Petani Peluk Erat Bayinya yang Sudah Meninggal Dunia, Alasannya Sungguh Mengejutkan
Petani Peluk Erat Bayinya yang Sudah Meninggal Dunia, Alasannya Sungguh Mengejutkan
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Pelaku Heri yang bekerja sebagai petani saat ini sudah ditahan di Mapolsek Walenrang.
• Gading Marthen Mantan Suami Gisella Anatasia Blak-Blakan Bicara Soal Citra Juvita, Penasaran?
• MASIH CINTA? Netizen Hujat Gisella Saat Unggah Foto, Gading Marthen Langsung Masuk Kolom Komentar
Pelaku dijerat pasal berlapis yakni pasal 338 tentang pembunuhan, pasal 351 ayat 2 dan 3, yang mengakibatkan meninggalnya seseorang,
Pasal 188 terkait pembakaran rumah dan juga Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam hal ini kekerasan pada anak, diancam dengan hukuman 10 tahun penjara.
Anggota Polsek Walenrang dibantu Buser Sat Reskrim Polres Luwu menangkap Heri Dome (35), pelaku pembunuhan anak kandungnya serta pembakaran rumah warga di Dusun Lajang, Desa Lewandi, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu.
Kapolsek Walenrang AKP Rafly mengatakan, pelaku melakukan tindakan tersebut pada hari Minggu (28/7/2019) dan Senin (29/7/2019).
Kejadian itu dilaporkan oleh Sekretaris Desa Lewandi bernama Intang (50), Selasa (30/7/ 2019) pagi.
* Ayah Pukuli Anak hingga Tewas
Sebelumnya, seorang ayah membunuh anak kandungnya yang masih berusia lima bulan pada Rabu (6/2/2019).
Pelaku bernama Slamet (24).
Warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang itu memukuli bayi laki-laki bernama Syaifullah di bagian dadanya.
Akibat perbuatan bapak kandungnya itu, bocah tersebut mengalami mengalami pendarahan dan patah tulang iga.
Peristiwa ayah membunuh anak kandungnya terjadi setelah pelaku pulang bekerja pada Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolrestro Tangerang Kombes Abdul Karim menjelaskan, modus pemukulan yang dilakukan pelaku mengakibatkan korban meninggal dunia.
• Pisces dan 4 Zodiak yang Paling Suka Baper, Cek Apakah Pasangan Kamu Termasuk?
• VIDEO 9 Istri Presiden RI Soekarno yang Cantik, Anggun dan Mempesona, Netizen Jangan Baper Ya
• VIDEO: Ibu Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih Republik Indonesia, Mengharukan
Abdul Karim mengatakan bahwa pelaku kerap memukuli korban.
Alasan penganiayaan itu dilakukan Slamet karena korban selalu menangis ketika berada di pangkuannya.