30 Guru PAUD Hingga SMA di NTT Bersaing Jadi Duta Rumah Belajar
Sebanyak 30 orang Guru PAUD di Provinsi NTT bersaing menjadi Duta Rumah Belajar
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Sebanyak 30 orang Guru PAUD di Provinsi NTT bersaing menjadi Duta Rumah Belajar
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebanyak 30 guru dari sejumlah sekolah PAUD hingga Sekolah Menengah Atas di Nusa Tenggara Timur ( NTT) bersaing menjadi Duta Rumah Belajar Provinsi NTT periode 2019/2020. Dari 30 guru tersebut akan dipilih satu orang duta Rumah Belajar.
Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi lebih dari 12 ribu materi belajar.
• Pemda TTU Sumbang Enam Ekor Sapi Kepada Umat Islam di Kota Kefamenanu
Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mendukung proses mengajar di kelas. Selain itu, portal ini juga dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan belajar alternatif, baik itu di dalam dan luar jam sekolah.
Sementara tugas dari Duta Rumah Belajar yaitu menggiat atau mensosialisasikan Rumah Belajar kepada para siswa-siswi lewat media sosial maupun terjun langsung ke sekolah-sekolah.
Di dalam portal Rumah Belajar ada beragam fitur menarik seperti Buku Sekolah Elektronik (BSE), Sumber Belajar dan Laboratorium Maya.
• Fortuna Interact Club Berbagi Kasih Bersama Anak Pemulung Kota Kupang
Fitur Buku Sekolah Elektronik menjadi alternatif bagi para siswa yang tidak dapat membeli buku fisik atau pun sebagai tambahan referensi belajar selain.
Saat ini 30 guru tersebut tengah mengikuti seleksi tahap III yaitu tatap muka. Seleksi tahap tiga ini berlangsung di Hotel Papa Johns, Oebufu, Kota Kupang selama tiga hari 7-9 Agustus 2019. Sebelumnya mereka menjalani dua tahap seleksi secara online.
Yane Hendarrita, M. Si, Pengembang Teknologi Pembelajaran Pustekkom Kemdikbud di sela kegiatan kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, program yang dijalankan Pustekkom ini mendapat respon positif dari para guru di NTT. Hal itu terbukti jumlah guru yang mendaftar mencapai 425 orang, namun yang akhirnya dinyatakan lolos pada tahap tiga ini 30 orang.
Pada tahap tatap muka ini, kata dia, para guru diberi bimbingan teknis bagaimana mengedit video pembelajaran serta membuat laporan sosialisasi Rumah Belajar.
"Setelah tatap muka ini mereka kembali. Mereka akan menjalankan tugas yang kita berikan yaitu melakukan sosialisasi terkait rumah belajar lewat media sosial misalnya dalam bentuk video dan turun langsung ke sekolah-sekolah," ungkapnya.
Hasil sosialisasi tersebut, kata dia, wajib dilaporkan kepada pihak panitia untuk dinilai.
Sementara itu, Duta Rumah Belajar NTT, tahun periode 2018/2019, Ferdinand Wadu He, S. Pd, M. Ed, kepada POS-KUPANG.COM, menjelaskan, Rumah Belajar ini sangat penting dan relevan bagi siswa-siswi di zaman ini, apalagi Pemerintah tengah mengupayakan digitalisasi sampai ke pelosok-pelosok.
"Selama ini saya sudah lakukan sosialiasi dan juga turun ke sekolah-sekolah yang susah dijangkau misalnya di TTS. Tapi saya sangat menikmati itu karena merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan di bidang pendidikan," ungkapnya.
Guru Matematika di SMA N 5 Kota Kupang ini mengatakan, kendati terkendala berbagai fasilitas seperti ketersedian internet, in fokus dan lain-lain saat turun ke sekolah-sekolah namun ia selalu punya cara lain untuk memperkenalkan Rumah Belajar.
"Yah memang ada keterbatasan sarana dan prasarana akan tetapi kita harus tetap sosialisasi jangan tunggu sarana dan prasarananya lengkap baru kita turun. Jadi saya sendiri selama ini tetap semangat lakukan sosialisasi," ungkapnya. (Lapran reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)