Ketua DPRD Mabar: Niat Konservasi Disetujui Tetapi Tidak Boleh Abaikan Masyarakat Komodo

Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Blasius Jeramun meminta Pemerintah Pusat dan Provinsi NTT tidak mengabaikan masyarakat komodo

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Adiana Ahmad
KONTAN
KONTAN/ ARDIAN TAUFIK GESURI TAMAN NASIONAL KOMODO - Saking cantiknya, ada yang menyebut Taman Nasional Komodo sebagai potongan surga yang berguguran di sekitar Labuan Bajo, Pulau Flores, NTT. Dengan hamparan seluas 173.300 hektar, memiliki 29 pulau besar dan kecil dikelilingi taman laut nan indah. KONTAN/ ARDIAN TAUFIK GESURI TAMAN NASIONAL KOMODO - Saking cantiknya, ada yang menyebut Taman Nasional Komodo sebagai potongan surga yang berguguran di sekitar Labuan Bajo, Pulau Flores, NTT. Dengan hamparan seluas 173.300 hektar, memiliki 29 pulau besar dan kecil dikelilingi taman laut nan indah. KONTAN/ ARDIAN TAUFIK GESURI TAMAN NASIONAL KOMODO - Saking cantiknya, ada yang menyebut Taman Nasional Komodo sebagai potongan surga yang berguguran di sekitar Labuan Bajo, Pulau Flores, NTT. Dengan hamparan seluas 173.300 hektar, memiliki 29 pulau besar dan kecil dikelilingi taman laut nan indah. Pemandangan nan indah di Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo, Provinsi NTT. 

Ketua DPRD Mabar: Niat Konservasi Disetujui Tetapi Tidak Boleh Mengabaikan Masyarakat Komodo

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO- Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Blasius Jeramun, menyampaikan bahwa niat untuk konservasi di Pulau Komodo disetujui tetapi tidak boleh mengabaikan masyarakat yang sudah lama menetap di pulau itu.

Blasius menyampaikan hal tersebut saat menerima utusan dari peserta aksi menolak rencana penutupan Pulau Komodo di Kantor DPRD Mabar, Rabu (17/7/2019).

"Bahwa niat untuk konsevasi kita setuju tetapi tidak boleh mengabaikan masyarakat di Pulau Komodo. Bagi pemerintah pusat untuk mempertimbangkan lagi," kata Blasius.

Dia menambahkan, kalau benar akan ada penutupan maka sebaiknya ada kompensasi yang diberikan kepada warga di Pulau Komodo.

"Mesti beri kompensasi karena tutup akan hilang pencarian masyarakat. Berarti terlantar," kata Blasius.
Dia berjanji akan mengundang bupati dan pihak BTNK untuk membicarakan hal itu.(*)

Ini Tuntutan Masyarakat Pulau Komodo Tolak Tutup Komodo, Minta Gubernur NTT Batalkan

Penutupan Sewenang- Wenang Pulau Komodo Menghilangkan Mata Pencaharian Masyarakat

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved