaya di akun twitter @yunartowijaya

Yunarto Wijaya Sebut Demonstran Yang Beraksi Hingga Senin Malam sebagai Hama Demokrasi

Yunarto Wijaya Rindukan Sosok Fahri Hamzah, Tinggalkan DPR Bahkan Tanpa Sendok

Rupanya, cuitan Yunarto Wijaya ini memantik respon dari politisi Demokrat Andi Arief.

Dalam cuitannya, Andi Areif juga menyebut nama Najwa Shihab.

"@yunartowijaya, kembang demokrasi itu @NajwaShihab, sedangkan perjuangan mahasiswa, anak STM dan Miskin kota adalah hama demokrasi. Berarti anda tukang taman," tulis Andi Arief.

Terkait dengan cuitan tersebut, Yunarto Wijaya tidak mau kalah.

Ia balik menyindir Andi Arief dengan bertanya apakah Andi Arief dalam keadaan sadar atau tidak saat menuliskan cuitannya.

"Lagi sadar nih ngomongnya?" tulis Yunarto Wijaya.

Perang cuitan keduanya pun mendapat komentar beragam dari netizen.

Ini Nama Balon Yang Ambil Formulir Pendaftaran di Kantor DPP NasDem Manggarai. Siapakah Mereka !

Fauzi Kecewa Aliansi Mahasiswa Lakukan Aksi Ganggu Pelayanan BPJS Kesehatan

@73hermantrio: @AndiArief__@yunartowijaya dan @NajwaShihab Anda dlm keadaan sadar ga? Anak2 STM/SMA itu apa paham substansi yg diperjuangkan? Segerombolan orang yg sdh malam hari masih teriak2 buat kerusuhan itu bukan hama demokrasi? #Djuragan_Djengkol#

@Ojol_Purwokerto:  @AndiArief__@yunartowijaya dan @NajwaShihab Perjuangan kalau bisanya ngrusak fasum juga sama aja boong.

Ikut Demo di DPR RI Berkedok Pelajar SMA, Pria Ini Ternyata Seorang Sekuriti yang Diimingi Uang Oleh Oknum Tertentu

Seorang sekuriti nekat menyamar jadi pelajar SMA untuk ikut aksi demonstrasi ke DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (30/9/2019).

Aksi menyamar Rahmat Hidayat itu terungkap saat dibekuk polisi ketika hendak berangkat ke Gedung DPR RI.

Rahmat Hidayat diamankan bersama belasan rekan-rekannya di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Prabowo Subianto Tunjuk Sufmi Dasco Ganti Fadly Zon Jadi Wakil Ketua DPR, Tugas Baru dari Gerindra?

BREAKING NEWS: Sidang Perdana Perkara Korupsi NTT Fair, Jaksa Baca Dakwaan Setebal 196 Halaman

Mereka lantas diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Diwawancarai TribunJakarta.com, Rahmat Hidayat mengungkapkan alasannya nekat menyamar menjadi pelajar SMA.

Rahmat Hidayat rupanya mendapatkan pesan WhatsApp yang beredar dengan modus mendapatkan uang puluhan rupiah jika mengikuti aksi demo di DPR RI.

"Dapat info dari WhatsApp, katanya Rp 40.000 dibayarnya," tutur Rahmat Hidayat.

Mendapatkan pesan tersebut, Rahmat Hidayat lantas nekat menyamar jadi pelajar SMA.

Pria tersebut bahkan meminjam seragam SMA lengkap dari rekannya.

"Yang minjemin baju temen. Saya minjem doang buat ke sana," ucap Rahmat Hidayat di Mapolres Jakarta Utara.

Rahmat Hidayat yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di kawasan Cakung, Jakarta Timur itu menuturkan kronologi ia nekat menyamar menjadi pelajar SMA.

Diceritakannya, pada Minggu malam (29/9/2019), Rahmat Hidayat mendapatkan pesan singkat dari seorang rekannya.

EDAN! Brondong Nikahi Nenek Usia 81 Tahun Jadi Viral, Lebih Gila Lagi Bocah Nikahi Nenek 62 Tahun

EDAN! Brondong Nikahi Nenek Usia 81 Tahun Jadi Viral, Lebih Gila Lagi Bocah Nikahi Nenek 62 Tahun

Di pesan yang didapatkannya tersebut, Rahmat Hidayat menuturkan akan diberi uang Rp 40 ribu seusai demo di Gedung DPR RI selesai.

Kendati demikian, saat ikut bergabung bergerak bersama pelajar SMA lain di sekitaran Tanjung Priok, Rahmat Hidayat justru terjaring razia polisi.

"Saya berangkat berlima tadi, cuma ini tadi sama-sama aja (dengan siswa). Berangkatnya BM-BMan (menumpang kontainer)," papar Rahmat Hidayat.

Setelah ditangkap, Rahmat Hidayat baru mengaku bekerja sebagai sekuriti di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"Mantan pelajar sudah selesai, sekarang udah lulus. Kerja di Cakung, jadi sekuriti," ujar Rahmat Hidayat.

Kalangan Pelajar Mulai Bergerak Untuk Mendekati Gedung DPR RI

Massa dari kalangan pelajar di sekitaran Stasiun Palmerah, Jakarta pusat, mulai bergerak untuk mendekati kawasan DPR RI.

Massa yang terdiri dari kalangan pelajar ini mendekati barikade polisi dan meneriakkan mengenai pencabutan RKUHP.

Pantauan Tribunnews, Senin (30/9/2019) barikade polisi berhasil menahan massa yang ingin menuju ke kawasan Gedung DPR RI.

Hingga saat ini massa masih tertahan di sekitar pintu perlintasan kereta api Stasiun Palmerah.

Polisi dengan seragam lengkap masih bersiaga, dan membentuk barikade untuk mengantisipasi massa peserta aksi bertindak anarkis.

Massa Serikat Buruh Tak Diizinkan Mendekat ke Gedung DPR RI

Massa aksi yang terdiri dari berbagai serikat buruh tak diizinkan berunjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat.

Mereka hanya diperbolehkan berunjuk rasa hingga depan gedung Jakarta Convention Center (JCC).

Juru bicara dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Nining Elitos, sempat bermediasi dengan pihak aparat kepolisian.

Akan tetapi, pihak polisi melarang massa aksi untuk melanjutkan perjalanan.

Aparat hanya mengizinkan massa aksi berunjuk rasa sampai deretan barrier yang terpasang.

"Kami tidak ada indikasi untuk bentrok, kami memohon kepada pihak aparat untuk diberikan ruang aspirasi kita," ujar Nining kepada perwakilan aparat pada Senin (30/9/2019).

Namun, pihak aparat tetap tak mengizinkan massa aksi untuk menuju ke kawasan DPR RI.

Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, pukul 14.31 WIB, massa aksi dari berbagai elemen serikat buruh menyampaikan aspirasi dari sekitar gedung JCC.

Serikat buruh itu di antaranya, Kasbi (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia), KPBI (Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia), SGBN (Sentral Gerakan Buruh Nasional), KSN (Konfederasi Serikat Nasional), PPI (Pekerja dan Pelaut Indonesia), serta SP Danamon (Serikat Pekerja Danamon).

(TribunJakarta/Kurniawati Hasjanah/Gerald Leonardo Agustino)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dijanjikan Sejumlah Uang, Seorang Sekuriti Nekat Nyamar Jadi Pelajar SMA demi Demo di DPR, 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved