Ini Pesan Gubernur NTT Saat HPS Ke-39 di Manggarai Timur

Ini pesan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat membuka HPS ke-39 di Manggarai Timur

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ARIS NINU
Pembukaan HPS di Borong, Manggarai Timur. 

Ini pesan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat membuka HPS ke-39 di Manggarai Timur

POS-KUPANG.COM | BORONG - Kabupaten Manggarai Timur Menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia ( HPS) Ke-39. Penyelenggaraan peringatan HPS yang dilaksanakan setiap tahun ini selalu berpindah setiap tahun bertujuan agar pemererintah kabupaten atau kota memberikan perhatian yang suanguh-sungguh terhadap berbagai persoalan pangan dan pengembangan usaha pemantapan dan kemandirian pangan sampai dengan tingkat rumah tangga.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Manggarai Timur Drs. Jaghur Stefanus pada acara pembukaan HPS di Lapangan Wae Bobo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Rabu, (25/9/2019) sore.

Jokowi Melunak, Kini Pertimbangkan Terbitkan Perppu KPK

Setiap kali peringatan HPS dilaksanakan, kata Wabup Jaghur, tentu selalu ada isu khusus yang menarik perhatian bersama.

Dikatakan Wabup Jaghur, di Provinsi NTT masalah gizi masih menjadi perhatian dan salah satu masalah gizi yang saat ini menjadi pusat perhatian Pemprov NTT ialah masih tingginya angka stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Wabup Jaghur mengatakan, masalah pangan berawal dari ketidakmampuan ruamh tangga mengakses pangan baik dari masalah ketersedian pangan di tingkat lokal kurangnya pendidikan dan pengetahuan akan pangan dan gizi maupun karena prilaku masyarakat.

Beri Perhatian Pada Tumbuh Kembang Keluarga, RSIA Dedari Kupang Gelar Festival Keluarga

Dengan demikian, lanjutnya, masalah gizi dan pangan merupakan permasalahan berbagai sektor dan menjadi tanggungjawab bersama pemerintah dan masyarakat sehingga kebijakan dan langkah-langkah penanggulangannya harus dirumuskan dan dilaksanakan secara bersama.

"Moto Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke 39 yakni, menjadikan pangan lokal NTT berdaya saing global," ungkapnya

Melalui tema ini, kata Wabup Jaghur, pihaknya mengajak seluruh masyarakat NTT untuk sama-sama bekerja keras membangun daerah ini khususnya di bidang pertanian menujuh ke arah yang lebih baik sehingga menghasilkan pangan lokal yang berkualitas dan mempunyai nilai jual ekonomi yang tinggi.

Dalam rangkaian acara HPS ini ada berbagai kegiatan antara lain pameran dan bazar serta kunjungan lapangan.

"Saya minta kepada ibu-ibu yang ikut serta dalam kegiatan pameran dan bazar yang menampilkan berbagai menu sehat berbasis pangan lokal untuk memaknai secarah sunguh-sunguh manfaatnya bukan hanya sekedar seremonial belaka tetapi ditindak lanjuti dalam kehidupan keluarga," tegas Wabup Jaghur.

Untuk itu, lanjut Wabup Jaghur, para ibu harus mampu menyediakan menu pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman bagi keluarganya masing-masing terutama mendayagunakan secara baik bahan pangan lokal yang ada disekitarnya sebagai sumber gizi keluarga.

Wabup Jaghur berharap, pemerintah bersama seluruh masyarakat, tokoh agama dan dan tokoh-tokoh peduli kedaulatan pangan diharapakan bisa menjadi panutan dan pencerahan dalam merubah pola pikir dan bertindak untuk menciptakan masyarakat dengan pola hidup yang sehat melalui pola makan yang benar.

"Saya berharap kita dapat mengurangi konsumsi pangan yang berasal dari luar daerah terlebih bahan pangan sesungguhnya tersedia di daerah kita," kata Wabup Jaghur

Terpisah, Ketua panitia kegiatan HPS, Donatus Datur dalam laporannya mengatakan, pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang mutlak harus dipenuhi dan terjamin ketersediaan dan keterjangkauannya setiap waktu aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Donatus mengatakan, pangan dalam hal ini merupakan investasi sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kata dia, pemenuhan kecukupan pangan bukan hanya merupakan kewajiban baik secara moral, sosial maupun hukum tetapi juga merupakan investasi dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik di masa datang.

"Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yaitu memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima serta cerdas," kata Donatus.

Ia mengungkapkan, kualitas SDM tersebut dibentuk dan pemenuhan kebutuhan gizi yang diperoleh dan konsumsi pangan.

Untuk itu, lanjutnya, pemenuhan konsumsi pangan sesuai standar kebutuhan gizi oleh setiap individu mutlak senantiasa terjamin dari waktu ke waktu.

Ia menjelaskan, berkaitan dengan itu, pentingnya pangan bagi kehidupan manusia terus disosialisasikan melalui berbagai momentum antara lain melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS).

Diungkapkan Donatus, kegiatan peringatan HPS dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menggerakan dan mendorong usaha penyelenggaraan pangan yang berkelanjutan dengan memaksimalkan peran masing-masing pemangku kepentingan dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional

Donatus menjelaskan, penyelenggaraan HPS Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, sejak tahun 2015 dilaksanakan bersamaan dengan pameran Pangan lokal. Berbagai kegiatan digelar dalam rangka menyemarakkan penyelenggaraan peringatan HPS, seperti aneka perlombaan, bazaar dan pengabdian masyarakat.

"Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendorong motivasi dan panisipasi selumh stakeholder dalam upaya pemantapan ketahanan pangan nasional dan di Propinsi Nusa Tenggara Timur," tutup Donatus

Terdaftar ada 17 Kabupaten yang mengikuti kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kabupaten Manggarai Timur yakni, Kabupaten Mangarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, Kabupaten Sika, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Sumba, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Sumba Tengah, Kota Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dan Kabupaten Belu.

Sedangkan Kabupaten yang tidak mengikuti kegiatan ini diantaranya, Kabupaten Malaka, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Nagekeo. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved