Headline News Hari Ini
Gubernur Viktor Rasakan Sensasi Kuda Sandelwood
Kuda Sandelwood dihiasi pernak pernik, sedangkan para penunggangnya memakai pakaian adat Sumba Timur.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Sebanyak 250 kuda Sandelwood ambil bagian dalam Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat Sumba tahun 2019. Kegiatan berlangsung dari bukit padang savana Puru Kambera, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Jumat (12/7/2019). Kuda dihiasi pernak pernik, sedangkan para penunggangnya memakai pakaian adat.
Peserta Festival Sandelwood dilepas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumba Timur, Umbu Maramba Meha di bukit Puru Kambera. Selanjutnya, peserta menyusuri padang savana sekitar 2 Km dan berakhir di bibir pantai Puru Kambera.
• Pendekar Aristektur Nusantara Rebranding Labuan Bajo
Festival dikemas dalam bentuk parade. Peserta dibagi lima kelompok berdasarkan asal penunggang, yakni kelompok Kecamatan Pandawai, Kambera, Kota Waingapu, Kanatang, dan Kecamatan Haharu.
Setiap kelompok punya peran masing-masing, sesuai tradisi dan budaya Sumba Timur. Ada lima peran yang diperagakan.

Berada di barisan terdepan penunggang kuda dari Kecamatan Kambera. Kelompok ini berperan dalam ritual papanggang atau penguburan raja.
• Jokowi Benah Total Labuan Bajo
Kemudian penunggang kuda dari Kecamatan Haharu, menampilkan patamang atau bagaimana berburu dengan menunggang kuda. Peran yang sama dilakukan kelompok penunggang kuda dari Kecamatan Kanatang.
Selanjutnya kelompok penunggang kuda dari Kecamatan Pandawai. Mereka memperagakan tradisi purungadi (meminang atau mempersunting) seorang gadis (rambu). Kelompok terakhir dari Kecamatan Kota Waingapu menampilkan jara kaleti atau bagaimana raja-raja menunggang kuda.
Atraksi ini berlanjut sampai depan panggung kehormatan di bibir pantai Puru Kambera. Peserta menyuguhkan tarian sambil menunggang kuda, diiringi musik lokal tamburan gendang dan gong disertai tarian ninggu harama (tarian penyambutan).
• NTT Kebut Tiga Terminal Barang Internasional, Dorong Ekspor Impor
Saat tiba di garis finish, peserta disambut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Tenaga Ahli Manteri Pariwisata Bidang Manajemen Kalender of Event, Esthy Reko Astuty, Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora dan Ketua DPRD Sumba Timur, Palulu Pabundu Ndima.
Hadir juga Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa dan Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni.
Palulu Pabundu Ndima ikut naik kuda. Gubernur Viktor juga ikut merasakan sensasi menunggang kuda. Suami Julie Sutrisno ini naik kuda sembari memegang tombak. Acara parade kuda itu berlangsung meriah. Para tamu undangan dan wisatawan merasa terhibur.
• Tiga Kepala Daerah NTT Dukung Penuh Pembangunan Terminal Ekspor Impor
Bupati Gidion menyampaikan permohonan maaf karena parade kuda dalam kegiatan Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat Sumba dilaksanakan tidak optimal. Menurutnya, hal itu sesuai dengan kemampuan dan dengan keterbatasan yang ada di daerah.
Ia berharap, dengan dukungan Gubernur NTT ke depan pelaksanaan lebih bagus lagi. Menurut Bupati Gidion, kuda Sandel merupakan potensi yang sangat besar di Sumba Timur dan umumnya Sumba. Selain dipakai untuk alat transportasi di desa-desa, kuda Sandel termasuk kuda yang sangat kuat dimana memiliki daya tahan yang cukup luar biasa.

Gidion mengatakan, selain itu, Festival Sandelwood ini juga diisi dengan Expo Tenun Ikat Sumba.
"Kami berharap sebenarnya dari Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah, namun karena keterbatasan kemampuan. Namun, saya pikir potensi tenun ikat Sumba ini sudah sangat terkenal hingga ke dunia luar, karena memang memiliki corak motif yang sangat bervariatif," ujarnya.