Berita Religi

Alumni Asrama Stela Maris Bertemu Kangen, Ini Yang Dilakukan

Puluhan ibu-ibu terlihat sedang bersenda gurau dan saling membagi pengalaman di Aula Asrama Putri Stela Maris Naikoten 2 Kupang.

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Dokumentasi Alumni
Para alumni Asrama Putri Stela Maris Naikoten 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Puluhan ibu-ibu terlihat sedang bersenda gurau dan saling membagi pengalaman di Aula Asrama Putri Stela Maris Naikoten 2 Kupang, Sabtu (29/6/2019).

Mereka juga saling menetawai satu sama lain, ketika mengingat kembali masa remaja di asrama tersebut.

Hadir para anggota asrma Stela Maris saat ini dan beberapa suster pengasuh asrama.

Bhabinkamtibmas Polsek Riung Bantu Peralatan Olahraga Untuk Warga Riung

Sambil menikmatai pangan lokal yang mereka sediakan sendiri, para ibu-ibu ini kemudian membagi pengalaman mereka dan tidak lupa memotivasi anak-anak asrama masa kini agar tetap kompak dan belajar dari pengalaman mereka.

Suasana haru namun tetap bergembira ria bersama, mereka temui saat berada di tempat tersebut. Sesaat mereka melupakan rutinitas sebagai pegawai ASN, pengusaha dan rutinitas di keluarga masing-masing.

Karena, kini mereka bertemu dengan sesama anggota asrama yang 30-an tahun silam mereka layaknya anak muda yang saling bersaing, berambisi, cemburu, dan sebagainya.

Para alumni Asrama Putri Stela Maris selesai sharing
Para alumni Asrama Putri Stela Maris selesai sharing (Dokumentasi alumni)

Tetapi, satu yang mereka catat adalah kekompakan dan kebersamaan, walau datang dari berbagai latar belakang dan suku di NTT, tetapi mereka bersatu dalam asuhan susteran PRR dan satu atap Asrama Putri Stela Maris Naikoten.

Bupati Korinus Apresiasi Kemandirian Jemaat Beteunmes Beno, Klasis Kupang Timur

Setelah menyelesaikan pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Kota Kupang, mereka akhirnya bepisah dan tidak tahu kemana.

Yang mereka tahu, saat ini ketika sudah bekerja, berkeluarga dan suskes semuanya, mereka datang dari berbagai daerah tempat tinggal, yakni Maumere, Ende, daratan Timor, Kota Kupang bahkan ada yang datang dari Jakarta.

Asrama putri yang yang diasuh oleh para suster Putri Renya Rosari (PRR) ini, memiliki kenangan indah bagi setiap mereka yang pernah menjadi anak asrama.

Suka dan duka telah mereka lalui bersama, dan sekian puluhan tahun tidak bertemu, dan sekali bertemu ternyata mereka sudah berusia tua, dan ada yang sudah memiliki cucu.

Ada Penerimaan CPNS Bulan Oktober 2019, Mabar Usul 1.600 Orang

Ketua panitia kegiatan, Helena Dasilva, kepada Pos Kupang, mengatakan, ide Reuni karena saat ada kegiatan WKRI di Jakarta, dirinya bertemu dengan kaka senior Ibu Sandi Manek.

Mereka berpelukan karena dalam suasana 30-an tahun baru bertemu, cerita-cerita, dan muncul ide bagaimana cara agar komunikasi tetap berlanjut.

Helena mengisahkan, mereka akhirnya membuat grup WatsAp (WA) dan dirinya menjadi admin. Bermodalkan akun media sosial, mulai mencari teman-teman dan mengontak mereka dan akhinya berkumpul dalam sebuah grup.

Menurut Helena, walau di dunia maya, namun mereka tetap mencari jalan agar suatu saat bisa bertemu dan tecetuslan ide untuk melakukan reuni.

Korban Tenggelam Belum Ditemukan, Keluarga Gelar Ritual adat Pemakaman Radu Bani

"Kami saling kontak dan akhirnya membuat pertemuan awal pada 3 Desember 2018 untuk merencanakan persiapan reuni. Disepakati untuk reuni di Kupang, karena reuni pertama dan harus kembali ke Asrama Putri Stela Maris Naikoten. Kami hubungi teman-teman yang mau ikut bepartisipasi dan mendaftar, kerja sebagai panitia intens rapat dua bulan terakhir, sehingga terjadilah reuni ini," katanya.

Helena mengatakan, sebelumnya memang sudah ada komunikasi dengan membentuk kelompok arisan, tetapi sempat tidak berjalan karena kesibukkan masing-masing, namun akhirnya dilanjutkan kembali dan membuat iuran wajib.

Sehingga, katanya, dari iuran tersebut tercetuslah untuk reuni perdana kali ini.

Dikatakannya, dirinya tidak menyangka bisa betemu lagi dengan sekian banyak teman dari berbagai tempat.

Peryataan Ikan Asin Galih Ginanjar Terhadap Fairuz Termasuk Pelecehan Seksual, Ini Alasannya

Menurutnya, pada reuni perdana tersebut jumlah semua anggota yang hadir sebanyak 49 orang, tetapi ada yang berhalangan sehingga ada yang hanya meminta kostum.

"Kami sebenarnya ada banyak orang dari total anggota asrama saat itu. Angkatan I sebanyak 86 orang, angkatan II sebanyak 70 orang, dan angkatan III sebanyak 90 orang," katanya.

Menurut Helena, dalam reuni perdana, mereka melakukan beberapa kegitana selama tiga hari.

Hari pertama, sharing pengalaman, hari kedua nanti di CFD, selanjutnya ziarah ke makam Uskup Gregorius Monteiro di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, ziarah Taman Doa Yesus Maria Yosep Oebelo, makan siang di Raknamo dan pulang refrehing di Pantai Oesapa menikmati sunset dan istirahat.

Para alumni Asrama Putri Stela Maris saat misa di Gereja St.Yosep Naikoten
Para alumni Asrama Putri Stela Maris saat misa di Gereja St.Yosep Naikoten (Dokumentasi alumni)

"Kami menginap di Hotel Cahaya Bapa untuk mengenang aktivitas di seputaran Asrama Stela Maris saat remaja, semacam napak tilas bahwa dulu kami sangat aktif di gereja.

Ini Alasan Warga Desa Pocong Desak Pemerintah Perhatikan Jembatan Menge

Hari ketiga tanggung koor misa kedua dan puncak acara di kediaman panitia di Liliba, mengundang tetangga dan ramah tamah bersama, selanjutnya kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Sementara Dr. Intje Kleden, salah satu anggota asrama tahun 1987, mengatakan, banyak hal positif yang didapatkan dari kehidupan di asrama suster.

Dia mengatakan, setelah keluar dari Asrama Stela Maris, rata- rata menjadi orang sukses.

"Kami perlu berkumpul kembali untuk saling menguatkan dan bisa membantu anak-anak, dan adik-adik di sini dengan baik. Ada banyak hal yang kami petik dari Asrama Stela Maris, terkait kebersamaan, persaudaraan, belajar berorganisasi, belajar memahami orang lain, dan spiritual.

Reuni, katanya, agar bisa saling mengisi karena sekian lama tahun tidak bertemu dan saat ini melakukan sharing apa saja yang bisa bermanfaat di tempat kerja, keluarga dan masyarakat.

Dia berharap, asrama Stela Maris tidak boleh ditutup dan semakin banyak anak yang tinggal di sini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved