Esthy Sebut Tenun Ikat Sumba Timur Luar Biasa
Tenun ikat di Provinsi NTT, khususnya tenun ikat Sumba Timur menarik perhatian dunia luar. Ini keunikannya.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Adiana Ahmad
Esthy Sebut Tenun Ikat Sumba Timur Luar Biasa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU- Tenun ikat di Provinsi NTT, khususnya tenun ikat Sumba Timur menarik perhatian dunia luar. Salah seorang yang mengagumi tenun ikat dari Bumi Sundlewood ini adalah Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si, Tenaga Ahli Manteri Bidang Manajemen Kalender of Event Kementerian Pariwisata RI.
"Pokoknya banyak sekali variasi dari motifnya dari 22 wilayah Kecamatan di Sumba Timur. Setiap motif memiliki latar belakang dan memiliki filosofi seperti mamuli dan lain sebagainya memiliki lambang kesuburan dan kesejahteraan,"ungkap Tenaga Ahli Manteri Bidang Manajemen Kalender of Event Kementerian Pariwisata RI Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si kepada POS-KUPANG. COM, Kamis (11/7/2019) siang.

Kata dia, menurut apa yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata RI, itu menjadi story telling dari sisi industri tenun atau industri kreatif yang sangat menarik perhatian. Tapi dari sisi event, event Festiva Sandelwood dan Expo Tenu Ikat Sumba, masuk dalam satu dari 100 Wonderful event yang masuk dalam kalender of event.
"Jadi memang kita sudah promosikan terkait event ini, memang dalam promosi ini sebenarnya nilainya mahal. Tapi bagaimana cara kita untuk menarik orang datang atau berkunjung untuk dapat memberikan dampak meningkatkan ekonomi rumah tangga masyarakat Sumba Timur, dan juga memberikan PAD bagi Pemda setempat,"kata Esthy.
Esthy mengatakan, kegiatan Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat Sumba ini adalah yang diinginkan Presiden RI Jokowi untuk menjadi festival tahunan, dimana saat tahun 2017 lalu beliau datang ke Sumba.
• Dua Ratus Penenun Sumba Timur Ramaikan Expo Tenun Ikat Sumba 2019, Simak YUK
Kata dia, pesan presiden Jokowi kepada menteri Pariwisata agar jika melakukan suatu event harus dilakukan secara profesional oleh Pemerintah Daerah, dengan didukung oleh Kementerian Pariwisata dengan memfasilitasinya.

"Menindaklanjuti apa yang diinginkan Pak Presiden itu, Kementerian Pariwisata sangat mendukung event festival tersebut agar menjadi event tahunan khususnya Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat Sumba yang sudah dilaksanakan tiga tahun secara berturut-turut. Dimana diharapkan agar, semakin lama semakin terkenal, semakin profesional dan berstandar internasional,"kata Esthy.
• Pemda Sumba Timur Kesulitan Proses Hukum Penjiplakan Motif Tenun Ikat Sumba Timur
Ditanya terkait Event tersebut apakah hanya sepenuhnya ditanggung oleh Pemda setempat dengan kondisi anggaran yang terbatas, kata Esthy, event itu bukan event Kabupaten, tetapi harus bersinergi dengan Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Pusat melalui kementerian pariwisata. Dan dari Kabupaten juga bukan hanya dinas dari dinas Teknis tetapi juga dari dinas-dinas terkait.
"Pariwisata itu kita nggak bicara sektoral, misalnya Sumba Timur jadi punya Sumba Timur tapi harus berpikir sama-sama untuk bersinergi," pungkas Esthy.
Bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si kepada POS-KUPANG. COM mengatakan, Expo Tenun ikat itu merupakan rangkaian dari event Festival Sandelwood yang akan dilaksanakan besok hari, Jumat (12/7/2019) di Puru Kambera, Kanatang. Event ini, ini merupakan event resmi dari Kementerian Pariwisata yang masuk dalam 100 Top event festival.
• WOW! Tenun Ikat Sumba Timur Menjadi Produk Andalan Kemendes PDTT
Kata dia, pihaknya akan terus mengembangkan event tersebut dari tahun ke tahun. Pada Tahun ini, peserta jumlah penenun bertambah dari tahun sebelumnya.
"Para peserta tersebut tergabung dari beberapa sanggar. Dan ini, rata-rata harga jual kain tenun terjangkau sesuai kualitas kain tenun,"ungkap Gidion.

Gidion juga mengatakan, rencana Pemda Sumba Timur pada Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat tahun depan, akan dipadukan dengan festival karnaval tenun ikat Sumba Timur dengan model-model kreatif seperti festival setiap tahun di bulan Agustus.
"Ini yang kita rencanakan, ini yang kita mau, sehingga bukan hanya sekedar begini tapi ada kreatif lainya tetapi semuanya dengan bahan baku tenun. Ini kita punya tujuan agar orang bisa banyak datang ke Sumba Timur karena tertarik dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat Sumba Timur,"kata Gidion.
• DPRD NTT: Tarik Tenun Ikat Tiruan
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Sumba Timur Umbu Maramba Meha mengatakan, peserta yang mengikuti Expo Tenun Ikat Sumba itu sebanyak 200 orang.
Umbu Maramba juga, menjelaskan, Selain Expo Tenun Ikat, juga pada acara pembukaan itu ada juga pameran tenun ikat. Pameran tenun ikat itu akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 11-13 Juli 2019.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sekitar 200 Rambu-Rambu penenun ikat Sumba Timur meramaikan Expo Tenun Ikat Sumba Tahun 2019. Meskipun, dengan cuaca panas yang sangat ekstrim, para peserta tetap memperagakan cara menenun mereka dibawa teriknya matahari.
Kegiatan Expo tenun ikat itu berlangsung ramai dan unik. Tampak juga para wisatawan dan tamu undangan ramai-ramai berubutan untuk berpose berlatarkan motif kain tenun Sumba, serta berlatarkan para peserta Expo Tenun Ikat Sumba.
• Jepara Klaim Tenun Ikat Sumba Timur
Kegiatan Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat itu dibuka resmi oleh bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si dengan memukul gendang didampingi Wabup Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, ST.,MT, ketua DPRD Sumba Timur Drh. Palulu Pabundu Ndima dan pimpinan Forkompimda Sumba Timur.
Adapun hadir pada acara pembukaan itu, perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, Tenaga Ahli Manteri Bidang Manajemen Kalender of Event Kementerian Pariwisata RI Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si bersama rombongan,
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa, para fotografer, dan tamu undangan lain, serta para wisatawan lokal dan mancanegara.
Dalam acara pembukaan Festival Sandelwood dan Expo Tenun Ikat Sumba itu, dilakukan Expo Tenun Ikat Sumba yang diikuti oleh 200 orang Rambu sebagai penenun, dan belasan Rambu ahli pemintal benang.
• John David Perihatin Motif Tenun Ikat Sumba Timur Dijiplak
Adapun pada acara pembukaan itu dilakukan sejumlah rangkaian acara seperti fashion show tenun ikat, dan penampilan sejumlah tarian adat Sumba Timur seperti tarian adat Ninggu Harama atau tarian penjemputan tamu, tarian tenun ikat, dan sejumlah tarian lainya, dan juga permainan musik jungga oleh seorang tokoh budayawan Sumba Timur.
Usai acara pembukaan itu, selain memantau peserta Expo kain tenun Ikat Sumba yang menampilkan banyak ragam motif Sumba Timur, juga bupati Sumba Timur bersama Kementerian Pariwisata RI, Tenaga Ahli Manteri Bidang Manajemen Kalender of Event Kementerian Pariwisata RI Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si bersama para undangan memantau stan-stan pameran tenun ikat Sumba Timur.
Ada sekitar puluhan stan yang memamerkan kain tenun ikat Sumba dengan beragam motif kain tenun ikat, dan asesioris-asesioris asli Sumba Timur. Adapun ikut dalam pameran kain tenun itu dari Kaliuda, Kanatang, dan sejumlah pengusaha Art Shop Tenun Ikat Sumba Timur. (*)