Anies Baswedan Bereaksi! Saat Diprotes Ketika Akan Pergi Usai Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru, Ada Apa?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan reaksi saat diprotes ketika akan meninggalkan konfrensi pers tentang pemindangan IBUKOTA BARU NEGARA
Berikut petikannya.
Bagaimana anda membaca dinamika pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, khususnya Kaltim?
Apalagi mengingat peluang Tahura Bukit Soeharto, Samboja Kutai Kartanegara semakin tertutup, seperti yang disampaikan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
"Untuk melihat momentum ini kita bersyukur apapun itu kami warga Kalimantan Timur. Tentunya juga masyarakat Penajam Paser Utara. Semua setuju pemindahan Ibu Kota ke PPU".
Pernahkah Bappenas melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab PPU terkait pemindahan Ibu Kota Indonesia?
"Melalui kajian Bappenas, kita dapat bocoran bahwa wilayah PPU berada di atas permukaan laut, sekitar 50 meter. Itu jadi suatu nilai tambah PPU. Apalagi PPU diapit kota besar, dan kabupaten. Memang kalau dilihat posisi, bahwa PPU di tengah-tengah. Di samping ada Balikpapan, Samarinda, Kubar, Kukar dan Paser."
"Maka ada kajian Bappenas, mereka menjelaskan juga, bahwa kota yang dibangun, bukan kota yang sudah ada. Kota yang belum ada. Palangkarya dicanangkan ibu kota oleh bapak bangsa Soekarno, tapi yang dibangun daerah yang diapit kota besar di Kalteng."
"Kalau dilihat posisi geografis, memang paling pas di PPU, dari segi aspek mana pun. Didukung dengan pelabuhan dan bandara yang ada di Balikpapan dan bandara di Samarinda."
Bagaimana kesiapan lahan apabila benar Penajam Paser Utara dijadikan Ibu Kota Baru RI?
"Lahan cukup luas. Makanya kalau Pak Presiden menunjuk PPU sebagai ibu kota kita siap. Hari ini ditunjuk, besok kita siapkan lahannya."
"Bapak presiden tunjuk, besok sudah siap. 1x24 jam. Sudah siap lahannya ini bukan mengada-ada tapi memang sudah ada lahannya."
"Mau dioptimalkan, Luas wilayah PPU itu sekitar 3.333 KM, ada berapa juta hektare. Yang diperlukan seratus ribu hektare. Kita tak muluk-muluk, kalau yang diperlukan 40 ribu kita siapin 40 ribu hektare. Kalau 100 ribu, kita siapin 100 ribu hektare."
"Makanya keyakinan saya, PPU ditunjuk, pokoknya 1x24 jam langsung bisa (lahan klir), apalagi ini untuk kepentingan negara, bukan daerah semata."
Bagaimana menjawab tantangan pembebasan lahannya, apakah Pemkab puna strategi khusus?
"Saya yakin sekali tak ada (masalah pembebasan lahan yang berlarut) karena tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokih politik, semua sangat mendukung. Bahkan mereka di sana ingin menghibahkan tanahnya, boleh juga, yang penting tanahya ( Ibu Kota ) terbangun di PPU."