Headline News Hari Ini

Pendekar Aristektur Nusantara Rebranding Labuan Bajo

Pria yang akrab disapa Yori Antar ini bertugas membuat citra brand kembali dengan tujuan semula agar lebih sukses.

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Alfons Nedabang
SETPRES/AGUS SOEPARTO via Kompas.com
Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019). 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Presiden Jokowi melibatkan Pendekar Arsitektur Nusantara, Gregorius Antar Awal melakukan rebranding dermaga dan Pelabuhan Labuan Bajo. Pria yang akrab disapa Yori Antar ini bertugas membuat citra brand kembali dengan tujuan semula agar lebih sukses. Rebranding merupakan strategi pemasaran.

Lulusan Arsitektur Universitas tahun 1989 ini mendampingi Presiden Jokowi di Labuan Bajo, termasuk saat meninjau Pelabuhan Labuan Bajo. Jokowi terpantau memanggil Yori Antar dan menyampaikan sesuatu.

Yori Antar
Yori Antar (ISTIMEWA)

Yori Antar mengungkapkan bahwa Jokowi meminta dirinya untuk rebranding dermaga di Pelabuhan Labuan Bajo.

"Presiden meminta untuk rebranding dermaga, supaya dermaganya lebih, kelasnya lebih premium," kata Yori Antar sebelum meninggalkan Pelabuhan Labuan Bajo bersama Jokowi dan rombongan.

Yori Antar tidak asing dengan NTT. Ia telah menorehkan karyanya di bumi Flobamora. Hasil karyanya di antaranya pembangunan rumah adat Wae Rebo Desa Wae Rebo. Yori Antar menginsiasi pembangunan rumah adat di sana yang dikenal dengan nama gerakan Rumah Asuh.

Jokowi Benah Total Labuan Bajo

Dia juga terlibat pembangunan kembali rumah-rumah adat di Desa Ratenggaro, Desa Wainyapu, dan Rumah Budaya di Waetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Saat ini Yori Antar bersama timnya terlibat pembangunan rumah adat di Desa Nggela, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende. Perkampungan adat Nggela terbakar habis pada tanggal 29 Oktober 2018 lalu.

Selain di NTT, Yori Antar juga ikut membangun beberapa rumah adat di Nias serta Balai Pertemuan untuk Musyawarah Adat Lobo Ngata Toro di Sulawesi Tengah.

DPRD NTT Dukung Komodo Jadi Kawasan Eksklusif

Yori Antar dinobatkan sebagai Pendekar Arsitektur Nusantara karena fokus melestarikan warisan arsitektur lokal. Ia khawatir akan punahnya seni arsitektur lokal yang digeser oleh megahnya bangunan modern.

Saat berada di Pelabuhan Labuan Bajo, Jokowi mendapat penjelasan dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus mengenai keadaan Pelabuhan Labuan Bajo saat ini.

Suasana Pelabuhan Labuan Bajo saat malam hari.
Suasana Pelabuhan Labuan Bajo saat malam hari. (POS-KUPANG.COM/SERVAN MAMMILIANUS)

Jokowi menginginkan beberapa dermaga dalam Pelabuhan Labuan Bajo harus terintegrasi. Dermaga dimaksud, yaitu dermaga kapal penumpang umum, dermaga kapal wisata dan dermaga marina. Untuk dermaga kapal penumpang umum, Jokowi menginstruksikan diperpanjang.

"Karena potensi wisata di sini besar. Wisatawan mancanegara banyak, supaya dibangun ke depan terintegrasi, tidak lagi terpisah-pisah. Artinya yang dibangun di marina dan di pelabuhan harus terintegrasi," kata Agus kepada wartawan di teras terminal penumpang Pelabuhan Labuan Bajo, kemarin.

Jepara Klaim Tenun Ikat Sumba Timur

"Seperti planning kita pelabuhan dermaga kargo dan konteiner, kita akan pindah. Tempatnya sedang kita kaji yang paling tepat, supaya di sini nanti khusus untuk penumpang dengan wisatawan," tambahnya.

Menurut Agus, perpanjangan dermaga mulai dikerjakan tahun ini, termasuk nanti reklamasi untuk bangunan terminal pelabuhan yang baru.

Pulau Komodo Zona Eksklusif

Pemerintah pusat berniat menjadikan Pulau Komodo sebagai zona ekslusif. Presiden Joko Widodo mengisyarakan hal ini setelah mengunjungi Pulau Rinca. Meski baru wacana, rencana tersebut langsung disetujui Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla.

Menurut Bupati Dulla, gagasan itu berasal dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Dia mengaku baru memahami setelah mendapat penjelasan yang lengkap dan detail.

Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla (POS-KUPANG.COM/SERVATINUS MAMMILIANUS.)

"Awalnya saya belum mengetahui secara detail. Tetapi setelah dijelaskan secara lengkap, saya mengerti dan setuju dengan itu," tandas Bupati Dulla, Kamis malam (11/7/2019).

Bupati Dulla tak bisa menyembunyikan rasa bangganya setelah Jokowi dan Ibu Negara, Ny. Iriana mengunjungi Labuan Bajo.

"Kami menyampaikan rasa bangga dan hormat atas Kunker (kunjungan kerja) RI 1 ke Kabupaten Mabar, terbang langsung ke Labuan Bajo. Kali ini pesawat Kepresidenan langsung mendarat dan nginap," ucap Bupati Dulla di Labuan Bajo, Kamis malam (11/7/2019).

NTT Kebut Tiga Terminal Barang Internasional, Dorong Ekspor Impor

Menurut Bupati Dulla, pada tahun 2012, Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi Ruteng, Kabupaten Manggarai. Namun, SBY menggunakan pesawat lewat Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) ke Labuan Bajo lalu ke Ruteng. "Pak SBY tahun 2012 lalu datang mengikuti Yubilium Gereja Katolik di Ruteng," ujarnya.

Mengenai penataan total Labuan Bajo oleh Presiden Jokowi, Bupati Dulla menegaskan, rencana itu tidak datang begitu saja tetapi karena besarnya potensi pariwisata yang dimiliki Mabar.

"Rencana Presiden menata Labuan Bajo tentu tidak datang begitu saja kalau tidak ada awalnya. Awalnya tentu dari potensi pariwisata yang bakal sebagai sumber devisa besar selain Migas," tandas Bupati Dulla.

Pembangunan Terminal Barang Internasional di NTT Telan Rp 37 M

Presiden Jokowi, katanya, sudah melihat sejak lama tentang besarnya potensi pariwisata di Mabar. "Presiden melihat itu sejak Komodo menjadi The New 7 Wonder On The World. Lalu disusul kebijakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Selanjutnya kebijakan 10 kabupaten destinasi prioritas dari 514 kabupaten di Indonesia," sebut Bupati Dulla.

Jokowi bertekad menjadikan Bandara Komodo sebagai bandara internasional karena melihat pariwisata Labuan Bajo bakal menyedot wisatawan asing terbesar dan bakal lama tinggal di Indonesia.

"Demikian pun dengan pelabuhan peti kemas harus ditata lebih baik untuk menjamin wisata bahari yang lebih baik dan nyaman bagi wisatawan dengan datangnya kapal wisata dari seluruh dunia ke Labuan Bajo," ujarnya.

Tiga Kepala Daerah NTT Dukung Penuh Pembangunan Terminal Ekspor Impor

Menurut Bupati Dulla, penataan Labuan Bajo menjadi urgen karena sebagai kota pariwisata internasional dengan peningkatan pembangunan dalam tiga hal utama yaitu aksesbilitas, amenitas dan atraksi pariwisata.

Bupati Dulla juga menyampaikan bahwa pihaknya masih mencari lokasi pemindahan pembangunan pelabuhan peti kemas atau kargo. "Sampai saat ini kami masih mencari lokasinya. Tetapi yang sudah siap yaitu di Bari, Kecamatan Macang Pacar," katanya.

Selain penatahan Labuan Bajo, Jokowi melakukan pembenahan kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengemukakan bahwa pembenahan kawasan dan pembangunan fasilitas-fasilitas Pulau Komodo harus terintegrasi dengan Pulau Rinca.

Ini Bocoran Susunan Kabinet Kerja, Presiden Jokowi Ungkapkan Banyak Menteri Lama Bertahan

Saat ini di Pulau Komodo kurang lebih ada 1.700 komodo dan di Pulau Rinca kurang lebih ada 1.040 komodo. Untuk itu, Presiden meminta agar betul-betul dihitung daya dukungnya.

"Jangan sampai kita loss, bukan hanya urusan turisme tapi tidak juga melihat bahwa ini adalah kawasan konservasi," kata Presiden Jokowi menjawab wartawan saat mengunjungi Pulau Rinca, Kamis pagi.

Menurut Jokowi, nantinya akan dibuat desain besar, rancangan besar, mana yang untuk turis, mana yang untuk konservasi. Mana yang dikuota, mana yang tidak.

VIDEO: Expo Tenun Ikat Sumba Top Even Festival Indonesia

"Kita ingin nanti misalnya Pulau Komodo betul-betul lebih ditujukan untuk konservasi sehingga turis di situ betul-betul kita batasi, ada kuota, bayarnya mahal. Kalau enggak mampu bayar enggak usah ke sana. Misalnya seperti itu, tapi mau lihat Komodo juga masih bisa di Pula Rinca," ujar Jokowi.

Rancangan besar ini, kata Jokowi, sebentar lagi akan digelar Rapat Terbatas sehingga grand desainnya itu betul-betul sambung antara Labuan Bajo, Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan lautnya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau Pulau Komodo pada Oktober2018.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau Pulau Komodo pada Oktober2018. (ANTARA/KORENELIS KAHA)

"Semuanya harus didesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial. Kita ini senangnya mengerjakan parsial, anggaran setahun Rp 200 juta, Rp 500 juta, jadi mau buat apa gitu. Jadi betul-betul dirancang, uang sekali keluar tapi dirancang, direncanakan, dan betul-betul dari turun di bandara sampai ke tempat-tempat tujuan ini betul-betul kelihatan sambung semuanya kira-kira itu," tegas Jokowi.

Jokowi tidak setuju TNK ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Menurut Kepala Negara, yang penting pembenahan kawasan dikerjakan dengan baik.
Mantan Walikota Solo ini mengisyaratkan Pulau Komodo akan dibuat lebih eksklusif, namun Pulau Rinca tidak.

Curhat Kerinduan Jessica Iskandar untuk Richard Kyle, Netizen Baper!

"Tapi tetap ada kuotanya. Rinca pun tetap punya hitungan daya dukung, berapa turis yang datang. Enggak mungkin kita buka silakan, silakan, enggak ada seperti itu," ujar Jokowi seraya menambahkan bahwa ini adalah taman nasional sehingga urusan lingkungan harus dikalkulasi.

Jokowi menargetkan semua pembenahan itu akan selesai maksimal dua-tiga tahun, karena ini pekerjaan berat. "Jadi saat bandaranya jadi, runway-nya jadi, hotel-hotel mulai jadi, di sini juga siap," pungkasnya.

Kapal wisatawan merapat di dermaga Loh Buaya, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat
Kapal wisatawan merapat di dermaga Loh Buaya, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat ((KOMPAS/RADITYA HELABUMI))

Pulang dari Pulau Rinca, Jokowi bersama rombongan meninjau Pelabuhan Labuan Bajo. Jokowi dan Iriana cukup lama memantau dermaga kapal wisata. Jokowi didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hadir juga Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Yori Antar.

Tentang Raffi Ahmad Poligami, Ini Tanggapan Jujur Nagita Slavina, Sampai Ada Air Mata

Jokowi juga memantau dermaga Pelni dan melewati areal peti kemas. Selanjutnya meninjau terminal pelabuhan dan menuju Gua Batu Cermin.

Sebelumnya, pada Rabu malam, Jokowi mengunjungi pusat kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo. Jokowi tiba pukul 20.40 Wita, dan menikmati kuliner.
Mengetahui kedatangan Jokowi, warga mendekat. Jokowi sempat menyapa dan selfie bersama warga.

Presiden Jokowi selfi bersama warga Labuan Bajo
Presiden Jokowi selfi bersama warga Labuan Bajo (POS-KUPANG.COM/SERVAN MAMMILIANUS)

Warga Labuan Bajo, Albertus Hasriman Lodo berkesempatan foto bersama Jokowi. "Saya sangat bahagia bisa foto bersama Presiden. Terima kasih Bapak Presiden yang welcome dan Paspampres yang sangat baik," ucap Albertus.

Warga lainnya, Rensinyo Karso juga bahagia bisa foto bersama Presiden saat tiba di Bandara Komodo, Rabu kemarin.

SADIS! Guru Kesenian Dimutilasi Mayatnya Ditaruh Koper Dibawah Jembatan, Ini Kronologi

"Kemarin kami tidak menyangka Bapak Presiden yang kami tunggu lewat di depan kami, lalu Bapak Presiden sendiri mengambil Hp di tangan kami untuk selfi bersama. Setelah itu kembalikan Hp dan kami langsung teriak merasa senang dan bahagia. Terima kasih Bapak Jokowi," ujar Rensinyo.

Jokowi dan Ibu Negara beserta rombongan telah kembali ke Jakarta. Pesawat Kepresidenan bertolak dari Bandara Komodo Labuan Bajo, Kamis siang. (ser/aca/setkab.go.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved