Berita Tamu Kita
David Boimau: Jangan Meninabobokan Masyarakat dengan Bantuan
Nasib seseorang siapa yang tahu. Keinginan tak selalu seiring dengan kenyataan. Itulah yang dialami David Imanuel Boimau.
Penulis: Dion Kota | Editor: Apolonia Matilde
Bagaimana dengan periode ketiga saat ini. Apakah masih fokus dengan infrastruktur dasar?
Untuk periode ke III ini, saya ingin fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi pariwisata di pesisir selatan Kabupaten TTS. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah pesisir selatan. Obyek wisata di pesisir selatan cukup menjanjikan seperti pantai Kolbano, namun belum dikelola dengan maksimal. Hal inilah yang akan saya perjuangkan di periode ke III ini.
• Tampil Natural Tanpa Make Up, Wajah 8 Idol KPop Perempuan ini Bikin Terpesona! Idola Kamu Ada?
Kabupaten TTS melekat dengan stigma miskin. Menurut Anda apa yang menjadi akar permasalahan sehingga Kabupaten TTS sulit terlepas dari kemiskinan, stunting dan gizi buruk.
Menurut saya ada beberapa yang menyebabkan masyarakat TTS terus dibelit kemiskinan. Pertama, masalah data rumah tangga miskin. Pemerintah perlu melakukan pembenahan data rumah tangga miskin agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran. Pasalnya, saat ini pemberian bantuan banyak yang tidak tepat sasaran karena datanya kurang akurat. Pemerintah daerah harus memiliki indikator lokal untuk membuat data rumah tangga miskin sehingga penyaluran bantuan tepat sasaran.
Kedua, saya melihat masyarakat miskin saat ini terlalu dimanja dengan banyaknya bantuan dari pemerintah sehingga tidak memiliki semangat bekerja atau berjuang untuk keluar dari kemiskinan. Saat ini hanya bermodal miskin bisa mendapat bantuan beras dan uang tunai. Seharusnya pemerintah fokus pada aspek pemberdayaan. Kerja baru dikasih bantuan. Jangan belum kerja sudah dikasih bantuan.
Ketiga, kebijakan pemerintah belum fokus menyelesaikan masalah kemiskinan. Saya contohkan jika mau selesai masalah rumah tidak layak huni, kebijakan anggaran pemerintah harus benar-benar full untuk membangun rumah layak huni jangan hanya separuh-separuh.
Yang terakhir, pendampingan yang dilakukan pemerintah hanya sekedar untuk mensukseskan program tetapi tidak sampai pada tahap kemandirian kelompok.
Salah satu penyakit Kabupaten TTS lainnya, adalah tingkat korupsi yang cukup tinggi. Bagaimana Anda melihat hal ini?
Korupsi yang marak terjadi di Kabupaten TTS tak lepas dari moral ASN kita yang kurang bagus. Selain itu, saya melihat, keseriusan penegak hukum dalam memberantas korupsi juga terlalu serius. Hal ini bisa dilihat dari penanganan kasus korupsi yang lambat dan bahkan sampai bertahun-tahun seperti kasus dugaan korupsi landscape Kantor Bupati TTS.
Kelemahan lainnya ada di sisi pemerintah dalam melakukan audit penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran. Audit yang dilakukan terkesan hanya formalitas dan hanya membuat 'Asal Bapak Senang' (ABS).
Menurut Anda apa yang harus dilakukan untuk mencegah tindak pidana korupsi?
Menurut saya yang pertama adalah pemerintah dalam melaksanakan audit internal harus benar-benar profesional sehingga dari hasil audit bisa menjadi bahan pencegahan tindak pidana korupsi.
Kedua, penegak hukum harus memilii target terukur dalam memberantas tindak pidana korupsi. Pemberantasan tindak pidana korupsi tidak boleh tebang pilih dan harus sampai ke akar-akarnya. Hal ini dimaksudkan agar oknum-oknum yang bermain selama ini bisa diberantas hingga tuntas
Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat di TTS bisa keluar dari kemiskinan dan hidup sejahtera?
Pertama, pemerintah perlu melakukan analisis potensi lokal sesuai wilayah masing-masing. Contohnya, potensi pertanian hortikultura cocok untuk wilayah Mollo Utara dan sebagian Mollo Tengah. Wilayah Mollo Barat dan sebagian Amanatun cocok dengan peternakan dan sebagian hortikultura.
Selain pertanian dan peternakan, Kabupaten TTS juga memiliki potensi di bidang perikanan dan pariwisata yang bisa dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat.
Kedua, melakukan penataan birokrasi yang profesional. Kita tidak bisa lagi menempatkan orang hanya karena kedekatan lalu membuang orang hanya karena tidak suka. Kita harus menempatkan orang sesuai dengan disiplin ilmu dan kemampuannya.
Ketiga, dari sisi perencanaan, kita harus memiliki target yang terukur. Pengalokasian anggaran harus mengikuti program bukan sebaliknya. Ada uang baru buat program.
Ke empat, pemerintah harus benar-benar fokus dalam mengejar pencapaian visi dan misi.
• Dirut LKF Mitra Tiara Larantuka Sanggup Bayar 16 Ribu Nasabah
Apa target Anda ke depan?
Target saya kedepan adalah saya ingin menjadi Bupati TTS. Dengan menjadi Bupati saya memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan menjadi eksekutor langsung untuk membangun daerah ini. Dengan modal pengalaman di dunia politik dan pengalaman di dunia pemberdayaan, saya optimis bila dipercaya memimpin daerah ini, bisa membawa daerah ini lebih maju dan lebih sejahtera. Daerah ini memiliki potensi yang luar biasa, namun kebijakan pemerintah belum fokus dalam usaha pengembangan potensi yang ada. (*)
Biodata :
Nama : David Imanuel Boimau, A.Md
TTL : Desa Pene Selatan, Kecamatan Kolbano, 14
September 1977.
Istri : Ida Maharani Lamabelawa.
Anak : Jean Peter Rizky dan Rachel Natalia.
Orang tua :
Ayah : Cornelius Boimau (Alm)
Ibu : Kaci Taneofeto.
Riwayat pendidikan:
SD : SD Negeri Pene Selatan tamat tahun 1991.
SMP : SMP Swasta Triwano Kolbano, tamat tahun 1993.
SMA : SMA Kristen 1 Soe tamat 1995.
Perguruan Tinggi: Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Jurusan Peternakan tahun 1999.
Jejak karir :
1. Tahun 2000 : Fasilitator desa Program Pengembangan Kecamatan dari Kementerian Dalam Negeri.
2. Tahun 2001: Asisten Fasilitator Kecamatan Amanuban Tengah.
3. Akhir 2001: Fasilitator Kecamatan Amanuban Barat hingga awal tahun 2003.
4. Pertengahan tahun 2003 -2004: Fasilitator di Kecamatan Amanatun Utara.
5. Di pertengahan 2004 : Bergabung dengan LSM Care Internasional menjadi Fasilitator Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat.
6. Tahun 2005 -2007: Fasilitator program PNPM-MP untuk Kecamatan Pinu Phar, Sumba Timur .
7. Tahun 2008 : Fasilitator Kecamatan PNPM di Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.
8. Tahun 2009-2019: Anggota DPRD Kabupaten TTS
9.Tahun 2019 kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten TTS periode 2019-2024