Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Manggarai Susun Rencana 5 Tahun

-Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Manggarai (MPIG-KAFM) menyelenggarakan lokakarya penyusunan Rencana Strategis MPIG u

Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Foto Panitia Lokakarya/Dok
Lokakarya-Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Manggarai (MPIG-KAFM) menyelenggarakan lokakarya penyusunan Rencana Strategis MPIG untuk 5 tahun ke depan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari di Aula Efata Ruteng. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG-COM-RUTENG-Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Manggarai (MPIG-KAFM) menyelenggarakan lokakarya penyusunan Rencana Strategis MPIG untuk 5 tahun ke depan.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari di Aula Efata Ruteng,
dari tanggal 26 sampai dengan 28 Agustus 2019, dihadiri oleh 21 orang peserta terdiri dari unsur pemerintah di 3 Kabupaten (Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur), pengusaha kopi, pemerhati kopi, petani dan para pengurus MPIG.

Pada hari pertama (26/8/2019) dimulai dengan acara pembukaan dan sambutan-sambutan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, Yayasan KEHATI dan Ayo Indonesia.

Ali H Safari, staf pada Yayasan Kehati dalam sambutannya menegaskan, sebelum MPIG mengajak petani dan pemerhati kopi melakukan tatakelola kopi yang baik sesuai kebutuhan pasar maka sebagai instiusi, MPIG harus memiliki tatanan kelembagaan yang profesional.

Untuk itu, MPIG harus memiliki visi, misi, rencana strategis, rencana kerja, AD/ART dan standar operasional prosedur (SOP) yang dibutuhkan.

Nurman Ketiban Rezeki Motor Beat dari PT Semen Kupang

"Agar MPIG memiliki arah dan rencana yang jelas maka perlu merumuskan tatakelola kelembagaan yang baik (good governance) dan responsif terhadap trend pasar," ungkap Ali.

Sedangkan Yosep Mantara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai lebih menekankan peran dinas-dinas terkait dalam mewujudkan misi MPIG. Semestinya Dinas terkait, seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan hadir pada lokakarya untuk bisa menyatukan komitmen untuk mendukung secara program dan anggaran terhadap rencana MPIG untuk 5 tahun ke depan sebab perkebunan kopi arabika sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata dan menumbuh kegiatan ekonomi kreatif berbasis kopi. Selain itu, kopi juga bisa menjadi komoditi unggulan.

Lokakarya selama 3 hari ini difasilitasi oleh Rio Bunet, staf pada Yayasan Kehati. Pada penjelasan pengantar lokakarya kepada para peserta dia menegaskan, selama tiga hari ini peserta harus mampu merumuskan visi, misi dan work plan tahunan dari MPIG sebagai panduan organisasi untuk menciptakan perubahan sosial ekonomi dari petani dan pengusaha yang bergabung dalam MPIG di 3 Kabupaten Manggarai Raya.

Dia juga menambahkan, renstra bisa menjadi alat komunikasi kepada mitra-mitra strategis.

Peserta pada hari pertama berhasil merumuskan visi dan misi MPIG mengacu pada hasil analisis SWOT. Visi yang disepakati peserta yang merupakan pengurus inti MPIG adalah terwujudnya kesejahteraan petani dan masyarkat melalui pengelolaan kopi arabika Flores Manggarai yabg bermutu, berdaya saing, handal, diminati dunia secara berkelanjutan.

Sedangkan misinya adalah 5, yaitu Meningkatkan produksi dan kualitas kopi arabika flores Manggarai, Meningkatkan Promosi dan Pemasaran kopi arabika Flores Manggarai, Mendorong pengembangan Agrowisata san Ekonomi kreatif berbasis kopi, Menggalangan permodalan dan penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Penguatan kelembagaan MPIG-KAFM.

Untuk mencapai visi dan mengimplementasi misi maka strateginya adalah mendorong pembuatan peraturan daerah yang mengatur perlindungan dan keberlanjutan lahan kopi yang produktif, meningkatkan keterampilan sumber daya manusia petani kopi arabika dalam aspek produksi dan mutu, meningkatkan produktifitas kopi melalui upaya ekstensifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi kopi, meningkatkan mutu pengelolaan paska panen,

melakukan promosi kopi arabika secara reguler, menyiapkan database pembeli dan penjual, menerapkan tehnologi aplikasi dalam pemasaran, membangun pusat pengembangan kopi terpadu, menumbuhkan usaha-usaha mikro berbasis kopi, meningkatkan kemampuan managerial, memfasilitasi akses permodalan dengan lembaga-lembaga keuangan dan menciptakan kader-kader handal dalam bidang tehnis dan managerial.

Petrus B Barera, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Manggarai menilai lokakarya ini sangat strategis untuk meningkatkan keunggulan kopi arabika dari segi produksi dan kualitas.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved