Aduh Tuhan e! Bayi Lahir dengan 4 Kaki dan 3 Tangan, Dokter Sebut Gara-Gara Hal Ini

Perempuan yang melahirkan seorang bayi perempuan dengan 3 tangan dan 4 kaki ini telah diberi tahu oleh dokter tentang apa penyebabnya.

Editor: Bebet I Hidayat
Caters News/Mirror
Perempuan yang melahirkan seorang bayi perempuan dengan 3 tangan dan 4 kaki ini telah diberi tahu oleh dokter tentang apa penyebabnya. 

Pada umumnya, bagian tubuh yang menyatu pada bayi kembar siam adalah dada, perut, dan panggul. Pada sebagian kecil kasus, bayi kembar siam menyatu pada satu organ tubuh. Kebanyakan, yaitu 40-60% bayi kembar siam meninggal di dalam rahim atau meninggal saat lahir.

Jenis kembar siam
Melansir laman doktersehat.com, bayi Kembar siam bisa menyatu pada satu atau lebih area tubuh. Hal ini membuat kembar siam memiliki delapan jenis berdasarkan pada area tubuh yang menyatu. Berikut ini adalah jenis-jenis kembar siam:

1. Omphalopagus
Kembar siam jenis ini menyatu di dekat perut atau pusar. Bayi kembar siam jenis Omphalopagus biasanya berbagi hati atau tubuh bagian bawah lainnya seperti usus kecil, lambung, usus besar, dan lainnya.

2. Thoracopagus
Kembar siam jenis Thoracopagus ini menyatu pada bagian dada. Mereka biasanya berbagi hati dan organ tubuh bagian atas lainnya. Sebagian besar kembar siam termasuk ke dalam kembar siam jenis ini.

3. Parapagus
Kembar siam jenis ini bergabung di daerah panggul, seluruh atau sebagian dada dan perut secara menyamping. Ada kemungkinan, bayi kembar siam ini memiliki dua atau lebih anggota badan tetapi mereka masih memiliki dua kepala.

4. Ischiopagus
Bayi kembar siam jenis Ischiopagus adalah kembar siam yang bergabung di daerah panggul, baik dengan wajah saling menghadap maupun saling membelakangi. Kembar siam jenis ini berbagi hati, saluran cerna dan organ kelamin.

5. Pygopagus
Bayi kembar siam jenis ini menyatu di area punggung. Mereka biasanya berbagi saluran pencernaan dan sebagain kecil berbagi alat kelamin.

6. Rachipagus
Bayi kembar siam jenis Rachipagus menyatu pada area belakang sepanjang tulang belakang. Rachipagus adalah jenis kembar siam yang cukup langka terjadi.

7. Craniopagus
Bayi kembar siam jenis Craniopagus menyatu di kepala namun tidak pada wajah. Sebagian besar kasus kembar siam yang menyatu di bagian kepala berbagi tengkorak tetapi memiliki otak yang terpisah.

8. Cephalopagus
Bayi kembar sian jenis kongenital seperti ini bergabung pada area wajah dan bagian atas tubuh. Kedua wajah muncul dari sisi yang berlawanan dengan kepala yang sama. Bayi kembar siam jenis ini berbagi otak. Akan tetapi, bayi kembar siam jenis cephalopagus ini jarang yang bisa bertahan hidup

Gejala kembar siam
Kembar siam tidak memiliki gejala khusus atau tanda tertentu. Pada umumnya, kehamilan kembar siam hampir sama dengan kehamilan kembar normal. Gejala kembar siam pun juga terlihat sama dengan gejala kehamilan kembar normal.Gejala tersebut seperti lebih banyak kelelahan, mual dan muntah di awal kehamilan daripada kehamilan tunggal.

Diagnosis kembar siam
Bayi kembar siam bisa didiagnosis pada awal kehamilan menggunakan USG standar. Penggunaan USG atau ultrasound standar sedini mungkin, yaitu tiga bulan pertama usia kehamilan dapat membantu Anda mendiagnosis kembar siam.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana organ-organ mereka berfungsi, dokter Anda dapat merekomendasikan USG dan Echocardiograms sekitar pertengahan usia kehamilan. MRI Scan bisa digunakan setelah diagnosis dengan menggunakan USG standar sudah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci terkait area perlekatan dan organ yang menempel.

Penyebab kembar siam
Penyebab kembar siam terjadi karena proses pemisahan embrio yang tidak sempurna. Pada awal masa embrio, embrio kembar siam sama seperti embrio kembar identik. Normalnya, embrio dari bayi kembar mengalami proses pemisahan secara sempurna selama delapan hingga dua belas hari lalu setiap embrio berkembang masing-masing.

Akan tetapi, proses pemisahan dua embrio bisa melambat menjadi tiga belas hingga lima belas hari. Proses pemisahan dua embrio yang melambat itu tiba-tiba terhenti dan mulai untuk proses perkembangan masing-masing embrio dalam keadaan embrio yang masih melekat satu sama lain pada bagian tertentu. Inilah yang kemudian menjadi bayi kembar siam saat dilahirkan.

Ada juga teori lain tetapi masih diragukan kebenarannya. Penyebab kembar siam yang lain adalah dua embrio yang awalnya terpisah lalu tiba-tiba menyatu pada bagian tubuh tertentu bahkan sampai saling berbagi organ. Penyebab kembar siam yang kedua ini sering diabaikan dan kebanyakan hanya menganggap penyebab kembar siam pertamalah yang sesuai.

Penanganan bayi kembar siam
Penanganan bayi kembar siam tidak bisa disamaratakan. Hal ini dikarenakan, bayi kembar siam memiliki jenis kembar siam yang berbeda. Jadi, penanganan untuk kembar siam dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh mana yang menyatu dan organ internal mana yang saling berbagi.

Berikut ini beberapa cara penanganan bayi kembar siam:

1. Pemantauan selama kehamilan
Apabila setelah dilakukan diagnosa bayi kembar Anda dan ternyata positif kembar siam maka penanganan pertama dari kembar siam adalah selalu melakukan pemantauan selama kehamilan. Hal ini bertujuan agar dokter dan timnya bisa melakukan yang terbaik untuk Anda dan calon bayi kembar siam Anda.

Ada kemungkinan Anda akan dirujuk ke dokter spesialis pengobatan khusus untuk ibu dan janin dalam kehamilan berisiko tinggi. Anda juga dapat dirujuk ke dokterse spesialis lain seperti ahli bedah anak, ahli jantung pediatrik dan ahli neonatologi.

Dengan adanya pemantauan terus selama kehamilan maka Anda telah memberikan kesempatan kepada dokter spesialis Anda dan tim medis Anda belajar sebanyak mungkin tentang anatomi anak kembar Anda dan kemampuan fungsional untuk membentuk rencana perawatan bagi bayi kembar Anda.

2. Persalinan operasi sesar
Pada umumnya, proses persalinan bayi kembar siam ditangani dengan operasi c-section (sesar). Anda akan dijadwalkan untuk jauh sebelum tanggal HPL Anda. Biasanya, dua hingga empat minggu sebelum HPL Anda. Setelah bayi dilahirkan, kesehatan mereka secara keseluruhan akan diawasi dan dievaluasi kemudian akan dilakukan perencanaan perawatan.

3. Operasi bedah untuk pemisahan
Setelah Anda melahirkan bayi kembar siam Anda maka dokter spesialis akan menyarankan operasi bedah untuk memisahkan bayi kembar siam Anda. Prosedur pembedahan untuk memisahkan kembar siam biasanya dilakukan dua hingga empat bulan setelah kelahiran.

Terdapat beberapa faktor-faktor berikut ini yang harus dipertimbangkan oleh dokter sebelum melakukan operasi bedah :

Kesehatan bayi kembar
Organ vital yang menyatu
Pilihan jenis bedah rekonstruktif
Tingkat kesuksesan
Dukungan setelah pemisahan
4. Menerima dan menjalani takdir
Terdapat beberapa kasus di mana operasi pemisahan tidak memungkinkan untuk dilakukan atau bisa juga karena keputusan orang tuanya. Bila memang seperti itu maka dokter Anda dan spesialis lain dapat memberikan saran tentang bagaimana menjalani kehidupan normal dengan kondisi kembar siam.

5. Perawatan lanjutan
Kembar siam yang tetap terhubung atau sudah berhasil terpisah, mereka tetap harus melakukan pemeriksaan medis rutin. Perawatan lanjutan ini membutuhkan pemantauan secara teratur oleh para dokter demi kebaikan kembar siam.

Kenali 7 Tanda Pada Bayi dan Balita Idap Autisme, Seperti Yang Dialami Putra Sulung Dian Sastrowardoyo

POS-KUPANG.COM--Kenali 7 Tanda Pada Bayi dan Balita Idap Autisme, Seperti Yang Dialami Putra Sulung Dian Sastrowardoyo

Artis, Dian Sastrowardoyo blak-blakan mengungkapkan putra sulungnya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo merupakan anak berkebutuhan khusus atau autisme.

Dikutip dari Kompas.com, Dian Sastrowardoyo mengaku mulai curiga anaknya mengidap autisme sejak anaknya berusia 6 bulan

Dian Sastrowardoto curiga terhadap perkembangan anaknya tersebut muncul di tahun-tahun awal. Hal itu, diperkuat dengan munculnya ciri-ciri autisme di Shailendra.

"Dari seven signs (anak berkebutuhan khusus), itu ada ciri dalam anak saya. Hal ini terjadi di anak pertama saya, anak laki-laki," ujar Dian, Jumat (23/8/2019).

Lantas Apa Itu Autisme dan 7 Tandanya?

Autisme adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.

Tanda-tanda autisme biasanya mulai terlihat sebelum usia tiga tahun, dalam spektrum ringan ataupun parah.

Beberapa anak mampu menavigasi dunia mereka, beberapa lainnya memiliki kemampuan luar biasa, sementara ada juga yang berjuang untuk bisa berbicara.

Gangguan spektrum autisme (ASD) memengaruhi sekitar satu anak dari 59 anak, menyerang hampir empat kali lebih banyak pada anak laki-laki ketimbang perempuan.

Waktu dan intensitas tanda-tanda awal autisme sangat bervariasi. Beberapa bayi menunjukkan tanda di bulan-bulan pertama mereka.

Tapi pada anak lain, perilaku bisa jadi baru mulai terlihat jelas pada usia 2 tahun atau 3 tahun.

Tidak semua anak autis menunjukkan semua tanda. Banyak anak yang tidak memiliki autisme juga menunjukkan beberapa tanda.

Itu sebabnya, evaluasi dari profesional sangat penting. Seperti halnya masalah kesehatan lainnya, tentu akan lebih baik jika penegakkan diagnosis bisa sedini mungkin.

Hal yang sama berlaku juga untuk autisme. Penting juga bagi orangtua memerhatikan perilaku anak sejak dini, untuk melihat apakah mereka menunjukkan tanda-tanda autisme, karena intervensi awal sangat bermanfaat bagi perkembangan anak autisme.

Penelitian menunjukkan, orangtua pada umumnya memerhatikan perbedaan perkembangan pada anak mereka, bahkan sebelum anak berusia satu tahun.

Jika naluri sebagai orangtua merasakan ada sesuatu yang tertunda pada tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk segera menemui ahli.

Berikut beberapa tanda umum autisme pada bayi dan balita yang harus diwaspadai:

Bayi

1. Tidak melakukan kontak mata

Salah satu tanda awal autisme adalah kurangnya kontak mata dengan siapapun yang mengasuhnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan, bahwa bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme, menunjukkan adanya penurunan kontak mata antara usia 2 dan 6 bulan.

2. Tidak merespons saat diajak berinteraksi

Bayi biasanya merespons apa yang dilihat dan didengarnya dari suara orang lain, terutama suara ibu dan ayah.

Jika bayi hanya tampak diam dan tak tertarik meresponnya, ini menunjukkan adanya kemungkinan autisme.

Bayi dengan autisme lebih jarang melihat dan mendengarkan orang lain, dan mereka juga tak memberi respons saat namanya dipanggil atau menanggapi bentuk interaksi lainnya, seperti ekspresi wajah.

3. Tidak mengoceh

Umumnya, sebelum mulai berbicara, bayi akan mulai mengoceh, bereksperimen dengan suaranya sekitar usia 6 bulan.

Namun, pada bayi autisme, biasanya tak muncul ocehan di sekitar usia enam hingga sembilan bulan.

Bicara mendukung proses belajar, sehingga kehilangan kemampuan verbal di usia awal dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak.

Balita

4. Tak bersosialisasi

Anak-anak dengan autisme kemungkinan tidak berinteraksi dengan anak-anak lain atau berbagi pengalaman dengan mereka.

Jika mereka dalam kesulitan atau bertahan dari sesuatu, mereka akan menyimpannya sendiri ketimbang mencari bantuan.

5. Berjuang untuk berkomunikasi

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menunjukkan variasi suara, kata, dan gerakan yang berkurang secara signifikan ketika mereka mencoba berkomunikasi.

Ketika mereka ‘berjuang’ dari sesuatu, mereka tidak akan meminta bantuan seperti yang cenderung dilakukan oleh balita lainnya.

Balita dengan autisme tidak bermain dengan orang lain atau menunjukkan minat atau kesenangan pada apa yang mereka lakukan.

Jika balita secara konsisten tidak melakukan interaksi sosial dengan orangtuanya atau anak-anak lain, mungkin ada baiknya segera berdiskusi dengan dokter.

6. Menunjukkan perilaku berulang

Balita dengan gangguan spektrum autisme cenderung mengulangi tindakan atau gerakan yang sama berulang-ulang, yang mana menurut para peneliti hal itu membantu menenangkan mereka.

Ini bisa termasuk bertepuk tangan, menggoyang-goyang tubuh atau berputar-putar. Mereka mungkin obsesif dengan perilaku tersebut.

7. Tidak mau menunjuk atau menggerakkan tubuh

Anak-anak pada umumnya akan menunjuk benda atau membuat gerakan lain untuk menunjukkan ketertarikan mereka apda sesuatu.

Tapi, seorang anak dengan gangguan spektrum autisme cenderung tidak akan menunjuk sesuatu yang menarik perhatian mereka atau juga tak akan menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang ditunjukkan pada mereka.

Semakin dini autisme dapat dideteksi, semakin baik, karena otak yang lebih muda lebih mudah beradaptasi, dan terapi intensif sejak dini dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.

• Tertidur Saat Beraktifitas? Waspada ! Bisa Saja Anda Mengalami Gangguan Sistem Saraf

Yang perlu menjadi catatan adalah, tidak setiap anak akan menunjukkan gejala yang sama.

Jadi sebaiknya segera temui profesional jika Anda berpikir anak Anda mungkin memiliki gangguan spektrum autisme.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dian Sastrowardoyo Blak-blakan Anaknya Idap Autisme, Kenali 7 Tanda-tandanya Pada Bayi dan 

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Viral, Bayi India Terlahir dengan 4 Kaki & 3 Tangan, Dokter: 'Sang Ibu Semestinya Lahirkan Kembar 3', 
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Delta Lidina Putri

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved