Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten Ngada Diisi dengan Aneka Kegiatan, Simak Kegiatannya

Ratusan lebih siswa SD, SMP, SMA/SMK di Bajawa Kabupaten Ngada mengikuti kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
 Suasana peringatan HAN tingkat Kabupaten Ngada di Kota Bajawa, Jumat (9/8/2019). 

Dengan ada kegiatan ini anak bisa menyalurkan ide-ide serta kreaktifitasnya yang selama ini sulit untuk mereka salurkan.

Matilde mengaku banyak kebijakan, program dan kegiatan yang telah dibuat dan dilaksanakan di seluruh tingkatan wilayah, namun pemenuhan hak dan perlindungan anak belum optimal.

Hal ini antara lain terlihat dari masih banyaknya anak yang tidak memiliki akta kelahiran, informasi yang ada belum ramah anak, mudahnya anak mengakses pornografi, masih terbatasnya wadah partisipasi anak dan suara anak belum mewarnai proses pembangunan.

Di bidang kesehatan lanjut Matilde, masih banyak masalah kesehatan anak, di bidang pendidikan belum semua anak mendapatkan pendidikan, terbatasnya ruang kreatifitas anak, masih banyaknya pekerja anak, maraknya kekerasan kepada anak, baik kekerasan dirumah, di jalan, di sekolah dan tempat-tempat umum lainnya, masih banyak anak berkebutuhan khusus yang belum terpenuhi haknya.

Semua ini tentunya akan berdampak pada tumbuh kembang anak dan kehidupan mereka pada saat dewasa.

"Hal tersebut perlu dicegah dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memberikan perlindungan dan tumbuh kembang anak yang optimal," paparnya.

Ia mengatakan lingkungan yang kondusif harus dimulai dari dalam keluarga karena keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang dapat menciptakan anak GENIUS (Gesit Empati beraNI Unggul Sehat)".

Konsep utama yang harus diperhatikan dalam menciptakan anak GENIUS adalah pola pengasuhan yang berkualitas yang didapat dari keluarga sebagai pengasuh utama dan pertama bagi anak, sesuai dengan tema Hari Anak Nasional Tahun 2019 yaitu “Kualitas Keluarga Penopang Perlindungan Anak”.

"Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pemenuhan hak anak dengan membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga, sehingga ketahanan dalam keluarga dapat terbentuk," ujarnya.

Ia mengatakan sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan di atas, Pemerintah Kabupaten Ngada membutuhkan peran stakeholder lainnya, khususnya dunia usaha yang ada dalam wilayah Kabupaten Ngada untuk berpartisipasi, berperan aktif dan berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan kegiatan tersebut di atas.

Ia menyebutkan legiatan ini bertujuan: mengembangkan bakat dan kreatifitas anak; pengenalan hari anak bagi para pelajar; mempererat hubungan persaudaraan antar pelajar; agar anak dapat lebih berani menampilkan kelebihan serta keberanian untuk berada didepan orang banyak; menambah wawasan pengetahuan para siswa tentang hari anak nasional; agar anak bebas berekspresi.

"Kegiatan Hari Anak Nasional tingkat kabupaten Ngada dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti: longmarch (pelepasan parade oleh Bapak Sekda Ngada); lomba poster dan orasi poster; pembacaan surat terbuka anak kepada Bupati Ngada; pembacaan dan penandatanganan komitmen pemerintah Kabupaten Ngada terhadap upaya perlindungan anak dari segala tindak kekerasan; fragmen, gerak dan lagu oleh forum anak; dan penyerahan hadiah lomba," paparnya.

Ia mengatakan kasus kekerasan terhadapa anak di Ngada meningkat. Gambaran kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Ngada dua tahun terakhir, tahun 2018: kekerasan fisik 6 orang, penelantaran 2 orang, seksual 13 orang, yang melibatkan pelaku anak sembilan orang (kekerasan seksual) dan 6 saksi anak-anak dalam kasus kekerasan seksual. Tahun 2019: kasus seksual 10 orang, penelantaran 4 orang, anak pelaku dua orang (kasus kekerasan seksual) dan anak saksi dua orang dalam kasus kekerasan seksual.

Perayaan HAN kerja sama Dinas PMD P3A, WVI dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak. (8)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved