Polisi Otopsi Jenazah Angga dan Angki di RSB Drs Titus Ully Kupang
korban yang mengalami luka di leher dan tenggorokan langsung menangis dan menanyakan keberadaan anaknya.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Pihaknya mengaku mengetahui kejadian tersebut pada pukul 03.00 dinihari dan langsung menuju ke rumah sakit.
Dikesempatan yang sama, ipar korban, Rosalina Liunokas (24) mengaku bahwa korban merupakan orang yang dikenal banyak bicara.
"Dia ini orangnya cerewet, tapi suaminya yang pendiam," katanya saat ditanya terkait sifat korban.
Selama ini, lanjut Rosalina, pihaknya tidak pernah mendengar jika korban dan suaminya bertengkar atau memiliki persoalan keluarga.
Sementara itu, Kakak kandung Dewi, Jefri Imron mengatakan, dirinya pada pekan lalu sempat menghubungi suami korban, Obir Masus (32).
Jefri menyampaikan rencana pesta adat keluarga di Lelogama, Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Saat itu, ujar Jefri, meminta berbicara dengan Dewi, namun Obir mengaku masih di tempat kerja.
Lewat sambungan telepon itu, Jefri menyampaikan juga soal biaya urusan adat di kampung.
"Ada urusan adat tanggal 22 ini. Saya sampaikan kalau kami semua wajib kumpul uang Rp 400 ribu," katanya.
Pantauan POS-KUPANG.COM di rumah sakit, korban dalam perawatan intensif pihak rumah sakit.
Sesekali perawat rumah datang dan mengecek keadaan korban.
• Pastor ini Disekap dan Dipaksa Milisi ISIS Membuat Bom di Marawi, Filipina
• Masuki Tahun Kedua - Josef A. Nae Soi : Saya Minta OPD untuk Berlari
Terlihat dua orang anggota kepolisian terus menjaga korban di rumah sakit dari malam hingga saat ini.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/keluarga-korban-saat-menutup-peti-jenazah-salah-satu-korban.jpg)