Headline News Hari Ini
Pemprov NTT Intervensi Budidaya Tanaman Pinang
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mengaku sudah membagi anakan pohon pinang kepada masyarakat.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
Bupati Ray mengaku telah menanam 4.000 pohon pinang di lima kebun miliknya yang ada di Kota Kefamenanu dan Nuamuti. Selain itu, pada pekarangan rumah pribadinya juga ditanami pinang, ada sekitar tujuh pohon.
"Saya sudah tanam sekitar 4.000 pohon. Contoh disekitar rumah ada tujuh pohon yang saya tanam dan saat ini sudah berbuah. Di tempat yang kering tapi bisa berbuah," sebut Bupati Ray.
Ia mengatakan, apa yang dilakukannya dapat dijadikan contoh bagi masyarakat untuk budidaya pohon pinang dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing. Dengan demikian, untuk konsumsi sendiri tidak perlu harus mengeluarkan biaya beli buah pinang.
• DPRD NTT: Tarik Tenun Ikat Tiruan
"Jadi harus memanfaatkan sisa pembangunan kamar mandi bisa ditanam pohon pinang, sehingga untuk konsumsi sendiri tidak dibeli lagi," imbuh Bupati Ray.
Bupati Ray mengaku pinang yang dikonsumsi masyarakat TTU didatangkan dari Sumatera dan Surabaya. Oleh karena itu, dia meminta dinas perkebunan untuk dapat melihat hal ini sebagai potensi pasar pinang.
"Saya minta supaya dinas perkebunan dalam pengadaan mesti melihat kebutuhan pinang. Karena pinang tidak lepas dari adat dan budaya sehingga kebutuhan akan pinang tinggi. Kalau sudah ada pengadaan anakan maka kita tidak perlu keluar lagi uang untuk membeli pinang," ujarnya.
Bupati Ray mengimbau masyarakat konsumen pinang untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan memulai menanam pohon pinang.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Besok, Jumat 5 Juli: Aries dan Gemini Optimis, Cancer Sedikit Cemas
"Kita harus memulai dari diri kita sendiri. Jangan kita mendatangkan pinang dari luar terus. Kita punya lahan yang luas, hanya persoalan kita mau tekun atau tidak," tandas Bupati Ray.
Berbeda dengan TTU dan Sumba Timur, Pemerintah Kabupaten Malaka malah belum intervensi budidaya tanaman pinang. Masyarakat menanam sendiri pinang sesuai kemampuan dan pontensi wilayahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malaka, Yustinus Nahak mengatakan, secara topografi dan iklim, tanaman pinang cocok di daerah pengunungan seperti Rinhat, Sasitamean, Laenmanen, Io Kufeu dan Malaka Timur.
• Ramalan Zodiak Besok Jumat 5 Juli 2019, Leo Batasi Pengeluaran, Aries Tetap Fokus, Zodiak Lain?
Menurutnya, masyarakat di daerah pengunungan sudah menanam tanaman pinang namun tidak dalam bentuk program. "Belum ada program tanam pinang. Pinang cocok di Malaka di daerah pengunungan tapi belum tanam secara besar-besaran," kata Yustinus.
Dikatakannya, pemerintah belum merencanakan untuk program tanam pinang. Namun melihat potensi yang dimiliki Malaka, suatu saat bisa menjadi program pemerintah ke depannya.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga belum ada program pengembangan tanaman pinang. Pinang belum dinilai sebagai prioritas.
• Polres TTS Anjangsana Ke Panti Asuhan dan Purnawirawan Polri, Ini Tujuannya
"Untuk pengembangan pinang selama ini belum pernah kami programkan. Memang kalau dilihat dari peluang pasarnya menjanjikan tetapi belum menjadi prioritas kami karena keterbatasan anggaran," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Manggarai Barat, Anggalinus Gapul.
Sementara di Kabupaten Sumba Barat, petani kurang berminat menanam tanaman pinang. Meski sering konsumsi namun minat masyarakat menanam pinang dan sirih masih sangat rendah. Kalaupun ada petani yang membudidaya tapi bukan menjadi usaha utama dan komoditi unggulan.