SMAK Santa Teresa Mukureku Ende Mulai Beroperasi

POS-KUPANG.COM | ENDE - Lembaga SMAK Santa Teresa, Mukureku, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, resmi beroperasi yang ditandai dengan penyerahan izin operasional oleh Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Fransiskus Adi, S.Pd,Jumat (22/8/2018) di Mukureku Sa Ate Kecamatan Lepembusu Kelisoke.

Informasi yang diterima POS-KUPANG.COM dari staf Kementerian Agama Kabupaten Ende, Oyen Pendo, Minggu (25/8/2019) menyebutkan ijin operasional itu berupa Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Katolik Kementerian Agama RI tentang Izin Operasional Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Sta. Teresa Mukureku di Mukureku Sa Ate Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende.

• Siswa SMAK Frateran Ndao Ende Juara Lomba Melukis Korem 161 Wirasakti

Dalam sambutannya, Fransiskus mengajak semua yang hadir untuk menyampaikan rasa syukur berlimpah pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat penyelenggaraannya kita dapat bertemu di tempat ini dalam momentum bersejarah layanan Pendidikan Keagamaan Katolik.

Terbitnya SK Izin Operasional SMAK Sta. Teresa Mukureku menunjukkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Agama Ditjen Bimas Katolik sungguh memberikan perhatian kepada anak-anak bangsa di daerah ini. Kami percaya bahwa kelancaran proses hingga hasilnya penerbitan Surat Keputusan ini tidak terlepas dari dukungan, harapan dan doa kita semua.

• Bambang: DPR Minta Penjelasan Kapolri dan Panglima TNI Terkait Penanganan Kerusuhan di Papua

SMAK ini merupakan Sekolah Keagamaan Katolik ke 2 di Kabupaten Ende dan ke 17 dari 20 SMAK yang ada di Provinsi NTT, jelasnya saat di damping oleh Kasi Sistem Informasi Bidang Pendkat NTT, Yohanes B. Seja, S.Fil.

Dikatakan SMAK sebagai Sekolah berciri khas Katolik yang mempunyai keunggulan tentang pengetahuan Agama Katolik serta pendidikan karakter karena terintegrasi dengan penyelenggaraan kehidupan berasrama yang kelak menjadikan putra/i Gereja, masyarakat dan bangsa ini memiliki pengetahuan yang luas dan serentak berkarakter 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia.

Dia berharap agar keberadaan SMAK ini mampu memberi arti bagi masyarakat dan Gereja dengan menjadi cahaya baru bagi keluarga-keluarga Katolik untuk menatap masa depan putra/I mereka dengan baik dan menggembirakan, membentuk dan menciptakan kader awam Katolik yang berwawasan teologis dalam melayani umat serta mempersiapkan generasi muda yang memahami, meghayati dan mengamalkan iman Katolik.

Atas penyerahan izin operasional tersebut Fransiskus menyampaikan menyampaikan limpahan terima kasih kepada, Yang Mulia Uskup Keuskupan Agung Ende, Bupati Ende, Kakankemenag Ende, Ketua dan Pengurus Yayasan St. Petrus Ende, Pemerintah Kecamata dan Desa, para orang tua/ wali murid serta semua pihak yang turut berjasa.

Kepala Kantor Kemenag Ende, Drs. Wilhelmus Yohanes Ndoa, M.Pd. dalam kesempatan itu bersama Kepala Seksi Pendkat Ende, Agnellus Jaya, S.Ag. menyapaikan rasa bangganya atas keberadaan lembaga pendidikan SMAK di Kabupaten Ende.

Dikatakan Kemenag Ende hadir dan terlibat secara langsung di tengah masyarakat beragama Mukureku serta bersama-sama umat membangun Pendidikan Katolik di daerah yang memiliki banyak potensi alam yang menghidupkan dan manusia yang berkarakter baik.

Kakankemenag pun berharap agar semua pihak dapat secara terus menerus memberikan dukungan atas penyelenggaraan SMAK ini ke depannya agar tetap berjaya dan menjadi pilihan kebanyakan orang tua Katolik di wilayah ini, khususnya.

Pelaksanaan ijin penyerahan SK Izin Operasional tersebut diawali dengan penerimaan secara adat dan tarian musik suling oleh seluruh masyarakat beragama Mukureku serta bersama-sama pula merayakan Ekaristi Kudus Syukur yang di pimpin langsung oleh Romo Fransiskus S. Betu, Pr. (Ketua Yayasan St. Petrus), Romo Rudie Muga, Pr. (Pastor Qoasi Paroki Peibenga) dan Romo Kristo Way Wuwur, Pr. (Bendahara Yayasan). Hadir juga dalam rangkaian acara tersebut para mosalaki Mukureku, Kepala Desa, Tokoh Agama dan Masyarakat, Pengurus Yayasan St. Petrus Ende, 11 Siswa/I SMAK Mukureku dan para orang tua wali, staf pendidik dan pengajar serta masyarakat lainnya.

Acara diakiri dengan makan siang bersama serta tarian bersama `gawi' (tarian massal Ende-Lio-red). (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Romualdus Pius)