Pembangunan Lab Perternakan SMK Negeri Batu Putih Disegel 3 Minggu

Pembangunan lab peternakan SMK Negeri Batu Putih di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih sempat terhenti selama tiga minggu karena disegel ketua komite

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/dion kota
Namun gedung lab peternakan SMK Negeri Batu Putih yang sementara dibangun 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG. COM, SOE - Pembangunan lab peternakan SMK Negeri Batu Putih di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih sempat terhenti selama tiga minggu karena disegel ketua komite sekolah, Neander Neno.

Neander menyegel pembangunan lab yang bersumber dari APBN dengan pagu anggaran 290 juta lebih tersebut lantaran pekerjaan gedung tersebut asal jadi karena tidak sesuai Rab. Selain itu, pembangunan dengan sistem swakelola murni tersebut malah diserahkan kepada oknum ASN Ande Tiran, guru di SMK Negeri 1 Soe.

Naender juga menyebut pembangunan lab peternakan tersebut tidak dikoordinasikan dengan komite sekolah. Pihak sekolah juga tidak membentuk tim untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan tersebut.

" Ini bangunan kerja asal jadi. Pakai besi tidak sesuai Rab. Selain itu, Kosen jendela, pintu dan ventilasi pasang miring semua. Ini kerja model apa. Ini pekerjaan yang seharusnya swakelola murni malah dikasih ke oknum ASN, Ande Tiran untuk kerja lagi.

Makanya saya segel selama tiga minggu. Baru hari Jumat ini saya suruh kerja lanjut sudah," ungkap Naender kepada pos Kupang. Com, Sabtu (14/9/2019) melalui sambungan telepon.

Kepala Sekolah SMK Negeri Batu Putih, Chris Kana membantah keras tudingan penyegelan pembangunan lab peternakan yang menyebabkan pekerjaan gedung tersebut terhenti selama tiga minggu. Menurutnya selama ini pekerjaan gedung tersebut terus berjalan dan tidak ada masalah.

TRAGIS, Bocah Mungil ini Tewas Diserang Burung Elang hingga Tewas, Sejumlah Anak Luka-luka

Tersangka Pembunuhan 2 Bocah Kembar Anaknya yang Dipindahkan ke RSB Drs Titus Ully Kupang

Namun dirinya tidak menampik jika pekerjaan gedung tersebut dilakukan oleh oknum ASN, Ande Tiran. Dirinya juga membantah jika selama ini tidak transparan dalam pembangunan gedung bantuan pusat tersebut. Menurutnya saat penandatanganan SPK, Ketua komite sekolah, Naender Neno hadir dan bahkan menyedia seekor babi untuk acara syukuran.

Ini Kata dan Kekecewaan Rahmad Darmawan saat Tira Persikabo Tak Bisa Kalahkan Persib Bandung

" Tidak ada penyegelan. Itu pekerjaan ada lanjut terus. Siapa yang bilang tidak transparan? Itu ketua komite juga ada itu saat tanda tangan SPK. Bahkan dia yang sedia babi lagi," bantah Chris dengan nada kesal.

Namun, berdasarkan penelusuran pos kupang.com ke lokasi pembangunan lab peternakan di Desa Oebobo, terungkap fakta jika pembangunan gedung tersebut sempat terhenti selama tiga tiga Minggu akibat disegel ketua komite sekolah. Tak hanya itu, berdasarkan pengakuan salah satu tukang, Lorens Amina, diketahui jika diawal pekerjaan tersebut pasukan bahan bangunan memang sempat tersendat-sendat sehingga pekerjaan pun tidak berjalan lancar.

BREAKING NEWS: Gempa Bumi Berkuatan 4,5 Guncang Barat Laut Waingapu

" Iya kakak, memang ini pekerjaan sempat terhenti selama tiga Minggu karena pak ketua komite yang segel. Ini baru kemarin lanjut karena pak ketua komite yang suruh juga. Kami kerja mulai bulan Juli, tetapi kalau yang benar-benar kami kerja betul-betul itu hanya 14 hari saja karena pasokan bahan bangunan yang tidak lancar dari pak yang dapat ini pekerjaan. Kalau tidak salah, dia guru di SMK Negeri 1 Soe," ujar Lorens dengan polos.

Terkait tudingan pekerjaan gedung lab yang disebut asal jadi, Lorens enggan berkomentar. Namun ia mengaku, diawal pekerjaan gedung tersebut menggunakan gambar SMK Negeri Boking. Saat ada protes dari komite sekolah dan Pospera, tiba-tiba gambar gedung tersebut diganti lagi.

Terkait penggunaan besi yang tidak sesuai Rab, Lorens mengatakan, dirinya hanya bekerja sesuai material yang diturunkan oleh tukang kepala. Bahkan, besi behel untuk tiang pun didatangkan dari Kupang sudah dalam bentuk behel jadi sehingga ia hanya memasangnya.

Terkait Kosen pintu dan jendela yang dipasang miring, Lorens mengaku, Kosen-kosen tersebut didatangkan oleh tukang kepala dalam bentuk sudah jadi. Diduga karena kayu yang digunakan masih basah sehingga saat mulai kering kayunya mulai bongkok.

" Saya sudah lapor ke tukang kepala kalau ini Kosen bongkok. Kita lot-lot tidak dapat yang lurus. Namun kepala tukang suruh pasang saja. Kalau soal besi sesuai Rab atau tidak saya tidak tahu, ini tukang kepala kasih turun begitu jadi kami hanya pakai saja," ujarnya. (din)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved