Sholat Ghoib untuk Mbah Moen, Ribuan Pelayat Antre di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang
Kabar KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen meninggal dunia di Mekkah, Selasa (6/8/2019), membawa duka yang mendalam bagi keluarga
Dan Bumi ini disempurnakan dengan ilmu.
Maka dimulailah ilmu itu hari Selasa dan Rabu," ujarnya di Ndalem (kediaman) keluarga KH Maimoen Zubair di Kompleks Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang, Selasa (6/8/2019) malam.
Gus Yasin melanjutkan, Ahad bermakna satu adalah milik Allah SWT.
Adapun orang kedua adalah Nabi Muhammad SAW.
Nabi wafat ketika Hari Senin dan pewarisnya Nabi adalah para ulama.
Adapun bumi ini disempurnakan dengan ilmu di hari Selasa.
Dengan penggambaran tersebut, hari Selasa dipandang sebagai hari baik bagi meninggalnya para ahli ilmu.
"Memang beliau selalu menekankan, (bagi) ulama itu (hari) yang baik, bukan harus hari Selasa.
Namun, memang beliau ingin meninggal pada hari Selasa.
Sering beliau menyampaikan hal itu meskipun tidak langsung," jelasnya.
Putra Mbah Moen lainnya, Majid Kamil, mengatakan memang sang ayah terlihat sudah memiliki feeling akan meninggal hari Selasa.
"Sebab Mbah-Mbahnya beliau banyak yang meninggal hari Selasa.
Kelihatannya (Mbah Moen) sudah menebak akan meninggal hari Selasa juga," paparnya.
Berbeda dari Gus Yasin, menurut Gus Kamil keinginan hati yang paling dalam dari Mbah Moen sebetulnya ingin meninggal hari Jumat.
Namun, dari isyarat-isyarat yang diberikannya, Mbah Maimoen sepertinya sudah merasa akan meninggal hari Selasa.
Nahib Shodiq, sopir Mbah Moen pada 1982-1992 mengatakan, dari silsilah, Mbah Moen adalah orang kelima dalam keluarga yang meninggal di hari Selasa.
(Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal )