Berita Pendidikan

Ini Yang Dilakukan Empat Dosen Administrasi Fisip Undana Terhadap Pelaku Kuliner Lasiana

Mereka dibimbing oleh empat dosen dari FISIP, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Apolonia Matilde
Laus Markus Goti
Dosen Administrasi Bisnis Fisip Undana dampingi peserta PKM Lasiana 

Dra. Erna Giri, M. Si, menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut merupakan program kemitraan masyarakat atau PKM.

Innalillahi! Kabar Duka Datang Dari Sandiaga Uno Sahabatnya Meninggal Dunia Karena Kanker Paru-paru

Menurutnya, Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM), Ditjen Penguatan Risbang Kemeristekdikti mencoba menerapkan paradigma baru dalam pengabdian kepada masyarakat yang bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas dan berkelanjutan.

Ia menjelaskan, sasaran PKM antara lain, masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha mikro), belum produktif secara ekonomi tetapi memiliki hasrat untuk menjadi wirausahawan dan masyarakat umum.

Dikatakannya, mereka tidak hanya membekali masyarakat dengan ketrampilan, tetapi juga melakukan pendampingan secara berkala terutama dari segi produksi dan menajemen usaha.

Terkait PKM di Lasiana yang menyasar para ibu pelaku usaha kuliner tersebut, Erna mengatakan, kuliner merupakan salah satu usaha yang strategis karena sejalan dengan program Gubernur NTT yaitu pariwisata sebagai penggerak ekonomi.

Selain itu, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, juga tengah mendorong masyarakat terutama pelaku usaha kuliner untuk lebih kreatif agar bisa menyajikan kuliner yang beragam.

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 1 Agustus 2019 Scorpio Emosi Meluap Leo Boros Gemini Mudah Marah

"Kalau semakin kaya atau beragam kuliner yang dihasilkan, tentu sangat positif dan atmosfer kepariwisataan lebih terasa.
Memang sangat dibutuhkan atraksi, even, festival juga di dalamnya kuliner untuk mendukung berkembangnya pariwisata," ungkapnya.

Erna mengatakan, jenis kuliner yang dikembangkan berbasis kearifan lokal.

"Ini yang harus ditonjolkan, seperti yang kami kerjakan hari ini, bahanya dari jagung. Selama ini, para ibu di sini masih menjual satu jenis misalnya jagung bakar. Padahal, mereka bisa membuat bermacam-macam kuliner dari jagung bakar," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved