HMI Cabang Kupang Datangi DPRD NTT, Ini Persoalan yang Disampaikan
Pengurus HMI Cabang Kupang Datangi DPRD NTT, Ini Persoalan yang Disampaikan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Pengurus HMI Cabang Kupang Datangi DPRD NTT, Ini Persoalan yang Disampaikan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Cabang Kupang mendatangi Gedung DPRD NTT. Mereka menyampaikan sejumlah persoalan di NTT selama kurang lebih satu tahun.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (23/9/2019), sekitar pukul 10.00 wita, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Kupang ini sudah tiba di Gedung DPRD NTT.
Mereka membawa sejumlah karton dan sebuah baliho dan bendera Merah Putih maupun bendera HMI.
• DPC PDIP Ngada Menunggu Instruksi Partai Terkait Tahapan Pilkada Ngada 2020, Berikut Penjelasannya!
Saat tiba mereka sempat berorasi beberapa menit di depan pintu masuk Gedung DPRD NTT. Mereka dikawal aparat kepolisian dan Satuan Pol PP Provinsi NTT.
Kehadiran mahasiwa ini tepat dengan adanya rapat DPRD NTT membahas pelantikan pimpinan definitif.
Setelah beberapa menit, usai berorasi, mereka dipersilakanasuk di ruang rapat Komisi I DPRD NTT.
• Istri Ahmad Dhani Mulan Jameela ke DPR, Empat Kader Gugat DPP Gerindra, Ini Alasannya
Mereka diterima oleh beberapa anggota DPRD NTT, Vincen Patta, Junus Naisunis, Maria Nuban Saku dan Leo Lelo.
Pertemuan ini dipimpin Ketua Fraksi PKB, Junus Naisunis.
Koordinator Lapangan, Ibnu Tokan mengatakan, kehadiran mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait sejumlah persoalan di Provinsi NTT.
"Kehadiran kami untuk berdiskusi soal evaluasi kinerja Pemprov NTT, " kata Ibnu Tokan.
Dia mengatakan, ada teman-teman lain fokus pada isu-isu nasional, tetapi kehadiran HMI Cabang Kupang memilih isu-isu lokal di NTT," katanya.
Ketua HMI Cabang, Adrian mengatakan, kehadiran mereka karena melihat ada sejumlah persoalan di NTT.
Dikatakan, beberapa persoalan, yakni pertama soal pendidikan, kesehatan, traficking.
"Bidang pendidikan, bahwa ada orang yang tidak mampu melaksanakan pendidikan di PT, pemerintah harus hadir agar SDM di NTT bisa menyaingi daerah lain," kata Adrian.
Dia juga mengatakan, masalah lain adalah gizi buruk dan ada 200 lebih anak di Sumba Timur mengalami gizi buruk.
Sedangkan menyangkut, visi Gubernur dan Wagub NTT yang dinilai hanya sebagai strategi meraih suara.
"DPRD harus hadir mengawal jangan sampai sebagai pelengkap, harus mengawal kebijakan pemerintah agar berpihak pada rakyat," katanya.
Dikatakan, persoalan human trafficking, yang mana pihaknya merasa persoalan ini dan belum selesai.
"Harus ada pembentukan satgas di tiap kabupaten sehingga siapapun orangnya yang akan megikuti TKI Ada kontrol dari pemerintah," katanya.
Maria Nuban Saku saat itu mengatakan, di bidang kesehatan sudah menjadi masalah serius dan membutuhkan perhatian publik.
"Apa yang disampaikan oleh adik-adik dari HMI Cabang Kupang ini benar, bahwa masalah kesehatan di NTT masih terjadi. Ada kendala juga soal tenaga medis yang masih kurang," kata Maria.
Soal gizi buruk, ia mengakui akibat perhatian dan pendampingan dari tenaga medis yang masih kurang.
Vincen Patta saat itu meminta agar HMI Cabang Kupang menyerahkan point-point persoalan dan solusi yang ditawarkan HMI Cabang Kupang.
Permintaan Vincen tidak dilayani oleh mahasiswa karena mereka mengharapkan setelah diskusi barulah menyerahkan ke DPRD NTT.
Junus Naisunis mengatakan, pihaknya juga harus mendengar juga dari lapangan sehingga kehadiran HMI Cabang Kupang patut diaspirasi.
"Memang ada banyak hal, tapi baru satu tahun, jadi kita belum begitu melihat banyak hal," kata Junus.
Terkait soal rumah sakit terapung, ia mengakui, dana yang dibutuhkan cukup besar dengan sistem multiyears. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)