Mahasiswa Dikirim ke Korea Selatan Telantar, Begini Tanggapan Gubernur NTB
Mahasiswa Dikirim ke Korea Selatan Telantar, Begini Tanggapan Gubernur NTB
Mahasiswa Dikirim ke Korea Selatan Telantar, Begini Tanggapan Gubernur NTB
POS-KUPANG.COM | MATARAM - Gubernur Nusa Tenggara Barat ( NTB) Zulkieflimansyah, membantah para Mahasiswa yang dikirim ke Korea Selatan telantar.
Dia memastikan 18 orang mahasiswa tinggal di asrama kampus dan tetap mendapatkan makan layak.
"Tidak benar bahwa mereka telantar itu agak ngaco aja," kata Gubernur Zulkieflimansyah, ditemui di Kantor Gubernur, Jumat (30/8/2019).
• Sekda Jabar Iwa Karniwa Ditahan KPK, Begini Tanggapan Ridwan Kamil
Sebelumnya beredar kabar bahwa mahasiswa NTB telantar di Korea Selatan. Menurut Zul, para mahasiswa ini belum bisa masuk kelas karena terkendala bahasa.
Untuk bisa masuk kuliah di Chodang University, mahasiswa Indonesia harus mampu mencapai level tiga tes bahasa Korea.
Namun sebagian besar mahasiswa baru mencapai level satu. "Belum masuk kuliah, bukan enggak kuliah tapi persiapan bahasa. Karena menurut orang Korea nanti salah obat, kalau nggak ngerti bahasa," kata Gubernur Zul.
• Terobos Palang Pintu, Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Pasar Minggu, Ini Ciri- cirinya
Sebelum tes, mahasiswa yang sebagian besar merupakan tenaga kesehatan perawat peraih beasiswa S1 ini berada di Korea Selatan selama enam bulan.
Enam bulan mereka manfaatkan untuk belajar bahasa Korea, tetapi setelah tes belum ada yang mampu mencapai level tiga yang disyaratkan.
Para mahasiswa hanya berbekal bahasa Inggris, sehingga kesulitan beradaptasi dengan bahasa Korea di sana.
Gubernur Zul mengatakan, skema awal yang ditawarkan mereka bisa kuliah sambil bekerja paruh waktu menjadi perawat. Dengan begitu mahasiswa bisa menambah biaya kuliahnya.
Dia pun sudah mengutus Kepala Dinas Kesehatan NTB dan Direktur RSUD NTB untuk memastikan kondisi kampus yang akan jadi tempat study mahasiswa.
Setelah semua dicek, barulah dilakukan seleksi dan pengiriman mahasiswa. "Tapi pas sampai di sana, harapan yang dijanjikan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi enggak sampai menderita. Mereka tetap di asrama," kata Gubernur Zul.
Gubernur Zul memastikan pemerintah provinsi bertanggung jawab. Dia telah mengutus Kepala Dinas Kesehatan NTB ke Korea untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Menurut Zul, masalah ini masih bisa diatasi.
"Kalau menurut kami sih masalahnya bisa diatasi. Kalaupun Chodang tidak bisa menyediakan yang dijanjikan ya kita pindah kampus yang sesuai dengan bidang teman-teman," kata Gubernur Zul.