Berita Religi

Pater Sebastianus Jadi Imam Pertama Stasi YMY Liliba, Ini Pesan Keluarga

Pater Sebastianus Soi Mulu, OSM menjadi imam pertama di Stasi Yesus Maria Yoseph (YMY) Liliba.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Gecio Viana
Pater Sebastianus Jadi Imam Pertama Stasi YMY Liliba 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Pater Sebastianus Soi Mulu, OSM menjadi imam pertama di Stasi Yesus Maria Yoseph (YMY) Liliba, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, Keuskupan Agung Kupang.

Ia menjadi imam pertama usai penthabisan Imamat di Paroki Our Lady of Sorrows Basilica Chicago, United State of America pada 13 Juni 2019.

Pater Sebastianus yang merupakan putera pasangan Mulu Doi Marcelinus Anselmus dan Yuliana Nelci Eklenis, ini juga berkesempatan memimpin misa sulung di KUB St. Dominikus, Wilayah 6, Stasi YMY Liliba, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, Jumat (5/7/2019) sore.

Delkit Nusra Gelar Pelatihan Fasilitator Kitab Suci, Atasi Kekurangan Fasilitator Dalam Katakese

Misa sulung atau misa perdana itu dimulai pukul 16.00 Wita. Pater Sebastianus juga didampingi Pater John Fontana, OSM selaku Pater Provincial America dan Pater Michael Guimone, OSM. Mereka berdua dari Ordo Hamba Hamba Maria -Amerika.

Pater Sebastianus juga didampingi Romo Jonas Kamlasi dan para imam konselebran.

Dalam perayaan misa tersebut, Pater Sebastianus juga memberikan berkat kepada orangtua dan kedua saudarinya yakni Maria Yustina Mulu dan Magdalena Rita dcasaria Mulu.

Pemberkatan juga dilakukan kepada keluarga besar, panitia perayaan misa sulung dan para guru sewaktu sekolah serta kakek dan neneknya.

8 Kecamatan di Manggarai Dapat Sambungan Gratis Jaringan Air Bersih

Perayaan misa berjalan khusuk dan hikmat. Ratusan umat dari Stasi YMY Liliba dan tamu undangan memenuhi tenda yang disediakan panitia.

Ketua Panitia Misa Sulung, Gabriel Laba dalam sambutan panitia sekaligus mewakili keluarga besar Pater Sebastianus,
meminta orangtua Pater Sebastianus untuk maju ke depan altar saat mengisahkan perjalanan studi dan pilihan Pater Sebastianus menjadi imam.

Gabriel menyampaikan, Pater Sebastianus dulunya mengambil Jurusan Teknik Bangunan pada SMKN 5 Kota Kupang dan ingin melanjutkan pendidikan di Politeknik Negeri Kupang.

Namun, ternyata Tuhan memanggil Pater Sebastianus untuk menjadi imam atau gembala bagi umat.

Romo Amance Sambut Murid Baru SMPK St. Yoseph Naikoten dengan Pantun

Pihak orangtua juga memberikan dukungan penuh atas keinginan Pater Sebastianus yang saat itu melanjutkan jenjang pendidikan di seminari dan ingin menjadi imam.

"Ia (Pater Sebastianus) ingin masuk ke seminari. Kata bapak Marsel (ayah Pater Sebastianus), itulah cita-citamu maka berjalanlah sampai menggapai cita-citamu dan pintu rumah terbuka jika Anda dipulangkan oleh kongregasi. Dan, tertutup bila kamu ingin pulang atas keinginamu (Pater Sebastianus)," katanya.

Motivasi terus diberikan kepada Pater Sebastianus, walaupun Pater Sebastianus merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga.

Sang ibu, Yuliana Nelci Eklenis juga memberikan semangat dan dukungan atas keinginan Pater Sebastianus menjawab panggilan Tuhan sebagai seorang imam.

"Jawab ibunya. Bagi Tuhan dan untuk Tuhan, tidak ada pertimbangan. Maka terjadilah pada 8 Desember 2018 dithabiskan menjadi diakon dan pada 13 Juni 2019 dithabiskan menjadi imam," kata Gabriel disambut tepuk tangan umat.

Diakuinya, sejak Stasi YMY Liliba diberikan surat keputusa pada 2007 silam, Pater Sebastianus merupakan imam pertama.

Kain Perca Jadi Sepatu dan Tas Elegan, Bikin Tampilanmu Makin PD

"Penantian yang cukup lama sejak 2007 stasi ini diakui dan mendapatkan SK, sampai 2019, Stasi YMY yang memiliki kurang lebih 1.000 kepala keluarga. Baru satu keluarga yang menghasilkan imam. Ini luar biasa," jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan, keluarga besar dan seluruh umat memberikan doa dan dukungan untuk panggilan Pater Sebastianus sebagai imam.

"Kami semua yang datang, merestui dan mendoakan panggilan selanjutnya ke mana saja ditentukan. Tetap teguh pada panggilan Tuhan sampai ajal menjemput," paparnya.

Mewakili Pastor Paroki St., Yoseph Pekerja Penfui, Romo Jonas Kamlasi menyampaikan terima kasih kepada Ordo Hamba Hamba Maria -Amerika.

Enam Calon Imam OFM Akan Ditahbiskan di Keuskupan Ruteng

"Atas nama pastor paroki serta seluruh umat, kami mengucapkan proficiat dan selamat pada Ordo Hamba-Hamba Maria yang telah menerima salah satu putera terbaik kami sebagai imam. Kiranya kehadiran putra kami memperkuat pelayanan sekaligus misi melayani umat di mana saja berada," kata Romo Jonas.

Pada kesempatan itu, keluarga besar Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui juga bersyukur karena putera terbaik dari paroki tersebut dapat melayani umat di Amerika.

"Kita berterima kasih atas kepercayaan bagi putera terbaik kita sambil mendukung dia agar dapat menjadi pelayan yang baik.

Dan, setia menjadi gembala yang baik yang menggembalakan domba-domba (umat Katolik) di Amerika," jelasnya.

Dideminin Emak-emak Anak Tiga, Ustadz Yusuf Mansur Malah Bilang Begini, Uda Tua

Pihaknya juga berterima kasih atas dukungan orangtua Pater Sebastianus dan semua pihak yang terus membantu dan memberikan dukungan hingga Pater Sebastianus dithabiskan.

"Sejak paroki kita berdiri, Pater Sebastianus merupakan imam ketujuh dan untuk Stasi Yesus Maria Yoseph merupakan imam yang pertama. Terima kasih telah menjadi salah satu imam atau klerus dalam hirarki imamat gereja. Kita mendoakan agar Pater tetap setia pada rahmat imamat ini. Kita berjuang bersama," kata Romo Jonas.

Dijelaskannya, Yesus Kristus melahirkan sakramen-sakramen, dan ada dua sakramen yang saling melahirkan. Sakramen imamat kudus melahirkan keluarga-keluarga dan keluarga yang menerima sakramen pernikahan kudus melahirkan anak-anak yang kemudian juga menjadi imam dan kemudian hari akan melahirkan sakramen imamat.

Dengan misa syukur pada malam hari itu, lanjut Romo Jonas, sesungguhnya tengah merayakan dua sakramen yang sangat istimewa di dalam gereja.

"Kita bersyukur karena melalui sakramen pernikahan yang diterima oleh keluarga ini, mereka kemudian melahirkan putera yang bernama Sebastianus. Dan, dia menjadi imam yang kemudian akan melahirkan sakramen-sakramen dalam gereja dan dia juga akan memberkati keluarga-keluarga yang akan menikah," jelasnya.

Pater Sebastianus Soi Mulu, OSM usai misa sulung mengaku, dirinya berterima kasih atas cinta dan kasih sayang semua pihak terlebih orangtuanya.

Kabupaten Ende Memiliki Pravelensi Stunting 36 Persen

"Terutama bagi keluarga yakni orangtua saya yang telah melahirkan dan membesarkan saya, tidak lain karena iman dan didikan mereka saya boleh berbangga menjadi seorang Katolik dari sejak lahir, ke jenjang pendidikan dan pada akhirnya saya boleh memutuskan dengan kebebasan saya bahwa menjadi seorang imam adalah panggilan," kata pater Sebastianus.

Dijelaskannya, ajaran cinta dan kasih serta kepedulian terhadap sesama dari orangtua selalu ia pegang dan ia berusaha mewujudkan dalam praktik keseharian.

"Hal itu yang saya terapkan ketika berada dalam biara dan komunitas Hamba-Hamba Maria. Saya coba mengtransformasikan didikan dan cinta kasih dari orangtua," ujarnya.

Cinta kasih, menurut Pater Sebastianus, bukan saja dalam kata akan tetapi sebagai imam, ia harus rela untuk membantu dalam arti terjun langsung kepada mereka yang sakit ketika membutuhkan bantuan.

"Di mana keluarga mereka tidak ada di situ, saya menjadi tangan dan kaki mereka," kata Pater Sebastianus.

8 Kecamatan di Manggarai Dapat Sambungan Gratis Jaringan Air Bersih

Pater Sebastianus mengambil moto 'Gembalakanlah Domba-domba Ku'. Menurutnya, menjadi imam adalah hidup bersama umat.

"Bagi saya, ini merupakan satu panggilan dimana seperti Paus Fransiskus pernah mengatakan, ingin jadi gembala engkau harus bisa mencium gembala itu, merasakan bau dari gembala itu. Jadi jika ingin menjadi gembala di tengah orang miskin," jelasnya.

Selain hidup bersama umat, menjadi imam pun harus bekerja keras bersama umat.

"Bagi saya, menggembalakan domba- domba ku bukan saja hanya menyuruh mereka akan tetapi bisa merasakan suka dan duka mereka bersama sama. Kita berjalan bersama - sama," katanya.

"Intinya semua kita dipanggil untuk mengikuti Tuhan dengan panggilan yang berbeda- beda maka ikut panggilan itu. Bahwa engkau harus melayani bukan dilayani. Sesuai moto saya," tambahnya.

Usai misa sulung, dilanjutkan dengan acara bebas dimana para peserta bergoyang dan menari bersama diiringi lagu-lagu daerah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved