Ucapan Seorang Guru kepada Siswanya Ini Jadi Pemicu Unjuk Rasa yang Berujung Rusuh di Wamena

Akibat ucapan seorang guru kepada siswa ini jadi pemicu unjuk rasa yang berujung rusuh di Wamena

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/shutterstock
Ilustrasi rusuh 

"Kota Kupang sebagai Kota Kasih dan Nusa Tenggara Timur sebagai Provinsi Toleransi dipandang penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam hidup bermasyarakat" ujar Floryanus Sambi Dede, S.Sos selaku Koordinator Kegiatan.

Ia mengatakan, kampanye Sosial Save Papua merupakan bentuk komitmen anti rasisme, anti radikalisme, anti hoax, serta anti isu sara yang dapat menganggu keamanaan dan persatuan kesatuan Indonesia.

 DPRD Manggarai Tetapkan 8 Fraksi. Ini Dia Nama Fraksinya !

"Gerakan ini sebagai bentuk tanggapan atas isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang di Indonesia," ungkapnya.

Pemuda lintas agama yang diwakili oleh Gerakan Pemuda Ansor, Ajhar Jowe, S. Sos dalam pesan kebangsaannya menyampaikan, setiap masyarakat harus sadar bahwa NTT bagian dari NKRI sehingga pemuda harus berperan aktif menjaga nafas kedaulatan serta merajut persatuan dan kesatuan yang telah diwariskan oleh para pejuang.

Perwakilan Keluarga Besar Papua yang ada di Kota Kupang diwakili oleh Pdt. Thomas Ateta, S.Th, M.Th mengatakan kondisi sosial kemasyarakatan di Papua telah kondusif.

"Mari kita sama-sama belajar dan mengambil hikmah dari kejadian di Papua. NKRI adalah identitas kita bersama, NKRI adalah Harga Mati sehingga wajib untuk dijaga oleh semua masyarakatnya. Hitam Kulit, Keriting Rambut , Saya Papua, Saya NKRI, Saya Indonesia" demikian ujar Pdt. Thomas Ateta, S.Th, M.Th.

Dalam kampanye tersebut ada penyerahan bunga dan bendera merah putih secara simbolik dari Keluarga Besar Papua di Kota Kupang.

Bunga merupakan simbol cinta kasih yang menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke bersepakat untuk saling mencintai dan mengasihi tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, warna kulit, dan perbedaan lainnya yang dapat memecah belah.

Bendera merah putih menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia yang akan terus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat.

Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man menegaskan, ada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia , dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam pesan kebangsaannya, Herman menyampaikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke merupakan perwujudan dari persatuan dan kesatuan yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

"Mari kita menjaga keutuhan bangsa Indonesia dengan cara memulainya dari Kota Kupang. Mari menjaga persatuan dan merajut kesatuan tanpa memandang perbedaan" anaknya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik NTT, Johanna E. Lissapaly, SH, M.Si mengapresiasi kegiatan Kampanye Sosial Save Papua Merajut NKRI sebagai salah satu bentuk pewarisan wawasan kebangsaan di Nusa Tenggara Timur.

Johanna dalam pesan kebangsaannya menjelaskan, Pancasila merupakan satu-satunya ideologi bangsa Indonesia sehingga Pemerintah NTT berkomitmen menolak paham-paham lain di luar Pancasila yang hanya akan membawa keruntuhan bagi bangsa Indonesia seperti radikalismesi, rasisme, terorisme, hoax.

Menurutnya, masyarakat harus menyadari, keberagaman merupakan kekayaan bangsa dan berkomitmen bahwa NKRI adalah Harga Mati.

Turut hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik NTT, Johanna E. Lissapaly, SH, M.Si , Perwakilan Lintas Agama Gerakan Pemuda Ansor Ajhar Jowe, S. Sos, dan Perwakilan Keluarga Besar Papua yang ada di Kota Kupang Pdt. Thomas Ateta, S.Th, M.Th. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Pecah di Wamena, Bangunan Dibakar dan Rentetan Suara Tembakan Terdengar",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved