FISIP Undana Gandeng Polda NTT Bedah Persoalan Radikalisme dan Terorisme
Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana menggandeng Polda NTT membedah persoalan radikalisme dan terorisme.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
FISIP Undana Gandeng Polda NTT Bedah Persoalan Radikalisme dan Terorisme
POS-KUPANG.COM I KUPANG--Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana menggandeng Polda NTT membedah persoalan radikalisme dan terorisme.
Kegiatan yang dikemas melalui Kuliah Tamu ini menghadirkan Kabagbinops Ditreskrimun Polda NTT, AKBP Dr. Dody Eko Wijayanto, S.H, M.Hum, sebagai pembicara utama.
Pantauan POS KUPANG.COM di Aula Kampus FISIP Undana, Kamis (19/9/2019) dibuka PD I Bidang Akademik Fisip , Dr. Drs. Blajan Konradus, MA. Hadir juga PD II Bidang Administrasi dan Keuangan, Drs. Abas Kasim, M.Si, Ketua Jurusan, Esrah Benu, S.SoS, MA dengan Moderator, Yefta Sabaat.
Dody Eko Wijayanto dalam Kuliah Tamu ini membedah materi tentang "Memahami Radikalisme dan Potensinya di Lingkungan Akademik, Lokal maupun Nasional Terjadinya Aksi Terorisme di Indonesia".
Ketua panitia, Sri Chatun SS, M.Si mengatakan alasan utama dilakukan kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap radikalisme dan terorisme yang kian marak belakangan. Kampus menjadi tempat berkumpulnya kaum idealis sangat rentan disusupi oknum-oknum yang tujuannya merusak tatanan kebangsaan yang sudah kokoh selama ini.
"Kita hadirkan pihak kepolisian sebagai institusi yang punya kewenangan menangani persoalan radikalisme. Pihak Polda NTT diundang untuk mewanti-wanti para mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang mau memecah belah persatuan," katanya.
• Pasangan Kumpul Kebo Tersangka Shabu-Shabu Polres Sikka
• VIDEO: Charles Waso Melamar ke PDIP Jadi Bacabup Ngada. Ini Videonya
• Prajurit Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Cari Kayu Bakar Untuk Warga
Kepala Lab Fisip ini menambahkan, hasil dari kegiatan ini diharapkan ada komitmen bersama dengan Polda untuk menjadi agenda tetap Kuliah Tamu untuk preventif agar Kampus steril dari pengaruh radikalisme dan terorisme.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)