231 Ribu Jemaah Haji Indonesia ke Arafah, Menag Lukman Hakim Saifuddin: Pergerakan Jemaah Lancar
Mobilisasi ribuan jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah puncak haji wukuf di Arafah dilakukan dengan transportasi bus dengan jarak beragam
231 Ribu Jemaah Haji Indonesia Berjalan ke Arafah, Menteri Agama atau Menag Lukman Hakim Saifuddin: Pergerakan Jemaah Lancar
POS-KUPANG.COM, MEKKAH - Pergerakan 231 ribu jemaah haji Indonesia dari Mekkah ke padang Arafah yang dimulai sejak Jumat (9/8/2019) pagi hingga malam Waktu Arab Saudi berjalan dengan baik dan lancar.
Mobilisasi ribuan jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah puncak haji wukuf di Arafah dilakukan dengan transportasi bus dengan jarak beragam rata-rata 20 km tergantung letak hotel tempat jemaah haji menginap.
Pantauan Tribunnews.com di Padang Arafah pada Jumat malam usai salat magrib terlihat ribuan jemaah haji Indonesia sudah menempati tenda-tenda di Padang Arafah.
Mayoritas jemaah haji berada di tenda Arafah melakukan aktivitas ibadah mulai dari berdzikir, membaca Alquran maupun tadabbur.

Ada juga di antara mereka bersantai sambil menikmati suasana perkemahan di Padang Arafah yang saat sore tak terlalu panas.
“Alhamdulillah kondisi sore ini arus pergerakan jemaah lancar tidak ada kendala tidak ada kemacetan di jalan dari Makkah menuju Arafah berlangsung lancar,” kata Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin di Padang Arafah.
Lukman melakukan pengecekan kondisi tenda-tenda jemaah haji di Arafah.

Menteri Agama dua periode itu memastikan fasilitas-fasilitas tenda jemaah haji lengkap.
“Di sini tenda bagus meskipun tadi ada AC di tenda yang tidak normal tapi kita sudah lapor ke maktab dan sudah kita perbaiki. Dapur juga sudah saya cek makanan juga sudah saya distribusikan,” ujar Lukman.
Imbauan bagi Jemaah Haji
Haji adalah Arafah. Tanpa melakukan wukuf di Padang Arafah, niscaya hajinya tidak sah.
Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan RI selalu menyerukan kepada para jemaah haji untuk menjaga kondisi kesehatannya baik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), agar ibadahnya lebih sempurna.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 10 Agustus 2019 Gemini ke Rombengan Leo di Tempat Tidur, Zodiak Lain?
Khusus untuk Armuzna, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, menyampaikan pesan-pesan kesehatan bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang saat ini sudah seluruhnya berada di Kota Mekkah.
Eka mengimbau agar saat pelaksanaan ibadah haji di Armuzna pada tanggal 9-13 Dzulhijjah 1440H nanti, para jemaah haji harus selalu menjaga keselamatan dan kesehatannya dengan cara memperhatikan dan melakukan 15 hal sebagai berikut:
1. Makan teratur agar tubuh bertenaga dan tidak mudah sakit. Perbanyak makan buah dan sayur.
2. Sering minum, tidak menunggu haus. Saat Armuzna suhu di Makkah diperkirakan makin panas. Waspadai risiko kekurangan cairan/dehidrasi dan heat stroke.
3. Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu. Simpan tenaga untuk menyelesaikan Armuzna.
4. Kurangi aktivitas di luar tenda saat Armuzna.
• Kata-kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1440 H 2019 via WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram
5. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar pondokan atau tenda termasuk saat antre di toilet di Armuzna.
6. Bawa obat-obatan pribadi dan mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran dokter.
7. Konsultasikan kesehatan ke petugas kesehatan terutama bagi jemaah berisiko tinggi sebelum berangkat ke Armuzna.
8. Bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armuzna.
9. Peduli dan saling menjaga antar jemaah minimal yang sekamar atau seregu. Berangkat dan pulang bersama-sama.
10. Membawa pisau cukur sendiri dan tidak dipinjamkan atau meminjam milik orang lain.
11. Ketika di area Armuzna, tidak naik ke atas bukit, tebing atau bebatuan dan tidak berbaring di jalan atau di kolong kendaraan yang terparkir.
12. Pilih rute melempar jamarat yang aman dan sudah direkomendasikan oleh petugas haji Indonesia yaitu rute yang melalui tenda-tenda jemaah Indonesia dan masuk melalui terowongan. Di jalur tersebut tersebar petugas dan pos kesehatan, sedangkan jalur lainnya tidak ada perlindungan petugas atau pos kesehatan sehingga berbahaya jika dilewati jemaah Indonesia.
13. Tidak memaksakan diri melempar jamarat ketika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
14. Melontar jamarat mengikuti waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk jemaah Indonesia waktu melontar yang disarankan untuk tanggal 10 Zulhijah yaitu setelah Asar atau setelah Magrib dan pada tanggal 11 Zulhijah setelah Subuh. Jika melontar di waktu selain itu akan berisiko terpapar suhu yang sangat panas dan berdesakan dengan jemaah dari negara lain yang postur tubuhnya lebih besar dari jemaah Indonesia.
15. Hati-hati jika menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area jamarat karena curam. Angkat pakaian di atas mata kaki untuk menghindari terinjak atau terbelit di eskalator.
Sumber: Tribunnews.com/Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah