Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Kristen Kamis 12 September 2019 'Kebencian Membutakan Hati Tapi Kasih Sayang Membuka Hati'

Renungan Kristen Kamis 12 September 2019 'Kebencian Membutakan Hati Tapi Kasih Sayang Membuka Hati'

Editor: maria anitoda
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Renungan Kristen Kamis 12 September 2019 'Kebencian Membutakan Hati Tapi Kasih Sayang Membuka Hati' 

Renungan Harian Kristen Protestan

Kamis 12 September 2019

'Oleh Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA

“Kebencian Membutakan Hati, Tetapi Kasih Sayang Membuka Hati.”

 Menurut saya “nasib seseorang tidak bergantung kepada para pembencinya, tetapi kepada Tuhan”.

Kalimat ini cocok dengan kisah Yusuf dalam kejadian 37:12-22.

Semua saudara Yusuf, kecuali Benyamin begitu sangat membenci Yusuf, itu terjadi karena Yusuf paling disayang oleh Yakob ayah mereka (Kejadian 37:3) dan karena dua mimpi aneh yang diceritakan Yusuf kepada mereka (Kejadian 37:5-9), dimana mimpi itu memperlihatkan “kelebihan dan kehebatan” Yusuf.

Kebencian terhadap Yusuf dipicu pertamakali karena ia diistimewakan ayahnya dengan mendapatkan jubah indah dan mahal (Kejadian 37:3), sementara anak-anak lain tidak.

Yusuf diitimewakan ayahnya karena dianggap anak yang lahir dari rahim istrinya Rachel  yang memang sangat dicintainya dan Yusuf lahir pada masa umurnya sudah sangat tua. 

Tetapi sikap Yakob ini memicu kecemburuan sebab semestinya Benyamin juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama dan berhak mendapatkan jubah mahal dan indah seperti Yusuf, karena ia malah lebih adik lag dari Yusuf yang juga lahir dari Rahim Rachel.

Belum habis rasa cemburu, iri dan jengkel (Kejadian 37:4) ini hilang Yusuf kembali menghebohkan keluarga, bukan hanya bagi saudara-saudaranya tetapi juga ayah dan para ibunya dengan dua buah mimpinya yang aneh dalam Kejadian 37:5-7 dan Kejadian 37:9.

Mimpi pertama: 5 Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: 7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (Kejadian 37:5-7).

Mimpi kedua: 9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Reaksi saudara-saudaranya sangat jelas marah karena dengan mimpi itu menujukkan kebesaran Yusuf seperti seorang raja atau penguasa yang disembah.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved