News
Dampak Kemarau Meluas di Sumba Barat, 56 Desa Krisis Air Bersih, Ini yang Dilakukan BPBD
Lima puluh enam dari 174 desa di Kabupaten Sumba Barat mengalami krisis air bersih sebagai dampak musim kemarau
Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter
POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Lima puluh enam dari 174 desa di Kabupaten Sumba Barat mengalami krisis air bersih sebagai dampak musim kemarau yang semakin meluas. Desa-desa ini tersebar di enam kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat, Ir. Yanis Lubalu, membenarkan krisis air bersih melanda 56 desa di daerah itu sebagai hasil pemantauan di lapangan.
Mengatasi kondisi ini, Yanis telah mendapat bantuan satu unit mobil tangki air dari BPBD NTT, kini sedang dalam perjalanan dari Kupang menuju Sumba Barat.
"BPBD NTT juga memberikan bantuan dua tenda keluarga, beras dua ton dan bantuan lainnya," ujar Yanis di Hotel Manandang Waikabubak, Selasa (20/8/2019).
Dia menyebut pendistribusian air bersih kepada 56 desa itu dimulai awal September 2019. Hal itu karena masih menunggu respons dari badan penanggulangan bencana pusat terhadap permohonan bantuan penanganan bencana kekeringan di Sumba Barat.
Meski demikian, Yanis memastikan awal September pendistribusian air bersih mulai dilakukan.
"Pekan depan saya ke Jakarta mendatangi kantor badan nasional penanggulangan bencana berkoordinasi mendapatkan bantuan lainnya demi meringankan beban rakyat Sumba Barat," terang Yanis.
Dia mengimbau para camat dan kepala desa proaktif memberi laporan manakalah terjadi bencana alam yang menimpa warga di wilayah masing-masing.
Dengan demikian para korban secepatnya mendapatkan pertolongan. *