Ini Arti Mimpi Meninggal Dunia atau Sekarat Menurut Ahli Walau Sering Dianggap Buruk

POS KUPANG.COM -Tak banyak yang tahu apa arti mimpi meninggal atau sekarat.

Arti mimpi meninggal dunia atau sekarat lebih identik sebagai mimpi buruk dan bertanda tidak baik.

Namun siapa sangka, pakar justru mengungkap hal lain soal arti mimpi meninggal atau sekarat.

Ya, saat kita mimpi meninggal dunia, hal itu tentu menjadi bunga tidur yang paling buruk.

Kita pasti akan terbangun dalam keadaan ketakutan, berkeringat, bahkan gelisah.

Mimpi meninggal dunia menjadi penghancur mood seharian yang bisa membuatmu stres.

Namun benarkah mimpi meninggal dunia menjadi pertanda hal buruk? Nyatanya tidak.

Melansir laman Huffpost, seorang psikoterapis, Jeffrey Sumber menjelaskan pandangannya.

• Oknum TNI Prada DP Masih Sempat Makan Jeruk dan Nonton TV Usai unuh Vera Oktaria

• SIMAK Detik-detik Polsi Tangkap Pembunuh Gadis Cantik Lulusan IPB, Sopir Angkutan Ini Melawan

Mimpi meninggal dunia justru menandakan sebuah upaya menyelesaikan kecemasan atau dendam pada diri sendiri.

Mimpi meninggal tidak berarti orang tersebut akan benar-benar sekarat dalam waktu dekat.

• Ini Jalannya Pertandingan hingga Persib Bandung Kalah dari Barito Putera Kemarin

• 2 Pemain Persija Jakarta Simic dan Bruno Matos Berseteru, Ini Kata Pelatih Macan Kemayoran

• Persib Bandung Keok Lagi, Ini Rekor Kekalahan Tim Maung Bandung

Lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan mimpi meninggal dunia justru bisa membuat kita belajar untuk instropeksi diri.

Terutama soal permasalahan ataupun kesedihan yang selama ini membelenggu hidup kita.

Kamu hanya perlu memilah kesedihan atau kemarahan mana yang kira-kira menyulitkanmu.

Dan hal paling baik yang bisa kamu lakukan adalah berdamai pada diri sendiri serta mencoba menyelesaikan masalah itu.

Jadi, saat kamu bermimpi sedang sekarat, tidak perlu lagi takut atau gelisah ya.

Kamu hanya perlu mengenal dirimu lebih dalam lagi.

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Arti Mimpi Meninggal atau Sekarat Kerap Dihubungkan dengan Hal Buruk, Nyatanya Ahli Ungkap Hal Lain. (*)