BREAKING NEWS: Warga Jakarta Tewas Usai Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur

BREAKING NEWS: warga Jakarta tewas Usai Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: Warga  Jakarta Tewas Usai Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur
istimewa
Suasana Tim SAR Gabungan sedang mengevakuasi korban dari dalam air.

BREAKING NEWS: warga Jakarta tewas Usai Tenggelam di Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Seorang penjunjung bernama Priyo Budi Santoso asal Jakarta tewas usai jatuh dan tenggelam di lokasi Wisata air terjun Tanggedu, di Desa Persiapan Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Senin (23/9/2019) sekitar pukul 11.30 WITA.

Jenazah korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Waingapu sebanyak Waingapu 9 orang, Pos AL Waingapu 4 orang, BPBD Sumba Timur sebanyak 5 orang, Polsek Hahar 8 orang dan masyarakat 25 orang sekitar pukul 17.00 Wita sore hari.

16 Tewas Dalam Kerusuhan di Wamena Papua, Pengungsi Mulai Kekurangan Makanan

Setelah korban ditemukan, korban langsung dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu untuk dimandikan dan rencananya akan disemayamkan di gereja Katolik Paroki Sang Penebus Wara Waingapu, untuk kemudian direncanakan, Selasa (24/9/2019) besok hari akan diterbangkan ke Jakarata.

Kepala POS Pencarian dan Pertolongan Waingapu, Muslih Azhari, ketika ditemui wartawan di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Senin (23/9/2019) malam, mengatakan, setelah mendengar informasi korban tenggelam, Tim SAR Gabungan langsung langsung terjun ke lokasi.

Buka Pintu Rezeki Dengan Sholat Duha, Inilah Keutamaan, Niat,Tata Cara & Waktu Terbaik Menunaikannya

Sekitar pukul 17.00 Wita Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa alias meninggal dunia. Korban berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan pada koordinat 09°34'29,1" S 120°05'31,6"E.

Muslih didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Martina D. Jera mengatakan, korban ditemukan dengan kedalaman air sekitar 4 sampai 5 meter, posisi korban saat ditemukan ada di dasar air.

Kemudian korban dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke RSUD umbu Rara Meha Waingapu.

Muslih juga mengatakan, kondisi korban saat ditemukan dengan jarak sekitar 25 sampai 30 meter dari lokasi awal korban jatuh. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga, korban terpeleset sehingga mengakibatkan korban jatuh ke air.

"Memang kondisi air di tempat korban tenggelam memang arusnya cukup deras, bahakan anggota hendak melakukan evakuasi juga penuh dengan ekstra hati-hati. Tapi karena pengalaman Tim SAR Gabungan bisa berhasil melakukan evaluasi,"ungkap Muslih.

Kapolsek Haharu, Iptu I Gusti Ketut Osaka, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di RSUD Umbu Rara Meha, menjelaskan kronologisnya, sekitar pukul 10.00 Wita Rombongan Tim Gareja terdiri dari 7 Orang WNA Singapura dan 8 orang WNI asal Jakarta termasuk korban berkunjung/refresing ke objek wisata air terjun Tanggedu.

Setiba di air terjun korban terpisah sendiri dari rombongan menuju ke pinggir kali setelah itu korban jatuh ke dalam air diduga terpeleset. Kemudian, korban terbawa arus dan tenggelam.

Kemudian Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Anggota Polsek Haharu dan Anggota Polres Sumba Timur, Basarnas, BPBD, beserta TNI AL dan dibantu oleh masyarakat Desa Tanggedu untuk membatu melakukan pencarian terhadap korban.

Kata Osaka, sekitar pukul 17.00 Wita, korban ditemukan meninggal dunia terjepit di celah-celah batu di dasar kali dengan kedalamanya air sekitar 5 meter. Dimana jarak antaran tempat terpelesetnya korban dan tempat ditemukan mayat korban kurang lebih berjarak 20 meter.

Pantauan POS-KUPANG.COM di komplek ruang Jenazah RSUD Umbu Rara Meha tanpak keluarga, bersama pulahan anggota Tim Gabungan, sejumlah umat dari Paroki Sang Penebus Wara Waingapu dan Paroki MBSM kambajawa. Tampak hadir juga bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora.

Tewas Tenggelam di Laut

 Warga Basmuti, Kecamatan Kuanfatu-TTS, Robi Nubatonis, Senin (2/9/2019) pagi, ditemukan masyarakat Kolbano dalam kondisi tak bernyawa mengapung di laut sekitar 15 meter dari bibir pantai.

Korban diduga tenggelam saat mandi Minggu (1/9/2019) sore.

Warga Kolbano, Yanto Kase dan Minggus Taneo, mengaku melihat jenazah korban pertama kali sekitar pukul 06.00 Wita, Senin (2/9/2019).

Terlihat jenazah korban mengapung di laut tak jauh dari lokasi di mana korban tenggelam. Yanto dan Minggus pun naik perahu membawa jenazah korban ke pantai.

Keduanya langsung menghubungi anggota Polsek dan pihak medis dari Puskesmas Kolbano.

"Sudah sejak kemarin sore (Minggu 1/9) korban tenggelam saat berwisata ke Pantai Kolbano. Keluarga dan masyarakat setempat sudah berusaha mencari korban namun tidak ditemukan," kata Kasat Reskrim Polres TTS Iptu, Jamari, SH, MH, Senin (2/9/2019).

"Baru keesokan harinya (Senin 2/9) warga Kolbano melihat jenazah korban mengapung sekitar 30 meter dari lokasi korban tenggelam," ungkap Kasat Reskrim Polres TTS Iptu, Jamari, SH, MH, Senin (2/9/2019).

Saat pihak medis dan aparat Polsek tiba di lokasi, kata Jamari, korban sudah tak bernyawa.

Dokter melakukan visum dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Keluarga, diwakili adik kandung korban, Zet Nubatonis, menolak jenazah diautopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Basmuti untuk dimakamkan.

Jamari mengimbau masyarakat yang hendak berwisata ke Pantai Kolbano agar berhati-hati ketika mandi di laut.

Pasalnya, laut Kolbano memiliki ombak yang deras.

"Kalau mandi sebaiknya di pinggir-pinggir saja," imbuhnya. (Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota)

(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Wisatawan Asal Thailand Meninggal di Puncak Pulau Padar, Labuan Bajo

Sebelumnya, wisatawan asal Thailand bernama Norathep Vanapirome meninggal dunia saat sedang mendaki di puncak Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT, Minggu (23/6/2019).

Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumawardono membenarkan korban yang meninggal di puncak Pulau Padar merupakan wisatawan asal Thailand.

"Korban Mr Norathep Vanapirone berusia 69 tahun, warga negara Thailand meninggal pada saat trekking di Pulau Padar sekitar pukul 10.30 Wita," kata Kapolres Julisa kepada Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Sensasi Trekking di Kali Kuning Lereng Merapi

Sementara itu, pemilik Dragon Island Tour, Maksi Kamil mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pemandu wisata asal Thailand untuk memandu wisata Norathep bersama 14 temannya selama di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.

Ia mengatakan, Norathep bersama rombongan tiba di Labuan Bajo pada Sabtu (22/6/2019).

Tiba di Labuan Bajo, rombongan langsung menuju restoran untuk menikmati matahari terbenam dan makan malam. Selanjutnya, mereka menginap di Hotel Bintang Flores.

Baca juga: Pecinta Trekking, Ini 5 Obyek Wisata Seputar Rinjani

Keesokan harinya pada pukul 05.00, rombongan dijemput untuk bertolak menuju Taman Nasional Komodo.

Di Taman Nasional Komodo, mereka dijadwalkan mengunjungi Pulau Rinca, Padar, Komodo, Manta Point, Kanawa, dan kembali ke Labuan Bajo pada sore harinya.

"Di Pulau Rinca, mulai dari di kapal sampai dengan selesai trekking dia ini sangat aktif tanpa ada keluhan apa pun. Dia aktif mengambil gambar, bawa dua kamera," ujar Maksi.

Baca juga: Pasca-pemadaman Api di Gunung Sumbing, Petugas Harus Lakukan Trekking

Di Pulau Padar, lanjut dia, Norathep masih terlihat bersemangat melakukan trekking.

Sementara itu, teman-temannya memilih kembali ke kapal untuk beristirahat.

Sampai di puncak, korban sempat memotret dengan dua kamera yang dibawanya.

Baca juga: Jalur Pendakian Selatan Merapi Jadi Wisata Trekking

"Tidak lama setelah ambil gambar, ia tiba-tiba jatuh tanpa ada keluhan sedikit pun. Anak-anak praktik dan guide-nya kaget melihat dia jatuh. Dia jatuh bukan karena terpeleset, tiba-tiba jatuh dengan kameranya," katanya.

Melihat kejadian itu, pemandu wisata dan teman-temannya sempat melakukan pertolongan dengan memberikan napas buatan serta membuka bajunya.

Namun, nyawa Norathep tidak tertolong.

Kemudian, jenazah Norathep dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo dan dirujuk ke RSUD Labuan Bajo di Merombok.

Baca juga: Rute Trekking Terpopuler di Himalaya Nepal

Ia mengatakan, anak korban tengah dalam perjalanan untuk menjemput jenazah sang ayah.

"Anaknya sendiri dan staf kantor dari Thailand sedang dalam perjalanan menuju Labuan Bajo. Pukul 01.00 dini hari nanti tiba di Labuan Bajo," ujarnya.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved