BREAKING NEWS : Seorang Bocah Asal Karera, Sumba Timur Dicabuli Penjaga Sekolah
Kasus tersebut terjadi di salah satu ruangan kelas di salah satu sekolah di Kecamatan Karera, Senin (16/9/2019) malam sekitar pukul 18.30 Wita.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Kadis Sosial Sumba Timur, Pura Tanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (23/9/2019) juga membenarkan kasus tersebut. Saat ini korban ditampung untuk dipulihkan kembali traumanya.
Pura Tanya yang juga didampingi PPA dan sejumlah LSM juga mengatakan,mereka sangat perihatin dengan kondisi anak di Sumba Timur saat ini, sebab Sumba Timur memiliki peringkat tertinggi kasus kekerasan seksual terhadap anak perompuan dibawa umur.
Pelaku kekerasan seksual ini bukan datang dari orang-orang jauh, malah datang dari orang-orang terdekat.
"Perihatin sekali, bukan merekalah yang melindungi korban, justru merekalah yang menjadi dalang dalam perbuatan itu. Sehingga kami berhrap para pelaku dihukum semaksimal mungkin,"ungkap Pura Tanya dengan kesal.
Kata dia, sampai dengan saat ini khusus tahun 2019, data yang diperoleh sekitar 66 kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawa umur. Sehingga diminta kepada masyarakat dan orang tua untuk melindungi dan mengawasi anak-anak dari bahaya kekerasan.
Pura Tanya mengatakan, sesuai perintah undang-undang anak yang menjadi korban kekerasan harus diserahkan kepada Dinas Sosial untuk direhabilitas.
Meskipiun Dinsos dengan berat hati karena peksos khusus untuk merabilitas anak belum ada, sementara Peksos yang khusus untuk pendampingan anak berhadapan dengan hukum baru dimiliki satu orang dan tempat khusus untuk menampung anak-anak korban untuk direhabilitas belum ada juga serta keterbatasan anggaran. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)