Bappeda Kota Kupang Gelar FGD Penyusunan Review Strategi Review Sanitasi Kota
SSK Kota Kupang yang melibatkan banyak stakeholder untuk memperoleh masukan serta menyamakan persepsi terhadap rencana
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Bappeda Kota Kupang Gelar FGD Penyusunan Review Strategi Review Sanitasi Kota
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Review Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Kupang Tahun 2019.
FGD dibuka oleh Pjs. Sekda Kota Kupang Elvianus Wairata di Hotel On The Rock, Rabu (18/9/2019), didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Kupang, Jefry Edward Pelt.
Kegiatan tersebut merupakan FGD ke-1 Review SSK Kota Kupang dalam proses Penyusunan Dokumen Review SSK Kota Kupang yang melibatkan banyak stakeholder untuk memperoleh masukan serta menyamakan persepsi terhadap rencana penanganan sistem sanitasi.
Elvianus Wairata dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut mengatakan FGD ini bagian dari tahapan penyusunan dokumen review SSK 4 tahun setelah dokumen tersebut diterbitkan yaitu tahun 2014 terkhusus pada tahap penetapan zona dan sistem sanitasi.
Dikatakannya kehadiran para stakeholder untuk memberikan kontribusi membangun daerah, dalam hal penyusunan dokumen strategi sanitasi kota.
Untuk itu, menurut, Elvianus, seharusnya setiap komponen yang diundang dapat hadir semua, agar ketika sudah terbentuk produk hukum, dokumen tersebut dapat diaplikasikan secara menyeluruh.
Untuk pihak-pihak yang belum hadir, ia berpesan agar diupayakan dapat benar-benar terlibat dalam setiap tahapan FGD.
Dirinya berharap setiap stakeholder merespon serius serta berkomitmen dalam mereviu SSK guna menjadi dokumen perencanaan standar untuk pengembangan sanitasi kota selama 5 tahun.
“Dokumen ini nantinya akan memberi arah dalam pengembangan sanitasi bagi semua sektor,” tegasnya.
Dalam penyusunan dokumen reviu SSK yang telah terbentuk sejak 2014 lalu tersebut, para peserta FGD akan mengevaluasi kelebihan-kelebihan maupun kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam SSK untuk disempurnakan bagi pengembangan sanitasi 5 tahun kedepan.
“Biasanya kelemahan ada pada sistem koordinasi antar lembaga,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Kupang tersebut.
Menurut Wairata, untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang ideal maka diperlukan data valid yang melibatkan seluruh stakeholder.
“Yang terpenting dalam penyusunan dokumen reviu khususnya pada tahap penetapan zona dan sistem sanitasi ini adalah penguatan database dengan data-data yang valid dari semua stakeholder, karena nantinya akan sangat diperlukan dalam penganggaran DAK Fisik melalui Aplikasi KRISNA Bappenas,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Pj. Sekda meyakini bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam FGD berkompeten dalam mereviu SSK hingga akan menghasilkan dokumen perencanaan yang akan menjadi workframe pembangunan di Kota Kupang hingga 5 tahun kedepan.
• Bank NTT Dukung Program Desa Pariwisata Sumba Barat Daya
• Kerja Rabat Jalan Asal Jadi, Warga Woloede Berang Lalu Mengadukan Kontraktor ke Bupati Nagekeo
• Dugaan Penyelewengan Tunjangan Transportasi Dewan, Reskrim Polres Sikka Periksa Saksi Mosalaki
Ia mengingatkan semua yang hadir agar tagline ‘Ayo Berubah’ tidak hanya selogan semata namun benar-benar menjadi komitmen dan aksi dari semua pihak, terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan strategis bagi kemajuan pembangunan Kota Kupang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)