Peneliti Formappi Sebut DPR Periode 2014-2019 Terburuk Sejak Reformasi, Ini Faktanya
Menurut Peneliti Formappi DPR Periode 2014-2019 terburuk sejak reformasi, ini faktanya
Menurut Peneliti Formappi DPR Periode 2014-2019 terburuk sejak reformasi, ini faktanya
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen ( Formappi) Lucius Karus menyebut, kinerja DPR periode 2014-2019 adalah yang terburuk sejak era reformasi.
Pasalnya, banyak Rancangan Undang-undang (RUU) prioritas yang tidak bisa direalisasikan.
Setiap tahunnya selama kurun waktu 2014-2019, DPR tak bisa mengesahkan lebih dari sepuluh Rancangan Undang-undang.
• Peneliti Formappi Lucius Karus: UU MD3 dan UU KPK Direvisi untuk Kepentingan Elite
"Capaiannya per tahun juga untuk (DPR) periode lima tahun ini paling buruk," kata Lucius di kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis (26/9/2019).
Lucius merinci, pada 2015, RUU yang disahkan DPR hanya berjumlah tiga. Padahal, targetnya mencapai 40 RUU. Selama 2016, ada sepuluh RUU yang disahkan dari target 50 RUU. Pada 2017, dari target 52 RUU, yang berhasil disahkan hanya tiga.
• Ini Kronologi Kejadian Tiga Orang Tewas yang Diduga Keracunan Ikan di Kualin TTS
Berlanjut 2018, dari target 50 RUU, hanya lima yang disahkan. Sedangkan 2019, sebanyak sepuluh disahkan, dari target 55 RUU. "Jadi rekor belum ada lewati sepuluh ya," ujar Lucius.
"Hanya sepuluh saja mereka. Akumulasi jumlah UU yang sangat sedikit dibanding DPR periode lalu-lalu," sambung dia. (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)