Terorisme Berdampak Negatif Pada Pariwisata Indonesia

Berbagai penelitian dan fakta dilapangan menegaskan bahwa Terorisme berdampak terhadap jumlah kedatangan turis di Indonesia.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Para Pemateri Sedang Membawakan Materi, Jumat (23/8/2019). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Berbagai penelitian dan fakta dilapangan menegaskan bahwa Terorisme berdampak terhadap jumlah kedatangan turis nasional maupun internasional di Indonesia. Sebagai contoh sebelum terjadinya serangan bom pada 2002 Bali menyumbang rata-rata 1,4 miliar dolar AS dari total pendapatan nasional dari Pariwisata sebesar 5,4 miliar dolar AS sekitar 80 persen pendapatan Bali berasal dari Pariwisata.

Tenaga Ahli Pada Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Intelijen, Valens Daki Soo mengatakan hal itu pada pelaksanaan seminar nasional Pariwisata Flores yang diselenggarakan oleh PMKRI Cabang Ende, Jumat (23/8/2019) di Aula Paroki Onekore, Ende.

Kembangkan Pelajaran Kimia yang Menarik dan Atraktif, Prodi Kimia Undana Kupang Bekali Guru SMA

Valens mengatakan akibat aksi terorisme Pariwisata Bali dan Indonesia terpukul para turis mengurungkan niatnya untuk berlibur ke Bali juga banyak penerbangan ditunda permintaan terhadap semua jenis akomodasi menurun drastis juga restoran dan tempat hiburan hanya dikunjungi segelintir turis.

Valens mengatakan NTT atau Flores khususnya selama ini boleh dibilang menjadi salah satu destinasi destinasi wisata yang bebas dari serangan terorisme meski demikian masih ada faktor lain yang harus dimiliki agar alam yang sangat indah dan keanekaragaman budaya yang sangat unik menjadi daya tarik wisata kelas dunia.

Terjaring Razia Satpol PP Bersama Perempuan, Aceng Fikri Tunjukkan Surat, Lihat Kronologinya

Menjadi pekerjaan rumah sekaligus pertanyaan untuk direnungkan bersama faktor apa saja yang membuat pariwisata Flores tidak seramai Bali atau daerah-daerah lainnya di Indonesia.

"Bali yang porak-poranda akibat dua kali bom kini bisa bangkit seperti sedia kala hal ini dikarenakan banyak negara berkembang tidak memasukkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau menimbulkan ketidaknyamanan antara lain adalah wabah penyakit misalnya demam berdarah malaria dan muntaber seperti gempa bumi banjir lahar gunung berapi,"kata Valens.

Selain itu kecerobohan manusia yang menimbulkan bencana dan kecelakaan misalnya kebakaran hutan juga kriminalitas seperti perampokan pemerkosaan dan penodongan.

Ekonomi masyarakat sekitar daerah tujuan wisata yang menimbulkan kecemburuan sosial terhadap pengusaha pariwisata dan wisatawan yang diungkapkan melalui perbuatan-perbuatan kriminal rahan pencurian pengrusakan dan aksi demo.

Pelanggaran norma norma atau nilai budaya setempat oleh para wisatawan yang menimbulkan konflik antara wisatawan dengan penduduk setempat dan stabilitas politik yang menimbulkan huru-hara kerusuhan kekerasan maupun pembunuhan.

Langkah untuk mencegah pidana terorisme sudah dilakukan pemerintah dan DPR dengan diundangkannya Undang-Undang tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.

Pencegahan tindak pidana terorisme disebutkan pemerintah wajib melakukan pencegahan tindak pidana terorisme dalam upaya pencegahan tindak pidana terorisme pemerintah melakukan antisipasi secara terus-menerus prinsip perlindungan hak asasi manusia latihan pencegahan dilaksanakan melalui kesiapsiagaan nasional kontra radikalisme dan dan radikalisasi.

Kesiapsiagaan nasional nasional merupakan suatu konsep siaga untuk mengantisipasi untuk mengantisipasi terjadinya tindak pidana terorisme melalui proses yang terencana terpadu sistematis kesinambungan yang dilakukan oleh pemerintah.

Pelaksanaan kesiapsiagaan nasional dilakukan oleh kementerian dan lembaga yang terkait yang terkait di bawah koordinasi badan yang menyelenggarakan urusan di bidang penanggulangan terorisme

Kesiapsiagaan nasional dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat peningkatan kemampuan aparatur perlindungan dan peningkatan sarana prasarana pengembangan kajian terorisme serta pemetaan wilayah rawan paham radikal terorisme.

Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten 2 Setda Ende, Kosmas Nyo mengatakan pembangunan di sektor pariwisata yang memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Ende telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector dalam pembangunan di Kabupaten Ende dengan ditetapkanya program strategis pembangunan pariwisata Kabupaten Ende melalui rencana strategis Dinas Pariwisata dari ke tahun dari tahun ke tahun dengan prinsip pariwisata berbasis masyarakat. Yang dapat diartikan sebagai membangun dengan melibatkan masyarakat lokal dan untuk kesejahteraan masyarakat masyarakat lokal itu sendiri sebab masyarakat adalah pemeran utama dan pengambil manfaat.

Dia berharap seminar dapat memberikan kontribusi positif berupa pemikiran bagi pembangunan dan pengembangan Pariwisata Flores.

Hal ini dikatakan karena Pulau Flores memiliki keberagaman dengan keunikan yang luar biasa terkait potensi wisata wisata maupun budaya. Pergi ke Ende dengan Danau Kelimutu Karno Manggarai Barat dengan komodo Flores Timur dengan wisata religi lembaga dengan ritual penangkapan ikan paus Manggarai dengan sawah jaring laba-laba coba ingat lagi putus potensi wisata di Pulau Flores.

Potensi-potensi yang ada apabila dikemas secara baik menjadi satu kesatuan maka kedepannya pariwisata forest akan mampu mendongkrak tepat bagi kabupaten yang masing-masing masyarakat akan semakin Sejahtera. Oleh karena itu diharapkan bagi semua komponen yang terlibat dalam kegiatan seminar ini dapat menemukan konsep pembangunan pariwisata. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved