Penderita Katarak Padati RSUD Larantuka
Ada operasi gratis, penderita katarakan padati RSUD Larantuka. Ini tanggapan warga
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad
Penderita Katarak Padati RSUD Larantuka
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-LARANTUKA- Dua minggu lalu, Maria Jawa Lein, sudah tidak bisa melihat lagi. Setelah didiagnosis di Puskesmas, Maria ternyata menderita penyakit katarak.
Sejak itu, perempuan asal Kampung Lewokluok itu tak bisa beraktivitas normal sebagaiman biasanya.
Rutinitasnya terhambat. Setiap hari perempuan berusia 70 tahun ini hanya bisa duduk di kursi dan tidur. Bahkan untuk pergi ke toilet pun dia harus dibopong dan didampingi sanak keluarganya.
Yosefina Clara Tukan, anak dari Maria, menuturkan, sebelum ada operasi katarak gratis dari Palang Merah Indonesia (PMI), keluarga sudah merasa putus asa dengan kondisi Maria karena biaya untuk operasi katarak tentu tidak sedikit.
"Mama buta total, tapi syukur kepada Tuhan ada operasi katarak gratis ini sehingga mama bisa melihat lagi," kata Yosefina saat ditemui di sela-sela Baksos Operasi Katarak gratis di RSUD Larantuka, Jalan Jendral Soedirman, Senin (14/7/2019).
Yosefina mengatakan mereka beranjak dari Kampung Lewokluok pukul 06.00 Wita dan bersama dengan pasien lainnya langsung mendaftar untuk pengobatan dan operasi katarak.
• VIDEO: Peternak Ayam di Sumba Barat Hadapi Masalah Serius. Apa Ya?
Dia berterima kasih kepada PMI karena mengadakan operasi gratis ini.
"Kami hanya tanggung uang transport saja," imbuh Yosefina tersenyum haru.
Operasi gratis Katarak ini ternyata mendapat respon luar biasa dari masyarakat di Flores Timur dan sekitarnya. Warga penderita penyakit katarak memenuhi RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka, Flotim sejak pukul 08.00 Wita pada Senin (14/7/2019).
Tak hanya yang berdomisili di Kota Larantuka, para penderita katarak juga datang dari Solor, Adonara dan wilayah Kecamatan lain di Kabupaten Flores Timur.
• Kain Perca Jadi Sepatu dan Tas Elegan, Bikin Tampilanmu Makin PD
Penderita Katarak, Agustinus Siribu yang ditemui Pos Kupang, mengaku dirinya sudah belasan tahun menderita katarak. Agustinus kesulitan melihat objek dari jarak dekat. Dia hanya bisa melihat objek jarak jauh.
Bonefasius Siribu, anak dari Agustinus juga menderita katarak di mata kirinya. "Awalnya muncul selaput kecil warna putih dari bola mata lalu menutupi bola mata dan mulai kabur penglihatannya," papar Bonefasius.
Sebelumnya, dia juga pernah berobat sampai ke Malang tetapi belum juga sembuh. "Kalau lihat itu seperti kita masuk ke dalam asap," paparnya.