Kesehatan
Ramai Kasus Ikan Asin yang Penjarakan Galih Ginandjar, Ini Penyebab Organ Kewanitaan Bau Tak Sedap
Ramai Kasus Ikan Asin yang Penjarakan Galih Ginandjar, Ini Penyebab Organ Kewanitaan Bau Tak Sedap
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: Bebet I Hidayat
Namun jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa aroma vagina berubah jadi lebih menusuk hidung, atau bahkan berbau tak sedap ( Galih Ginanjar menyebut sebagai Ikan Asin), ini mungkin menjadi pertanda adanya masalah.
Bau vagina yang tidak sedap mungkin tidak lebih dari kebersihan pribadi alakadarnya, dari pemilihan pakaian dalam hingga kebiasaan seksual yang dapat berdampak serius di bawah sana.
Nah, berikut ini 8 kebiasaan yang dapat menimbulkan organ kewanitaan wanita atau vagina berbau tak sedap
1. Menggunakan vaginal douche
Vaginal douche mengacu pada praktik mencuci atau membilas bagian dalam vagina penyemprot berisi air yang dicampur dengan beberapa cairan lain, seperti baking soda, cuka, yodium, dan parfum atau wewangian.
Douching membilas keluar seluruh bakteri baik yang menetap dalam vagina untuk melawan infeksi, sehinga akan lebih meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan infeksi vagina lain yang terkait dengan vagina bau.
2. Salah pakai celana dalam
Celana dalam yang super ketat menyebabkan frekuensi gesekan jadi lebih sering, yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah, mulai dari iritasi kulit hingga rambut yang bertumbuh ke dalam.
Selain itu, celana dalam ketat dan lembap dari keringat adalah salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap perkembangan infeksi ragi.
Kombinasi panas dan kelembapan yang bersarang di daerahvagina Anda menjadi ekosistem yang sangat ideal bagi jamur dan bakteri.
Tak hanya celana dalam ketat. Jika Anda sudah rentan terhadap infeksi ragi, infeksi saluran kencing, dan iritasi vagina, memakai celana dalam thong hanya akan memperburuk masalah Anda.
Tali thong yang tidak pas badan akan sibuk meluncur ke depan-belakang seiring Anda bergerak, sehingga dapat menjadi kendaraan transportasi unik untuk menyebarkan E. coli dari anus ke daerah vagina.
Kehadiran bakteri asing dalam vagina tak hanya akan membuatnya lebih bau, namun juga dapat mengancam kesehatan vagina Anda.
Bahan terbaik untuk celana dalam adalah kain yang memungkinkan kulit untuk bernapas, seperti katun murni.
Kain sintetis, seperti nilon, polyester, sutera, lycra, dan renda-renda lebih cenderung mengiritasi daerah vagina sekaligus menempatkan Anda pada risiko untuk mengembangkan ragi dan infeksi bakteri penyebab vagina bau.
• Seleksi Calon Pimpinan KPK: 5 Pegawai KPK Kandas, Seluruh Jenderal Polisi Lolos, TNI Gagal