Sensus Penduduk BPS Ende Gandeng Discapil

PBB untuk tidak lagi hanya menggunakan metode tradisional tetapi juga memanfaatkan data administrasi

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ROMOALDUS PIUS
Kepala Seksi Statistik BPS Ende, Yohanis Marino 

Sensus Penduduk BPS Ende Gandeng Discapil

POS-KUPANG.COM|ENDE--Badan Pusat Statistik (BPS)Kabupaten Ende menjalin kerja sama dengan Dinas catatan Sipil dan kependudukan (Discapil) Kabupaten Ende untuk pemanfaatan data registrasi penduduk terutama data base kependudukan untuk pelaksanaan Sensus Penduduk 2020.

Kepala Seksi Sosial BPS Kabupaten Ende Johanis Marino mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Selasa (24/9/2019) di Ende.

Dalam Sensus Penduduk 2020, BPS akan menyesuaikan cakupan sebagaimana rekomendasi PBB untuk tidak lagi hanya menggunakan metode tradisional tetapi juga memanfaatkan data administrasi penduduk," kata Johanis Marino.

Marino mengatakan bahwa masih ada permasalahan yang dihadapi terkait data kependudukan. Data kependudukan masih berasal dari dua sumber, yaitu dari data sensus penduduk BPS dan data KTP elektronik Dicapil Kabupaten Ende.

Perbedaan konsep dan definisi penduduk yang digunakan dua instansi itu menjadi salah satu sebab mengapa masih ada perbedaan data penduduk.

"Perbedaan ini bisa menimbulkan kebingungan di masyarakat dan pengguna data. Maka perbedaan ini harus diakhiri sehingga semua bisa mendapatkan data tunggal untuk membuat kebijakan,"kata Marino.

Dikatakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan metode gabungan atau perpaduan antara data registrasi penduduk dan pendataan sensus sesuai dengan "Principles and Recommendations for Population and Housing Censuses" oleh PBB pada 2015.

Pemanfaatan metode gabungan tersebut diharapkan mampu mewujudkan data kependudukan menjadi data tunggal dan diacu oleh seluruh pihak.

"Saya berharap kerja sama ini berjalan baik dan memutus rantai masalah yang muncul saat ini. Semoga dengan adanya komunikasi yang intens antara BPS Ende dan Discapil Ende, maka perencanaan dan pembangunan, khususnya pengambilan kebijakan kependudukan, dapat berjalan lebih baik," kata Marino .

Dikatakan sensus penduduk 2020 akan menjadi sensus yang ketujuh yang diselenggarakan oleh BPS setelah sebelumnya pada 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.

Pada Sensus Penduduk 2010, populasi Indonesia secara de facto tercatat sebanyak 237 juta.

Dari hasil proyeksi penduduk, jumlah populasi di Ende akan sebesar sejuta jiwa pada 2035.

Data paling utama dari sensus penduduk adalah fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Hal tersebut berguna untuk pengambilan kebijakan pengendalian jumlah penduduk, penyediaan sarana kesehatan dan permukiman juga sanitasi serta pendidikan,ujar Marino.

VIDEO: HMI Kupang Soroti Rencana Penutupan Pulau Komodo Di Manggarai Barat. Ini Videonya

Mobil Mewah Stop di Tengah Jalan, Nia Ramadhani Istri Ardi Bakrie Duduk di Samping Hotman Paris

Dikatakan data sensus penduduk juga mampu menunjukkan persebaran manusia di seluruh wilayah juga kepadatan penduduk serta komposisi masyarakat kota dan desa dan ketersediaan tenaga kerja juga agama serta suku bangsa dan bahasa.(Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved