Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Kisahnya Viral

Seorang bocah 7 tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa alas kaki, Kisahnya viral

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019). 

Terlebih kamar tidur Jodi yang dekat dapur. Namun bukan dapur seperti umumnya, melainkan ruang kecil beralaskan tanah untuk menyimpan tumpukan bata menyerupai tungku dan beberapa potong kayu bakar untuk memasak.

Andalkan bantuan untuk bertahan hidup

Selama 12 tahun, Rakun dan Sati menjaga anak cucunya di rumah sederhana itu. Setiap hari, mereka harus saling berbagi kesempatan istirahat di dalam bangunan sekitar 3 X 6 meter persegi.

Rakun seorang diri yang menjadi tulang punggung keluarga. Dia pun berkerja serabutan dengan penghasilan yang jauh dari kebutuhan.

Selama ini mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah setiap bulan untuk dapat makan nasi.

"12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan. Jadi ga ada punya kerjaan yang matok. Makan-nya pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," kata Rakun kepada Kompas.com di rumahnya.

Ke Sekolah pakai baju kotor

Kondisi itu membuat Atun Rohayatun, salah satu guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margabakti, Kecamatan Kadugede, terus merasa prihatin. Dia tidak tega melihat kondisi Jodi yang penuh keterbatasan.

Atun menceritakan awalnya Jodi sering main ke sekolah menggunakan pakaian bermain yang kotor setiap pagi. Dia tidak punya sandal sehingga selalu telanjang kaki.

Saat main di sekolah, dia kerap memperhatikan anak-anak sekolah dari luar gerbang. Akhirnya, sejumlah guru mendekatinya untuk mengajaknya sekolah.

"Kemudian Bu Dini, mengajak saya belanja beli baju (seragam). Kita beli baju, belanja semua kebutuhan Jodi. Pas hari Selasa, saya tungguin enggak datang-datang. Tiba-tiba rada siang dia main ke sekolah, dan saya bujuk akhirnya mau," kata Atun kepada Kompas.com di sekolah.

Atun kemudian memandikan Jodi di kamar mandi ruang guru. Dia menggantikan pakaian bermain yang kotor dengan seragam merah putih yang baru dibeli.

Atun memakaikan sepatu, tas, dan semua kebutuhan belajar Jodi. Tidak cukup sampai di situ, Atun dan sejumlah guru di sekolah itu juga memberikan sarapan untuk Jodi.

"Saya suapin makan pakai ayam. Kata Jodi enak, kalau di rumah makannya pakai lauk asin (ikan asin). Saya sedih. Apalagi pas minum susu, enggak tahu pernah minum susu atau enggak, karena minumnya langsung habis tanpa jeda. Sedih bgt liatnya, saya kasihan," ungkap Atun.

Guru olahraga di SDN Margabakti ini menyebut, Jodi berangkat ke sekolah menggunakan pakaian bermain dan belum mandi, karena tidak ada air di rumahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved