Eko, Penemu Jenazah Thoriq di Gunung Piramid: Sempat Duduk di Samping Jenazah, Begini Kisahnya
Meski pencarian telah ditutup oleh Basarnas, Wanadri tetap mencoba untuk melakukan pencarian Thoriq dengan memperoleh izin dari Polres setempat.
"Ketika saya sudah memastikan itu survivor saya langsung instruksi ke teman-teman di atas dengan peluit tiga kali," kata Eko.
"Karena biasanya kalau menemukan sesuatu itu instruksinya peluit tiga kali," imbuhnya.
Dijelaskannya, setelah rekan-rekannya mengetahui ada tanda penemuan, dirinya lantas diinstruksikan oleh seniornya untuk mengumandangkan azan.
"Langsunglah, Mas Wang senior saya menyuruh saya azan, di situ saya langsung azan," papar Eko.
Tak sampai di situ, ia pun mencoba untuk mengorientasi jenazah dan duduk disamping jasad Thoriq selama 1,5 jam.
"Setelah azan berkumandang, saya turun dan duduk disebelah jenazah survivor," papar Eko.
"Saya duduk di situ selama kurang lebih 1,5 jam, untuk mengorientasi jenazah dan menelusuri jejak-jejak yang diakibatkan jalur terpelesetnya survivor," tambahnya.
Setelah berhasil menemukannya, akhirnya tim Wanadrimemutuskan untuk kembali karena saat itu cuaca semakin gelap yakni sekitar pukul 16.20 WIB.
Melihat kondisi tim Wanadri yang sudah kelelahan, akhirnya mereka melakukan evakuasi penurunan jenazah pada esok harinya.
Diketahui bahwa jenazah Thoriq dievakuasi pada Sabtu (6/7/2019) pagi.
Sebelumnya pencarian Thoriq sudah dilakukan sejak tanggal Senin (24/6/2019) dan ditutup pada Minggu (30/6/2019) secara resmi. (*)