Pelajar Indonesia-Timor Leste Workshop Pertukaran Budaya

Puluhan pelajar asal Indonesia dan Timor Leste mengikuti Workshop pertukaran budaya kedua negara

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Teni Jenahas
Peserta Workshop Pertukaran Budaya kedua negara antar Indonesia dan Timor Leste foto bersama di gedung lantai III Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Selasa (27/8/2019). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Puluhan pelajar asal Indonesia dan Timor Leste mengikuti Workshop pertukaran budaya kedua negara yang berlangsung di gedung lantai III Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Selasa (27/8/2019).

Dari Indonesia menghadirkan pelajar tingkat SD dan SMP dari Desa Silawan, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, sedangkan dari Timor Leste menghadirkan pelajar dari Ensino Basica Central Palaca, Distric Bobonaro.

Ini Pesan Uskup Atambua Buat Umat Paroki Nurobo

Workshop pertukaran budaya tersebut sebagai kegiatan perdana Direktorat Warisan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Mekar Pribadi.

Ketua Yayasan Mekar Pribadi, Oetami Noor Permadani kepada wartawan mengungkapkan, pertukaran budaya antara kedua negara sangat penting untuk memelihara kelangsungan budaya masyarakat kedua negara terutama bagi kalangan generasi muda. Worshop pertukaran budaya melibatkan pelajar dari kedua negara yang berdomisili di wilayah perbatasan Belu-Timor Leste.

DPP Partai Golkar Putuskan Inche Sayuna Sebagai Pimpinan DPRD NTT

Tujuannya agar para generasi muda tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya kedua negara serta meningkatkan rasa saling percaya antar masyarakat kedua negara yang memiliki latar belakang kesamaan budaya.

Menurut Oetami, masyarakat Indonesia perlu memperkokoh semangat cinta tanah air, terlebih dalam kehidupan bermasyarakat dengan negara tetangga Timor Leste yang akan direalisasikan dalam wadah lukisan oleh setiap kelompok dalam workshop tersebut.

Agen Konsultasi Timor Leste di Atambua, Paulo da Costa Ximenes menilai kegiatan tersebut sangat positif karena telah mempertemukan puluhan pelajar dari kedua negara yang berada di wilayah perbatasan dalam sebuah workshop pertukaran budaya Indonesia-Timor Leste.

Menurut Ximenes, Indonesia dan Timor Leste terpisah oleh batas administrasi negara namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi masyarakat kedua negara untuk menjaga dan melestarikan budaya yang telah mendarah daging dan tumbuh di tengah masyarakatnya.

"Indonesia-Timor Leste terpisah oleh batas administrasi, namun pada dasarnya berasal dari satu budaya dan rumah adat yang sama, serta hubungan kekerabatan yang erat, sehingga masyarakat kedua negara harus senantiasa menjaga rasa persaudaraan dan menjunjung tinggi perdamaian," pinta Ximenes.

Lewat workshop tersebut, para generasi yang tinggal di perbatasan negara semakin mengenal dan mencintai budaya kedua negara serta menjaga persahabatan antar kedua negara.

Salah satu peserta asal Desa Silawan, Maria da Silva mengungkapkan rasa bahagia karena dapat mengikuti kegiatan pertukaran budaya Indonesia dan Timor Leste.

Bagi Maria, melalui kegiatan tersebut, dirinya dapat mengenal budaya negara Timor Leste serta mendapatkan banyak teman baru dari negara tetangga.

"Saya sangat senang dengan kegiatan workshop ini karena saya dapat mengenal budaya Timor Leste dan mendapat banyak teman dari tetangga", kata Maria. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved