Satu abad SDK Soa, Vikep Bajawa : Mengemban Misi Kemanusiaan
Perayaan satu Akbar SDK Soa yang dilaksanakan Kamis, 01 Agustus 2019 disyukuri sebagai rahmat Tuhan bagi seluruh masyarakat Ngada.
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Seratus tahun SDK Soa bukanlah sejarah yang singkat dan bisa dituturkan secara utuh.
"Namun totalitas perjuangan yang diberikan oleh pelaku sejarah di dalamnya sehingga eksistensi sekolah ini tetap ada adalah sempurna," kata Helmut.
Lebih lanjut, Helmut menegaskan perlunya membangun pendidikan berkarakter di zaman yang sebab instan ini dengan berbagai kemajuan yang bisa saja menggerus pendidikan nilai.
"Pendidikan nilai ini harus dibangun dari keluarga. Bukan hanya tanggung jawab sekolah dan para guru," pintanya.
Sedangkan Bupati Ngada, Paulus Soliwoa yang dibacakan oleh ibu asisten III Iju Maria Albina menyampaikan apresiasi atas semua penjasa pendidikan di Ngada khususnya SDK Soa.
"Apresiasi setinggi-tingginya pelaku pendidikan, para misionaris, gereja (Yasukda), guru-guru, komite sekolah sehingga SDK Soa bisa memasuki usia satu abad," tegasnya lagi.

Dijelaskannya usia satu abad harus dijadikan sebagai momen introspeksi diri.
"Satu abad bukanlah waktu yang singkat. Peristiwa ini harus dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan diri sejauh mana peran pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa," tulisnya.
Lebih lanjut dijelaskan perlu kerja sama dari semua pihak dalam memperjuangkan derajat pendidikan Ngada sehingga memiliki daya saing dengan masyarakat lain.
Hal ini perlu kerja sama dan partisipasi semua pihak sehingga ideal pendidikan yang diimpikan dapat terwujud. "Membangun Ngada yang maju, unggul, mandiri dan sejahtera," tutupnya.
Sejarah SDK Soa ini juga dikisahkan dalam buku "Perjanjian Ilahi" Menilik Jejak Langkah SDK Soa yang ditulis Urbanus Haji A.No.
Dalam sinopsisnya penulis menjelaskan bahwa jejak perjalanan SDK Soa sekarang meninggalkan coretan sejarah yang tidak boleh ditinggalkan.
Ada begitu banyak kisah, narasi tutur yang tidak boleh disepelekan walaupun fakta membuktikan bahwa goresan tinta tentang karya besar ini banyak diabaikan atau sebagian besar hilang bersama perputaran waktu.
"Meskipun demikian, sisi kurang aspek kemanusiaan ini justru melontarkan satu keyakinan total bahwa Allah berkarya secara utuh dalam tegaknya sekolah Dasar Katolik (SDK) Soa hingga masuk satu abad usianya," tulisnya.
Sebab jika kita menelusuri sejarah SDK Soa yang awalnya disebut Sekolah Roma Katolik Soa maka tidak dapat dipungkiri bahwa ia lahir sebagai pengejawantahan sebuah perjanjian. Hematnya sebuah perjanjian ilahi (suci) antara Serikat Yesuit (SJ) dan serikat sabda Allah (SVD) .