Kisah Playboy Prada DP, Empat Kali Berzina dengan Siswi SMA Seusai Potong dan Bakar Kekasihnya Vera

Kisah Playboy Prada DP, Empat Kali Berzina dengan Siswi SMA Seusai Potong dan Bakar Kekasihnya Vera

Editor: Hasyim Ashari
Tribun Sumsel
Kisah Playboy Prada DP, Empat Kali Berzina dengan Siswi SMA Seusai Potong dan Bakar Kekasihnya Vera 

Kisah Playboy Prada DP, Empat Kali Berzina dengan Siswi SMA Seusai Potong dan Bakar Kekasihnya Vera

POS-KUPANG.COM | PALEMBANG - Kisah Playboy Prada DP, Empat Kali Berzina dengan Sherli Siswi SMA Seusai Potong dan Bakar Kekasihnya Vera Oktaria

Fakta lain terungkap dari kasus pembunuhan yang dilakukan Prada DP terhadap Vera Oktaria, rupanya usai membunuh Vera Oktaria Prada DP sempat 4 kali berhubungan badan atau berzina dengan Sherli.

Oknum prajurit Prada DP itu mengaku sudah sering berhubungan badan dengan Vera Oktaria dan sempat hamil.

Kemudian, Vera Oktaria sebelum dibunuh Prada DP mengaku hamil dua bulan.

Padahal, selama lima bulan dia menjalani pendidikan dan tak pernah berhubungan badan dengan kekasihnya itu.

Terbaru,Wanita Pemeran dalam Video Panas 1Lawan 3 Vina Garut, Cantik , Biduan Dangdut Masih 19 Tahun

KABAR DUKA - Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Bos Jayagiri Outdoors Bandung Meninggal Dunia

Prada DP juga mengungkapkan, selama pelarian diaberhubungan badan dengan wanita bernama Sherli.

Sherli merupakan teman wanitanya saat masih SMA.

Prada Deri Pramana (Prada DP) memberikan sejumlah pernyataan mencengangkan dalam

persidangannya di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).

Terkhusus mengenai hubungan asmaranya dengan almarhumah Vera Oktaria yang telah dia bunuh.

Serta hubungannya bersama Sherli yang disebut sebagai kekasih lain dari Prada DP.

Pada sidang kelima ini, Prada DP dicecar berbagai pertanyaan.

Ustadz Yusuf Mansur Mengaku Rindu Ustadz Abdul Somad, Ayah Wirda Mansur Sering Lakukan Hal ini

Nenek Selingkuh, Tendangan Maut Gaya Kungfu NM Habisi Nyawa Nitanel

Mulai dari oditur, majelis hakim yang terdiri dari tiga orang, serta kuasa hukumnya secara bergantian bertanya kepadanya.

Sebab, sidang telah memasuki agenda mendengarkan keterangan terdakwa.

"Saya membunuh Vera karena kecewa dengan pernyataannya. Dia bilang sudah hamil dua bulan. Padahal selama beberapa

bulan kebelakang, saya ikut pendidikan militer. Jadi tidak berhubungan sama sekali dengan dia (Vera)," jelas Prada DP saat

menjawab pertanyaan oditur terkait hal yang mendasari niatnya membunuh Vera.

Di hadapan majelis hakim dan seluruh pengunjung sidang, Prada DP mengungkapkan hal mengejutkan.

Tepatnya saat dia mengatakan bahwa dulu Vera pernah hamilakibat hubungan pacaran mereka yang melebihi batas.

Bikin Tegang, Begini Cara Sekdis PUPR NTT Umumkan Juara Lomba Tarian Kreasi Flobamora

VIDEO: Inilah Kemeriahan HUT Kemerdekaan di Bouyant Montessory School Kupang

"Vera dulu pernah hamil sama saya. Soalnya waktu itu pernah ke dokter sama-sama," ucapnya.

Dikatakannya saat berpacaran, mereka pernah beberapa kali keluar malam.

Namun hal itu tidak terlalu sering dilakukan.

"Orang rumah Vera juga tidak terlalu memberikan reaksi keras saat kami pulang malam," ujarnya.

Tak hanya itu, fakta mencengangkan lain juga terungkap dalam pernyataan Prada DP.

Dia menuturkan kisah hubungannya dengan Sherli yang disebutnya sebagai teman dekat.

"Selama saya kabur dari pendidikan, waktu itu Sherli datang ke kosan. Di situ kami berhubungan badan. Selama empat kali Sherli.

datang, empat kali juga kami berhubungan badan," ucap Prada DP.

Dikatakan Prada DP, saling kenal sejak awal SMA, selama ini Sherli yang menaruh hati padanya.

Jokowi Beber Alasan Ibu Kota Pindah Kalimantan, Fadli Zon: Kajian Lemah Fahri Hamzah Sebut Dangkal

Bupati Kamelus Periksa Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih

Sementara dia menganggap Sherli hanya sebatas teman dekat, sehingga lebih memilih Vera sebagai kekasih.

"Sherli yang suka sama saya. Sedangkan saya tidak suka sama dia," ujarnya.

Saat ditanya mengenai perasaannya saat ini, Prada DP mengaku sangat menyesali perbuatannya yang telah membunuh Vera.

Dalam doanya, dia juga mengaku selalu mendoakan almarhumah Vera.

"Saya juga sangat ingin minta maaf pada keluarga Vera. Walaupun tidak dimaafkan, 

sampai kapan pun saya akan menganggap mereka sebagai keluarga saya sendiri," ujar Prada DP sembari menangis tersedu-sedu.

Sementara itu, saat ditemui di depan gedung pengadilan, Suhartini yang merupakan ibu kandung Vera mengatakan Prada DP banyak berkata bohong dalam memberikan keterangannya.

Suhartini seakan terlihat begitu kesal saat ditanya bagaimana tanggapannya terkait pernyataan-pernyataan yang disampaikan Prada DP.

Kabar Duka Datang dari Mantan Wapres Boediono Sang Sahabat Dosen UGM Meninggal Dunia

LIVE STREAMING TV Online Video.com Madura United vs Persija Live Indosiar Jumat Pukul 18.30 WIB

"Dia itu banyak bohong. Contohnya waktu bilang sering keluar malam sama Vera. Anak saya itu tidak pernah keluar malam. Dia

itu lebih banyak di rumah, banyak bohongnya Deri itu," kata Suhartini yang terlihat begitu kesal.

"Dia juga bilang saya tidak marah kalau Vera keluar malam. Itukan tidak mungkin, pasti akan saya tegur kalau keluar malam. Tapi

kenyataannya anak saya tidak pernah keluar malam," ujarnya.

Saat disinggung mengenai permintaan maaf Prada DP, Suhartini mengaku benar-benar sudah menutup rapat pintu hatinya untuk hal itu.

Dia menginginkan agar Pembunuh anaknya tersebut dapat mendapatkan hukuman mati.

"Ya, hukuman mati. Anak saya juga sudah tidak bisa kembali lagi. Untuk apa berdamai, saya ingin keadilan," tegasnya.

Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kupang Ikut Pemecahan Rekor MURI Tari Kolosal

Di Labuan Bajo, Bus Damri Layani Penumpang Bandara Komodo

Prada DP yang menangis tersedu-sedu saat menjalani sidang di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019)

Prada DP Blak-blakan Dua Kali Berhubungan Badan Sebelum Bunuh Vera, Siapa Serli?

Fakta-fakta baru terungkap dalam sidang perdana kasus Prada Deri Permana atau Prada DP di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019).

Dalam dakwaan yang dibacakan Mayor D. Butar Butar yang bertindak sebagai salah satu Oditur, diketahui  bahwa terdakwa telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria (21) yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri.

Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.

 "Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain. Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia,"ujar Mayor D. Butar Butar dalam persidangan.

Setelah berhasil kabur dari pendidikannya, terdakwa mengajak korban untuk pergi ke sungai lilin Musi Banyuasin Sumatera Selatan.

Mereka hendak menuju ke rumah salah seorang kerabat terdakwa.

Namun karena hari sudah larut malam, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di salah satu kamar penginapan Sahabat Mulia di Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin.

"Kemudian sekira pukul 02.30 pagi, terdakwa dan korban sempat melakukan hubungan suami istri. Kemudian kembali melakukan hubungan suami istri sekitar pukul 05.00 pagi,"ujar Mayor D. Butar Butar yang membacakan dakwaan terhadap Prada Deri Pramana.

"Sempat pula terjadi sedikit pertengkaran karena korban melihat terdakwa merokok. Terdakwa meminta maaf dan kemudian saling memaafkan,"sambungnya.

Tak lama kemudian, terjadi lagi keributan antara korban dan terdakwa.

Dimana keduanya saling memperebutkan handphone milik korban.

Hal itu dilantari dari keinginan terdakwa yang ingin memeriksa pesan di handphone tersebut.

Selanjutnya terdakwa bisa mengambil handphone milik korban.

"Tapi setelah tiga kali mencoba, nomor kode handphone milik korban tidak bisa dibuka."

"Padahal sesuai kesepakatan, kode handphone mereka harus sesuai dengan tanggal jadian keduanya,"ungkap Mayor D Butar Butar.

Kemarahan terdakwa semakin memuncak saat korban membentak terdakwa dan mengatakan bahwa dirinya sudah hamil dua bulan.

Kemudian terdakwa menjambak rambut dan membenturkan kepala korban ke dinding sebanyak 3 kali sampai korban lemas.

"Setelah itu terdakwa naik ke tubuh korban dan menutup wajahnya dengan dua bantal serta tangan kirinya mencekik leher korban sekitar 5 menit hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.

Dalam persidangan beberapa saksi dihadirkan, baik dari kerabat maupun keluarga dari masing-masing terdakwa dan korban.

Terlihat orangtua terdakwa Prada Deri Pramana, mengikuti jalannya persidangan.

Ayah terdakwa Prada Deri Pramana yang memakai baju kemeja warna putih terus tertunduk saat mendengarkan keterangan saksi-saksi.

Suasana persidangan berlangsung kondusif dan dijaga ketat oleh aparat TNI.

Hakim ketua yang memimpin jalannya persidangan bertindak tegas setiap terdengar suara Handphone yang berbunyi di dalam ruang persidangan langsung diusir keluar, Kamis (01/7/2019) pagi. 

Prada DP Menangis

Prada Deri Pramana akhirnya menjalani sidang perdana di Pengadilan Militer Palembang.

Sejumlah saksi memberikan kesaksian dan ada sejumlah barang bukti ditunjukkan.

Selama keterangan saksi, Prada DP tampak beberapa kali menangis.

Hakim Ketua, Letkol CHK Khazim dua kali memperingatkan Prada agar berhenti menangis.

 "Terdakwa, apakah bisa melanjutkan persidangan? Kalau tidak bisa, istirahat dulu," kata Hakim Ketua.

"Siap! Bisa Yang Mulia," ucap Prada DP sambil berlinang air mata.

 "Prajurit harus tetap tenang," timpal Hakim Ketua.

Usai mendengarkan keterangan saksi, Prada DP diberikan kesempatan untuk menyanggah keterangan saksi.

"Saat (Vera) di Bengkulu, saya tidak ada masalah dengan pacar saya," kata Prada, masih terus menangis.

Pada sidang perdana ini, mendengarkan keterangan 7 saksi.

Melihat Prada DP menangis ibu Vera Oktaria tak luluh. Ia belum memaafkan terdakwa pembunuh anaknya itu.

Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria belum bisa memaafkan perbuatan Prada Deri Pramana yang telah membunuh anak kandungnya.

Bahkan Suhartini berujar bahwa air mata Prada Deri yang terus jatuh saat persidangan merupakan air mata buaya.

"Aaahhh, Air mata buaya itu," ujar Suhartini dengan saat ditemui setelah menjadi salah seorang saksi pada sidang perdana Prada Deri Pramana di pengadilan pengadilan Militer I-04 Jakabaring 
Palembang, Kamis (1/8/2019).

Suhartini mengaku hatinya belum lega. Dia ingin melihat Prada Deri mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

"Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," tegas Suhartini.

Dalam persidangan, orang tua Prada Deri Pramana yakni Leni juga sempat menyampaikan permintaan maaf yang ditujukan pada Suhartini.

Namun permintaan itu langsung ditolak oleh ibu empat orang anak tersebut.

"Belum bisa pak," timpal Suhartini dengan suara tegas di hadapan majelis hakim.

Leni juga memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi saksi dalam sidang anaknya.

Dia mengaku tidak sanggup untuk memberikan keterangan dalam kesempatan itu.

"Saya tidak sanggup pak," ujar Leni terisak menangis dihadapan majelis hakim.

Setelah itu Leni mendapat izin dari majelis hakim untuk meninggalkan ruang sidang.

Keterangan Ibunda Vera Oktaria

Suhartini sendiri tak kuasa menahan tangis saat memberikan keterangan sebagai salah seorang saksi pada sidang perdana dengan terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP, Kamis (1/8/2019).

Dia menangis tersedu-sedu saat menjawab pertanyaan ketua majelis hakim yang bertanya mengenai perasaannya saat mengetahui putri bungsunya itu meninggal dengan cara mengenaskan.

"Hancur pak (hati saya), sakit," kata Suhartini sembari menangis tersedu dihadapan majelis hakim.

Sidang digelar di pengadilan Militer I-04 Jakabaring  Palembang dengan Letkol Chk Khazim SH yang bertindak sebagai ketua majelis hakim. 

Lalu Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH selaku hakim anggota.

Tak hanya Suhartini yang menangis tersedu, hal serupa juga terlihat dari Prada Deri.

Deri juga sama sekali tidak memberikan bantahan terhadap semua keterangan yang disampaikan Suhartini dalam persidangan.

"Siap pak, benar," kata Prada Deri dengan suara terbata-bata menangis saat menjawab pertanyaan majelis hakim mengenai sikapnya atas kesaksian yang telah diberikan Suhartini.

Bahkan saat kuasa hukum yang duduk di sebelahnya bertanya pada Suhartini, Prada Deri terus saja menangis tersedu-sedu dan terus menundukkan kepalanya.

Dia sama sekali tidak menatap Suhartini yang duduk tepat di depannya.

Muncul Nama Serli

Dalam sidang itu muncul seorang perempuan bernama Serli beberapa kali disebut dalam persidangan Prada DP.

Nama Serli disebut oleh saksi kedua bernama Putra Baladewa saat bersaksi pagi tadi.

Serli menurut keterangan Putra adalah perempuan yang beberapa kali menemani Prada DP saat berada di kos-kosan.

"Saya pernah menemani terdakwa mencari kos, kemudian dia bilang kalau Serli mau menginap sambil membawa selimut, padahal terdakwa sudah punya pacar, tapi saya pulang saat itu," cerita saksi dalam persidangan.

Serli rencananya ikut dihadirkan dalam persidangan hari ini.

Tetapi kemudian yang bersangkutan tak hadir.

"Nanti selasa kita hadirkan, kalau tetap tidak datang bakal dijemput paksa," tegas Mayor Chk Andi Putu SH Oditur persidangan yang diwawancarai Tribun saat jeda sidang.

Usai mendengarkan cerita dari saksi, terdakwa Prada Deri Pramana tampak menundukkan kepala dan hendak menangis.

Putra Baladewa adalah teman dari Prada DP dan juga kenal dengan Vera Oktaria.

Dalam persidangan Putra beberapa kali menyebut nama seorang perempuan bernama Serli.

Prada DP mengaku Serli adalah pacarnya

Menurut Putra, ia mengetahui Serli sempat menginap di kos-kosan tersebut.

Menurut Putra, Serli merupakan kakak kelas dari Vera Oktaria. "Vera kelas 1, Serli kelas 3," kata Putra.

Pertemuan Putra, Serli dan Prada DP ini diketahui sebelum peristiwa pembunuhan.

Mereka bertemu tanggal 5 Mei malam sementara pembunuhan terhadap Vera terjadi pada 7 atau 8 Mei 2019 malam.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Prada DP Ungkap Kisah Asmara dengan 2 Wanita, Cinta Segitiga Vera dan Sherli

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved