Berita Religi

Delkit Nusra Gelar Pelatihan Fasilitator Kitab Suci, Atasi Kekurangan Fasilitator Dalam Katakese

Delkit) Nusra Regio Nusa Tenggara menggelar pelatihan Fasilitator Kitab Suci di Lewoleba, Rabu (3/7/2019) sampai Minggu (7/7/2019).

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Dokumentasi Romo Sipri Senda
Pelatihan Fasilitator Kitab Suci 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Delegasi Kitab Suci (Delkit) Nusra Regio Nusa Tenggara (Nusra) menggelar pelatihan Fasilitator Kitab Suci di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Rabu (3/7/2019) sampai Minggu (7/7/2019).

Pelatihan yang merupakan keguatan rutin dua tahunan dari Delkit Nusra didukung oleh Lembaga Biblika Indonesia (LBI) sebagai rekomendasi hasil Pertemuan Nasional LBI 2016.

Ketua Penghubung Deklit Nusra, Romo Sipri Senda, Pr, kepada Pos Kupang di Kupang, Jumat (12/7/2019), mengatakan rekomendasi tersebut berangkat dari kenyataan di banyak keuskupan se-Indonesia yang kekurangan tenaga fasilitator handal untuk memimpin katekese pada bulan September.

Enam Ekor Komodo Dilepas di Pulau Ontoeloe Riung Kabupaten Ngada

Romo Sipri mengatakan, pelatihan tersbeut dihadiri peserta
pegiat kitab suci dari Keuskupan se-Nusra, yaitu Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua.

Keuskupan Denpasar, kata Romo Sipri, berhalangan hadir karena terbentur dengan kegiatan lain. Sementara, katanya,
Keuskupan Larantuka mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah pada pertemuan kali ini. Delkit Keuskupan Larantuka memutuskan kegiatan ini terlaksana di Lewoleba.

Rm. Sipri menjelaskan kegiatan ini menggunakan sistim TOT, yaitu pelatihan untuk pelatih. Dia berharap dari pelatihan tersebut para peserta dari tiap keuskupan maupun paroki dapat menjadi pelatih di tempat masing-masing sehingga masalah kekurangan fasilitator handal dapat teratasi.

Hadiri Lion King European Premiere, Beyonce Mencuri Perhatian di Karpet Merah Bertabur Bintang

Ketua Delkit Keuskupan Larantuka, Rm. Silvinus Sabon Helan, mengatakan, selama ini kegiatan komisi-komisi selalu terjadi di Larantuka, sedangkan keuskupan ini terdiri dari tiga dekenat yaitu Larantuka, Adonara dan Lembata.

Kesulitan transportasi membuat utusan dari dekenat Lembata kerap sedikit saja yang hadir.

"Pilihan kegiatan di Lembata kali ini akan membantu para peserta dari dekenat Lembata dapat hadir semuanya dari paroki-paroki sehingga tiap paroki dapat memiliki fasilitator yang terlatih," jelasnya.

Di bawah tema "Menjadi Fasilitator Kitab Suci Yang Militan di Tengah Arus Zaman" para peserta dilatih untuk mendalami teks kitab suci dan teknik berproses dalam katekese secara kreatif.

Kedinkes NTT: Tangani Katarak Secara Kuratif

Narasumber kegiatan tersebut adalah Rm. Marton Wega dan Rm. Ancis Kwae Laga.

Romo Marton, imam Keuskupan Maumere yang studi S2 Teologi biblis di Roma, Italia, membawakan materi mengenai Refleksi Biblis dan Teknik Pendalaman Teks.

Para peserta dilatih untuk mendalami teks pilihan untuk sampai pada penemuan pesan teologi.

Romo Ancis, imam Keuskupan Larantuka yang studi S3 Teologi Pastoral di Manila, Filipina, memberikan pemahaman tentang kiat menjadi fasilitator yang militan di tengah dunia yang terus berubah.

Para peserta dilatih untuk menjadi fasilitator ideal yang militan melalui praktek menggunakan bahan BKSN 2019 berdasarkan kiat-kiat yang diberikan Romo Ancis. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved